Jangan lupa vote dan kasih komentar. Soalnya itu bakal bikin aku semangat bikin cerita terus.
Selamat membaca para ZETA.
Untuk beberapa part kedepan maaf kalau kalian nanti dibikin kesal. Thank you
***
Sekarang aku mengerti apa itu keluarga yang sesungguhnya. Keluarga hanya sekumpulan orang-orang yang mampu merusak mental orang-orang di sekitarnya.
~Valerie Alina Adeline♡***♡
"DENZEL TUNGGUIN GUE!" teriakan dari seorang gadis mampu menghentikan langkah kakinya yang sedang mengendong Grahita ala Bridel style.
"Apa?" jawab Denzel mendesak.
"Lo mau kemana? Mau ngantar Grahita? Biar si Zevan aja. Mending kamu disini ajaa," ucap Elena yang berdiri sekitar 5 langkah kaki dari tempat Denzel berdiri.
"Sampai kapan pun, gue gak akan biarin sibrengsek itu megang Grahita!!!"
Denzel kembali berjalan dan menghiraukan seluruh ucapan Elena yang keluar dari mulutnya.
"DENZEL TUNGGU!!!" teriak Elena. "DENZEL!!!"
***
"Zevan, lo mau kemana?" Valerie menahan langkah kaki Zevan dengan memegang erat pergelangan tangan laki-laki itu.
"Gue mau cari Grahita."
Valerie yang mendengar itu, hatinya sesak. Bahkan tangannya terkepal dengan keras. Tanpa pikir panjang Valerie langsung menarik Zevan kedalam pelukannya hingga Zevan tertarik dan spontan memeluk Valerie. "Plis jangan tinggalin gue kali ini aja."
Zevan terdiam sejenak, hingga dirinya sadar. Bahwa apa yang ia lakukan salah. "Sorry Va. Gue gak sengaja peluk lo."
"Enggak apa-apa. Tapi, plis jangan tinggalin gue."
"Gue gak bisa. Gue harus cari Grahita Va, gue harus minta maaf." Secara perlahan, Zevan melepaskan tangan Valerie yang masih memegang erat pergelangan tangannya. "Gue gak mau tinggalin lo. Tapi gue gak mau hubungan gue sama Grahita hancur, maaf." Zevan berlari sekencang mungkin meninggalkan Valerie diruang musik sendirian.
"Zevan sampai kapan kamu mau buka hati kamu buat aku?" Seketika napasnya menjadi tidak teratur dan kedua matanya masih tersorot melihat laki-laki bertubuh tegap itu semakin menjauh dari jangkauannya. "Lo udah ambil semuanya dari gue, Gra. Mulai dari bang Galen, bang Denzel sampai Zevan. Kenapa lo ambil semua kebahagian gue! Kenapa?!" Ucap gadis berkulit putih itu dengan wajahnya berubah menjadi memerah.
***
FLASBACK ON
"Grahita!" panggil anak perempuan kecil dengan berlari.
"Valerie! Jangan lari-lari. Nanti jatuh," ucap Grahita dengan nada memperingati.
Valerie tetap tidak peduli dan berlari sekuat yang ia bisa. Tiba-tiba dirinya ditarik kuat. "Valerie kamu bisa gak dengerin apa kata Grahita! Bandel banget!" bentak remaja laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEVANDRA
Teen Fiction[Follow dulu baru baca!] "Gua janji bakal balik, dan pegang surat ini. Untukku." "Janji." Grahita mengangkat kelingkingnya di hadapan seorang remaja laki-laki. "Udah seminggu janjinya. Suratnya masih ditanganku. Kapan baliknya?" ...