PROLOG

279 47 2
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

^ بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ^

Semoga kita semua diberikan kesehatan dan panjang umur kepada Allah SWT

Cerita aku ubah yaa alurnya tapi enggak semuanya kok cuman sebagian aja...

Semoga cerita saya yang ini menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi kalian semuanya , saya juga masih belum pandai dalam agama ,saya masih belajar perlahan-lahan .

Jika nanti ada kesalahan kata,penulisan tokoh atau apapun itu saya memohon maaf yang sebesar-besarnya karena saya tidak menyinggung perasaan kalian semuanya

Jangan lupa kewajiban seorang muslim sholat dan membaca Al Qur'an sebanyak-banyaknya jika sudah waktunya

Jadi tolong dihargai karya saya dan tolong bijak untuk para pembaca
Jangan lupa vote dan komen

----

Prolog

" Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun , sebelum Allah menciptakan langit dan bumi ."

Pertemuan pertama di sebuah cafe terkenal di kota bandung menjadi saksi bahwa kedua makhluk belum sama sekali terikat oleh janji suci akhirnya Allah takdirnya untuk mengikat janji suci tersebut.

"Umma, mereka siapa?" Tanya Cahaya kebingungan dengan apa yang dilihat olehnya, pasalnya keluarganya tidak mengundang siapapun selain keluarga besarnya sendiri.

Umma mengerti dengan maksud dari pembicaraan anaknya lantas menjawab dengan sangat baik.

"Oh ini kenalin teman kajian Umma yang mau ketemu sama kamu namanya ummi Laili,"ujar Umma nya menyuruh anaknya untuk memberi salam atau sapaan hangat kepada teman Umma nya tersebut.

"Saya Cahaya khoirunisa."

"Saya ummi Laili, salam kenal ya cah ayu." Melebarkan sebuah senyuman di bibirnya.

"Ayu tenan ya Bi," Ummi Laili menoleh ke arah suaminya lantas kembali menoleh anak perempuannya paling terakhir.

Namanya adalah Humaira Nasywa Lathifa atau biasa di panggil ning Ifa. Ifa memiliki pendidikan luas dalam pengetahuan ilmu alamnya dan juga Alqur'an. Sedari kecil Ning Ifa sudah dibimbing dan di tuntun baik oleh sang kakak laki-laki menuju jalannya Allah bisa meraih penghargaan sebagai Hafidzah Qur'an 28 juz sampai sekarang sudah hampir mendekati 30 juz hafalannya. Setiap harinya ia selalu menyetor hafalan Qur'an Nya kepada kakaknya atau guru pengajarnya, jika kakaknya sedang tidak sibuk tugas kuliah kemungkinan setiap malamnya akan bersama dengannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Samawa Till JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang