•S2°°(END)

15.2K 1.2K 100
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

Hari sudah berganti kini Ray sudah sembuh dari sakit giginya, jadilah Adrian dan Ray bisa bermain bersama lagi

Seperti sekarang ini, karena ini hari minggu jadilah mereka asik bermain di mansion

"Dek lihat Kakak bawa apa?"

"Boneka? Buat apa kak?"

"Taraaaa~" Adrian menunjukkan gunting membuat Ray semakin bingung

"Sini kakak tunjukin ini pasti seru" Ray menurut dia memperhatikan saja apa yang akan di lakukan Adrian dengan boneka besar dan gunting itu

Adrian dengan lihai menggunting bagian boneka itu sehingga isinya bisa keluar semua

Lalu dia menyebarkan nya di lantai mansion itu

"Lihat jadi kaya awan kan?"

Ray mengangguk menatap berbinar hasil karya kakak nya itu

"Hihi ayo dek kita cari mainan pesawat nya.." ajak Adrian yang kembali di angguki semangat oleh Ray

Mereka berlari menuju tempat penyimpanan mainan untuk mencari pesawat mereka

"Nah ini dia,, let's go ~"

"Punya Ray juga ketemu, ayo kak"

Mereka kembali ke ruang tengah setelah mendapatkan apa yang mereka cari

Setelah itu Adrian dan Ray menikmati waktu bermain nya dengan penuh canda tawa sampai..

"Ya ampun Ian, Ray.." Adrian dan Ray menoleh menatap Riani yang sedang berkacak pinggang menatap mereka garang

"Hehe..kakak tolong~" Adrian dan Ray berlari ke arah Ravi yang berada di sisi Riani

"Nah kena kalian~" namun belum sempat mereka sampai ke arah Ravi, Riani lebih dulu menangkap mereka

"Hahaha ampun maa~"

"Hahahaha kakak tolong~"

Ravi ikut tertawa melihat adik² nya di eksekusi sang mama

"Haha..maa udahh Ian pengen pipis" mendengar perkataan Adrian Riani menghentikan aksinya menggelitik anak-anak nya itu

"Yaudah ayo ke toilet"

Adrian segera berlari menaiki tangga menuju toilet di kamar nya

"Ian pake toilet disini aja nak.."

"Nggk ma, lebih nyaman di kamar Ian.." Adrian menjawab masih dengan berlari menaiki tangga

Karena tidak fokus kaki Adrian salah berpijak menyebabkan tubuhnya ambruk dan bergelinding kebawah

Riani, Ravi dan Ray mematung menatap tubuh Adrian yang sudah tergeletak penuh darah di lantai

"IAN/KAKAK/ADEK.."

.

.

.

.
"Eungh.." Adrian mengerjapkan matanya pelan

Ceklek

"Tuan muda anda sudah bangun"

Adrian menoleh menatap seorang pria berpakaian formal

"Siapa?" Tanyanya lirih

"Saya Andri, asisten pribadi tuan muda.."

'Ah Papa Mama nyiapin asisten pribadi buat gue, pasti karena kejadian kemarin'

"Tuan muda saya panggilkan dulu tuan besar sebentar"

Adrian mengangguk saja

Hingga tak lama muncul seseorang ke dalam ruangan itu

"Hai boy syukurlah kamu sudah sadar.."

'Om Samuel? Kenapa dia disini?'

"Papa mama mana om?"

Samuel menautkan alisnya bingung

"Boy siapa yang kamu panggil papa mama? Dan kenapa kamu memanggil Daddy Om?"

Adrian mematung mendengar pertanyaan orang di depan nya ini

'ini gak mungkin..'

"Hei Rian kenapa ?"

"TIDAKKKK.."

'Gue harap ini cuma mimpi tuhan..'

Begitulah kisah ADRIAN sang TUAN MUDA atau menjadi TUAN MUDA?

Selanjutnya seperti apa? Gunakan imajinasi kalian jika ingin tau:) byeeeeeeeeeee^^

~~~~~~~~~~~~~~END~~~~~~~~~~~~~~

Muehuehue :)

Kali ini beneran END^^

Gak ada season lanjutan dan extra chapter jadi buat ending sesuai keinginan kalian sendiri wokeyy<3


THANKYOU 💕
LUV U dari aku yang cantik bukan ganteng ygy ><

 TUAN MUDA (ADRIAN) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang