Gerimis yang menghiasi langit-langit kota seakan ikut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh gadis berparas cantik yang sedang berada di dalam pelukan hujan, dan juga gemuruhnya cahaya putih yang membelah gelap nya dunia."Bel..!?"tanya pemuda yang tengah mengendarai motor bersamanya.
"Iyaa..?"jawab Bella lembut.
"ngebut dikit boleh?, Dikit ajaa!"
"Boleh.."
"Tapi pegangan yaa!, Aku takut kamu sakit kalau lama-lama kehujanan"
"Iyaa kak"
Salsabila, seorang gadis yang terkenal dengan kekakuan hatinya dan kecuekkan nya pada laki-laki, malam ini dia menunjukkan sikap lembutnya pada pemuda yang ada di dekatnya.
Sesampainya di depan rumah Bella, mereka berpapasan dengan Oliv yang tengah di bonceng oleh seseorang yang berpakaian serba hitam dengan motor yang tak asing bagi Vano.
"BELLAAA!!" teriak Oliv langsung melompat turun dari motor Arhan yang masih melaju ke arah mereka.
"LIVV!!GILA LO!!" Seru Arhan masih kaget dengan kelakuan Oliv.
"Apa?!" Jawab Oliv seperti tidak bersalah.
Bella dan Vano yang melihat kelakuan sahabat mereka hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Kalau jatoh tadi gimana hmm?!!" Teriak Arhan kesal.
"Bawel lu" seru Oliv sambil berlari menuju sahabatnya.
"Lo g papa kan Bel?gw panik tau g??kalau lo kenapa-napa gimana hh?banyak yang masih sayang sama loo-
"Ssstttt, dah kan?, aku baik-baik aja, aku capek besok aja jawabnya ya!" Putus Bella menarik pagar rumahnya.
"Tapi Bel-
"Besok ok"
"Hhhffff iya deh"
"Sekali lagi maaf ya kak dan makasih banget" ujar Bella dengan muka lesu.
"Iya sama-sama, langsung mandi trus makan,ok!!"
"Okey"
"Kalau gitu pamit deh" ujar Arhan
"Kalian g mau mampir dulu" tanya Bella yang sudah bersiap mempersilahkan mereka masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO (Completed ✓)
Teen FictionDitemani sinar senja yang lama kelamaan hilang ditelan samudra, seorang anak kecil berusia 4 tahun menangis dipinggiran pantai. Suara tangisnya seolah menyatu dengan riuhnya angin dan ombak laut sambil memandang dunia dengan langkah tanpa arah ELVAN...