Sevrille Bay II

46 8 0
                                    

Di bawah sinar matahari yang berkilauan di tepi pantai Sevrille Bay, tubuh seorang wanita terbaring tak sadarkan diri, terombang-ambing di antara ombak yang lembut. Gaunnya yang robek sebagian dan kulit pucatnya menjadi saksi bisu bahwa ia telah menempuh perjalanan yang penuh penderitaan. Wanita itu ditemukan oleh Eddie La Velle, bersama istrinya, Anne, dan Pangeran Alaric Hilden yang kebetulan melintas di pantai.

Anne berlari mendekat dengan rasa khawatir yang mendalam, sementara Alaric memeriksa denyut nadinya. Setelah memastikan wanita itu masih bernapas, mereka dengan hati-hati membawanya ke dalam mansion Sevrille Bay untuk merawatnya.

Ketika ia akhirnya membuka matanya, ia tak tahu siapa orang-orang yang menyambutnya. Wajah Eddie, Anne, dan Alaric yang khawatir tak mengusir kebingungannya. Hanya satu hal yang mampu ia ingat, namanya adalah Morgana Starfire. Setiap pertanyaan yang mereka ajukan padanya soal asal-usul atau tujuan perjalanannya hanya dijawab dengan pandangan kosong. Bola matanya yang merah memancarkan kesedihan mendalam karena kehilangan ingatan, seolah terputus dari akar hidupnya sendiri.

Hari-hari berlalu dan wanita yang mereka temukan itu mulai pulih, meskipun dalam kesadarannya yang masih terselimuti bayangan kelam masa lalu yang tak ia ingat.

Anne merasakan duka yang begitu dalam saat melihat kondisi Morgana. Wanita berambut hitam dan bermata merah yang terdampar di pantai Sevrille Bay ini tampak seperti sosok yang menyimpan rahasia besar, tetapi ingatannya hilang bagai kabut yang tak mampu terurai. Meski Morgana tak ingat siapa dirinya, Anne memutuskan untuk merawatnya seperti adik sendiri dengan kasih sayang.

Perlahan-lahan, Morgana mulai menjadi bagian dari keluarga La Velle, sebuah keluarga yang awalnya asing, tetapi memberi arti baru dalam kehidupannya yang hampa. Namun, di dalam hati Morgana, ada rasa kosong yang tak pernah terisi sepenuhnya. Meski kini ia mendapatkan teman dan kehangatan, pertanyaan tentang asal-usulnya terus menghantui dalam keheningan malam.

Di bawah naungan langit malam Sevrille Bay, Morgana sering kali menatap laut dengan perasaan tertekan yang ia sendiri tak dapat jelaskan, berharap ada sesuatu di seberang cakrawala yang dapat membantunya mengingat kembali siapa dirinya sebenarnya.

Malam itu, bayangan langit berbintang dan angin laut yang sejuk membawa ketenangan dalam keheningan yang mendalam. Di bawah hamparan cahaya bulan, Morgana berdiri di tepi pantai Sevrille Bay, pandangannya tertuju pada lautan yang luas, seolah mencari jawaban di antara gemuruh ombak yang tak kunjung berhenti. Meski telah beberapa waktu berlalu sejak ia ditemukan di pantai ini, perasaan asing dan kerinduan yang samar terus membayangi hatinya.

Pangeran Alaric Hilden, yang sejak awal selalu memperhatikannya dengan penuh kasih dan perhatian, terlepas sikap dingin dah acuhnya, mendekati Morgana dalam diam. Ia tahu betul bahwa hati Morgana masih tertambat pada masa lalu yang terlupakan, tetapi Alaric juga tahu bahwa ia ingin menjadi bagian dari hidup Morgana sekarang dan di masa depan. Dengan perlahan, Alaric berdiri di samping Morgana, membiarkan kehadirannya berbicara tanpa kata.

Setelah beberapa saat, Alaric akhirnya berbicara, suaranya rendah penuh ketulusan yang begitu dalam. "Morgana ... kau telah menghadirkan cahaya yang tak pernah kuduga dalam hidupku ...." Ia menarik napas, menenangkan debar di dadanya. "Aku tak peduli siapa kau di masa lalu, atau dari mana kau berasal. Yang aku tahu, aku ingin kau di sisiku, untuk selamanya."

Morgana menoleh, menatap wajah Alaric dengan mata yang terkejut dan penuh kebingungan. Rambut hitamnya yang panjang tergerai ditiup angin semilir. Ia bisa melihat kesungguhan dalam tatapan pria berambut pirang itu. Seketika hatinya bergetar, dihanyutkan oleh perasaan hangat yang ia sendiri tak mengerti. Alaric meraih tangannya, menggenggamnya dengan lembut, seakan ia tengah memegang sesuatu yang sangat berharga.

The Duke's Adopted Daughter (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang