Evil Plan

136 13 0
                                    

Julius duduk pada tepi jendela sebuah penginapan kecil di Utara. Udara dingin meresap hingga ke dalam ruangan, tetapi dia tampak tidak terpengaruh, tatapannya kosong menatap keluar ke arah hutan pinus yang gelap. Di belakangnya, seorang pria berjubah hitam hingga menutupi kepala, Rook, berdiri diam menunggu instruksi.

"Yang Mulia," suara pria itu terdengar berat. "Menurut mata-mata kita, Duke Ares dan Lady Silencia sudah memulai perjalanan mereka berkeliling wilayah Utara."

Julius menyeringai, menyiratkan kejahatan yang tersembunyi di balik ekspresi tenang. Mata Pangeran kedua itu berkilat penuh rencana saat ide-ide licik mulai membentuk dalam pikirannya. "Bagus," gumamnya dengan penuh kehati-hatian.

"Perjalanan mereka memberikan kita kesempatan. Sudah waktunya menggoyahkan para bangsawan di wilayah ini. Dan Silencia … " Julius berhenti sejenak, pikirannya berpusat pada wanita itu. Keinginannya untuk memiliki Silencia tidak sekadar ambisi. Ada obsesi yang mendorongnya, sebuah hasrat untuk menjadikan Silencia sebagai miliknya. "Dia akan menjadi milikku. Dengan Ares di luar perlindungan kastil, waktunya untuk bertindak."

Rook menundukkan kepala, mendengar dengan penuh perhatian. Julius masih tersenyum licik, berbalik dan berdiri, menyilangkan tangannya di dada.

"Kita akan memanipulasi ketidakstabilan di Utara. Bangsawan-bangsawan itu mudah digoyahkan, terutama dengan kabar yang kita sebarkan di tanpa sepengetahuan Ares. Mereka akan meragukan sang Duke, dan dari celah itu, kita akan masuk. Aku ingin kau meminta orangmu untuk terus mengawasi perjalanan mereka, laporkan setiap gerakan mereka padaku. Kita akan bertindak tepat saat waktunya tiba."

Mata Julius berkilat dingin. "Saat Ares jatuh, Silencia akan tak punya pilihan selain datang padaku."

Julius Star Hilden menyusun rencana dalam kepalanya, dan dia tahu langkah pertama yang harus diambil adalah memperkuat aliansinya di Utara. Salah satu sekutu lamanya yang bisa diandalkan untuk rencana ini adalah Count Dragan Valtier, seorang bangsawan licik yang memiliki pengaruh besar di beberapa wilayah Utara. Count Dragan bukan hanya seorang penguasa ambisius, tetapi juga seorang manipulator ulung yang berbagi kesamaan pandangan dengan Julius, bahwa kekuasaan adalah segalanya dan moralitas hanya penghalang bagi mereka yang lemah.

Count Dragan Valtier memiliki reputasi sebagai seorang pemimpin yang cerdas sekaligus dingin dan tanpa ampun. Wilayahnya, Velcoris, meski terletak di daerah yang keras dan sulit, daerah itu makmur berkat kecerdasannya dalam berdagang dan taktik politik yang licin. Dia dikenal karena selalu bermain di dua sisi, menggunakan informasi dan kekuasaannya untuk bermuka dua pada aliansi demi keuntungan pribadi. Wajahnya selalu tampak penuh perhitungan, dengan mata gelap tajam yang bisa menelanjangi niat tersembunyi siapa pun.

Dragan dan Julius telah lama bekerja dalam kejahatan, saling bertukar informasi dan skema rahasia untuk menjatuhkan musuh bersama mereka. Sekarang, Julius tahu bahwa Count Dragan adalah kunci penting dalam memecah belah bangsawan Utara, dan menggoyahkan kekuasaan Ares serta kedudukannya.

Ares dan rombongannya pasti akan singgah di wilayah Cound Dragan. Prediksi Julius tidak akan pernah salah.

Julius tersenyum ketika membayangkan bagaimana pendekatannya kepada Count Dragan akan berjalan.

"Rook," panggilnya kepada mata-matanya yang setia. "Sampaikan pesan kepada Count Dragan. Katakan padanya bahwa waktunya telah tiba untuk kita bergerak."

Pesan itu singkat. Count Dragan akan tahu apa yang harus dilakukan, yaitu memperburuk ketegangan di antara bangsawan Utara dan membuat mereka mulai meragukan kepemimpinan Ares, serta membuka jalan bagi Julius untuk melaksanakan rencananya merebut Silencia.

**

Sudah tiga jam Ares dan Silencia dalam perjalanan, Silencia menatap ke arah langit yang mulai kelabu, semburat keemasan matahari pagi tertutup oleh awan tebal. Di sampingnya, Ares menyadari tatapannya yang terpaku, dan dengan nada rendah, ia bertanya, "Apakah kau sedang menunggu balasan burung sihir dari ayahmu?"

The Duke's Adopted Daughter (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang