Second Prince

158 11 0
                                    

Julius Star Hilden, Pangeran Kedua dari Kerajaan Hilden, berkuda dengan tenang di bawah bayang-bayang pegunungan utara yang dingin. Salju yang menutupi tanah tidak membuat langkah kudanya terdengar, seolah dunia ini tunduk pada keheningan yang diciptakannya. Tatapan matanya yang gelap menyimpan kilatan bahaya, seakan setiap gerakannya dirancang untuk menebar kehancuran.

Viscount Lanane Brooke, korban terakhir dalam serangkaian pembunuhan rahasia, telah jatuh di tangannya. Kematian bangsawan itu hanyalah bagian kecil dari rencana besar yang Julius tenun dalam kegelapan. Racun langka dari pegunungan utara, disusupkan dengan cermat ke dalam vial khusus yang memastikan bahwa tidak ada yang bisa mendeteksi tindakannya.

Segalanya berjalan sempurna, seperti yang selalu Julius inginkan. Duke Ares, sepupunya yang cemerlang harus dijatuhkan agar ia bisa naik menjadi putra mahkota.

Julius tidak pernah puas hanya dengan satu kemenangan. Setelah menyusup ke pesta perjamuan beberapa hari yang lalu, ia melihat sesuatu, atau lebih tepatnya, seseorang, yang mengalihkan perhatiannya dari rencana semula. Di antara sorak tawa dan kilauan permata bangsawan, matanya tertuju pada sosok yang anggun, berkilauan seperti berlian paling langka.

Sang Berlian dan mawar Kerajaan Hilden, itulah yang mereka panggil. Silencia Amarilys, wanita dengan pesona yang begitu halus namun mencengkeram, membuat Julius terpaku seketika. Dari kejauhan, di balik bayangan gelap tempat ia bersembunyi, ia mengamati setiap gerakan dan senyumannya. Cahaya lilin yang menari di ruangan seakan berpendar dari kulitnya yang lembut, dan mata birunya menyimpan sesuatu yang lebih dari sekadar kecantikan, sebuah misteri yang tak terpecahkan.

Julius tahu bahwa ia harus memiliki Silencia. Kakaknya yang bodoh, Giordan, melepas Silencia Amarilys begitu saja karena seorang wanita dangkal penggoda, Claudia Heather.

Silencia begitu memesona. Bukan sekadar karena kecantikannya, tapi karena Silencia memegang kunci untuk sesuatu yang lebih besar, lebih kuat. Yaitu Duke Johan Amarilys.

Jika ia berhasil mengembalikan Dukungan Duke Amarilys pada ayahnya, tentu sang Kaisar akan dengan senang hati menjadikan Julius sebagai Pangeran Mahkota.

Angin dingin berembus, membawa bau kematian dan ketidakpastian. Julius berhenti di tepi tebing yang memandang lembah luas di bawah, memikirkan setiap langkahnya dengan presisi.

"Silencia…" gumamnya pelan, bibirnya membentuk senyum tipis. "Sang Berlian itu… akan bersinar dalam genggamanku."

Tidak ada yang bisa menghentikan Julius saat ini. Tidak Duke Ares, tidak Duke Johan Amarilys, tidak kakaknya, Giordan. Semuanya hanyalah pion dalam permainan yang lebih besar, dan Julius selalu menjadi pemain yang terampil. Dengan langkah perlahan, ia meninggalkan tebing itu, menuju kembali ke bayang-bayang utara, siap untuk melanjutkan permainannya yang mematikan.

Di tengah keheningan yang dingin, dua hal yang pasti: Julius Star Hilden mengincar posisi Putra Mahkota dan wanita yang membuat dunia seakan berhenti berputar di hadapannya. Silencia Amarilys.

Di dalam taverna yang gelap dan hampir tak berpenghuni, suasana terasa lembab dan dingin. Cahaya lilin yang redup menari-nari di dinding, menciptakan bayangan panjang dan samar yang bergerak seolah hidup. Julius memasuki tempat itu dengan langkah pasti, mantel bulu tebalnya bergoyang seiring gerakannya. Tidak ada suara selain gemerisik angin di luar, dan ruangan itu tenggelam dalam keheningan yang hampir mistis. Mata Julius menyapu ruangan, memastikan tidak ada mata-mata yang menyaksikan kedatangannya.

Di sudut tersembunyi, seorang pria berkumis tipis dengan wajah penuh bekas luka sudah menunggunya. Rook, sang pemberi informasi yang sudah lama dikenal Julius. Tangan pria itu sibuk memutar-mutar cangkir anggur yang hampir kosong, seakan tidak ada hal penting yang akan terjadi. Namun, begitu Julius mendekat, sikap Rook berubah. Ia langsung tegak, ekspresi licik di wajahnya menyambut kehadiran sang pangeran.

The Duke's Adopted Daughter (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang