Prolog

9.7K 490 85
                                    

Flower Blossom :

Silencia Amarilys selama ini hidup bergelimang harta dan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan sebagai putri tunggal Duke. Sampai akhirnya ia mengetahui perselingkuhan tunangannya, Putra Mahkota dan seorang putri bangsawan tingkat rendah. Sang Pangeran menuduh ayah Silencia Amarilys melakukan pemberontakan dan berakhir dengan mengeksekusi seluruh Keluarga Amarilys. Pangeran dan Putri bangsawan pun hidup bahagia.

•••

"Pangeran kurang ajaaaaar!" Dengan tak sadar aku berteriak sekuat tenaga melupakan orang-orang di sekitarku dan terus melangkahkan kaki menyeberang jalan, es krim yang ada di tangan kiriku mulai mencair.

Bagaimana bisa seorang Pangeran Mahkota berselingkuh terang-terangan begitu? Apa dia tidak malu?

Meskipun Pangeran Mahkota dan Silencia masih bertunangan, itu tidak normal ketika kau menjalin hubungan kembali dengan orang lain. Paling tidak putuskan pertunangan mu dengan Silencia, Pangeran sakit jiwa!

Dalam hati, Aku merasa keberatan dengan cerita yang hanya berfokus pada Pangeran Mahkota dan cintanya. Bagaimana dengan Silencia? Wanita yang berada di sisi Pangeran sejak kecil dan selalu mencintainya terlepas apapun yang dilakukan Pangeran itu.

Aku mengigit bibir bawahku karena gemas. Hatiku merasa iba pada sang tokoh antagonis. Silencia memang seorang antagonis, tetapi dia tidak bersalah. Dia hanya ingin orang yang dicintainya kembali menatap mata dan menggenggam tangannya.

Silencia hanyalah wanita yang cemburu dan gelap mata karena ia tidak tahu cara menyelesaikan masalah dan perilaku itu membawanya pada kematian.

Selain itu, keluarga Duke Amarilys terlalu berkuasa hingga Kaisar pun merasa takut akan posisinya. Mungkin ini salah satu sebab mengapa keluarga Amarilys difitnah dengan keji dan dibantai dengan dalih pemberontakan dan pengkhianatan.

Aku akan meninggalkan komentar di novel online ini. Ya, aku tidak bisa tinggal diam ketika karakter yang mendapatkan ketidak-adilan ini mendapatkan predikat sebagai antagonis. Ia hanya mencoba mempertahankan apa yang menjadi miliknya sejak awal. Meskipun Silencia pernah berbuat nakal pada beberapa Lady yang mengganggunya, tetap saja itu  tidak adil baginya.

"Wahai, author novel Flower Blossom,
Aku akan berhenti membaca novel online ini dan berhenti berlangganan kalau tidak ada keadilan untuk Silencia!!" Jariku sibuk mengetuk-ngetuk layar ponsel dengan bersemangat dan berapi-api.

Kemudian kirim.

Aku mendengus kencang.

Kesal sekali rasanya. Episode ini memuakkan! Kalau tidak bisa menulis novel, lebih baik aku yang akan menulisnya sendiri! Penulis tidak berguna!

Samar-samar terdengar suara klakson mobil dan mesin yang mengaung kencang. Aku masih terpaku pada ponselku, untuk melihat bagian komentar. Apakah hanya aku yang merasa nasib Silencia ditulis secara tidak adil? Meskipun wajar itu terjadi karena Flower Blossom ditulis sebagai dunia dengan Pangeran Mahkota dan sang pemeran wanita utama sebagai inti ceritanya.

Ah, tak tahu lah..
Pergolakan batinku terus terjadi.

Hng? Suara klakson makin terdengar nyaring. Aku menolehkan kepalaku ke kiri.

Sebentar, pemandangan macam apa ini? Cahaya lampu yang begitu menyilaukan mata hingga aku tak sanggup untuk melihat lebih jauh.

Aku tak bisa menghindar lagi, terlalu terlambat untukku menyadari bahwa mobil ini akan menabrakku.

Benar saja.

Kecelakaan ini tak terelakkan.
Kudengar suara orang-orang di kerumunan. Apa yang mereka bicarakan? Ambulans? Hei, aku tidak apa-apa. Ini bahkan tidak sesakit yang kubayangkan. Beberapa dari mereka mencoba untuk membantuku.

Namun, kenapa cuacanya terasa dingin? Bukankah sekarang sedang musim panas? Tanganku bergerak pelan, aku menolehkan kepala mencoba sekuat tenaga untuk bangun. Cairan panas di kepala dan wajahku mengalir.

"Bagaimana kalau kau coba sendiri untuk mengubah nasibnya?"

Seseorang berbisik di telingaku. Siapa itu? Apa yang dia maksud. Tidak kah kau lihat kondisiku, kawan? Jangankan mengubah nasib orang lain. Mengubah nasibku sendiri saja aku sudah tidak bisa.

Tubuhku menggigil. Aku tidak dapat menghentikannya. Cairan panas itu juga terasa di belakang kepalaku. Apakah darah?

Kesadaranku perlahan menghilang. Apa kabar ibuku yang sedang menantiku di rumah? Apa kabar ayahku yang sedang pergi bekerja. Memiliki anak budak korporat sepertiku apakah menjadi beban bagi mereka?

Sial. Aku belum pernah membahagiakan mereka. Wajah ayah dan ibuku terlihat jelas. Ibu yang selalu tersenyum di pagi hari, ayah yang selalu kelelahan ketika pulang bekerja di sore hari.

Aku, Hasegawa Aya, seorang budak korporat dan beban keluarga berusia 30 tahun yang menghabiskan hampir seluruh waktu luangku untuk membaca novel dan manga.

Apakah ini akhir dari hidupku?

•••

"Cia, Silencia. Apa kau tidak apa-apa?"

Suara laki-laki mengembalikan kesadaranku. Mataku belum terbuka, tangan dan kakiku belum bisa digerakkan. Bahkan untuk bernapas pun sulit sekali rasanya.

"Mengapa Silencia belum membuka matanya? Bukankah kau bilang dengan obat itu akan membuatnya tersadar? Kau tahu nyawamu bergantung pada kesembuhannya?"

Wah kejam sekali orang ini. Manusia seperti ini harus lekas diringkus oleh polisi.

"Ma-maaf Tuan Duke, tapi saya betul-betul telah membuat ramuan obat sesuai dengan apa yang saya ketahui. Saya juga telah mengerahkan semua yang saya bisa untuk mendapatkan bahannya."

Duke? Apa ini suara dari Televisi? Ataukah pentas teater? Sial. Kenapa mataku tak bisa terbuka.

"Tuan Duke, lebih baik kita menunggu hasilnya, ini bahkan belum setengah jam terhitung dari Nona Silencia meminum obatnya."

Suara laki-laki yang lain juga terdengar. Apakah aku harus tetap diam?

Kalau dipikir-pikir, aku pernah mendengar nama itu, Silencia. Di mana? Mengapa aku lupa? Nama itu begitu familiar, tetapi aku tidak bisa memgingatnya.

"Baiklah, James. Kurung dokter ini hingga Silencia bangun. Sebelum itu, jangan ada yang berani melepaskannya tanpa seizinku!"

"Baik, Tuan Duke"

"Tuan Duke Amarilys, saya mohon, Tuan!"

Wah, gila. Aku hampir saja merinding. Suara mereka perlahan menjauh. Itu berarti mereka tidak ada di sini lagi, kan?

Aku mendengar beberapa nama.

Silencia, James, dan Amarilys.

Silencia Amarilys.
James Button.
Johan Amarilys.

Aku ingat sekarang.
Mereka adalah karakter di novel Flower Blossom yang kubaca!

The Duke's Adopted Daughter (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang