18. Bayangannya

121 73 38
                                    


Hai dear

Siap lanjut part 18?

Pantengin terus yaa!!


Warning 18+⚠️
Selamat membaca;)

"Mana si kunci mobil gw?!.." Tanya Bella kesal.

"Ahhhh, ini pasti ulah Zayyannnn!!!!"

Bella membanting tubuhnya ke ranjang, lalu kembali memandang langit-langit kamar. "Kalau kakak yang ngambil, berarti dia udah tau dong aku mau kemana..?

"Tapi masa sii, kayaknya g' ada yang lihat gw satu mobil sama Vano kemaren..!!??"

"Gw juga punya cara lain kali kak" bisiknya dengan sedikit tersenyum smirk.

"G ada mobil ya pake taksi lah" cengirnya dan langsung memesan taksi online.

Tidak berselang lama setelah melakukan pemesanan, taksi tersebut sudah tiba di depan rumah Bella.

"Dateng juga akhirnya" ujar Bella girang.

Ia melangkah cepat menuju pintu kamar, lalu segera menggapai gagang pintu tersebut "lah di kunci..?, Siapa yang ngunci..?, mana gw g pegang kunci kamar lagii!!"

"ZAYYANNNN!!!"Teriaknya kesal.

Entah mengapa rasanya ingin sekali menangis, kali ini suasana hatinya sulit untuk diprediksi, khawatir dan juga rasa bersalahnya menyelimuti hatinya hingga menutupi sifat kejamnya.

"BELLAAA!!!, Hiks...hiks..., KENAPA SI LU HARUS PUNYA MONSTER YANG MENGHUNI HATI LO!!, KALAU AJA LO G KEMAKAN OMONGAN KAKAK, VANO G BAKAL KAYAK GINI BELL!!..." Ujarnya sambil memukul-mukul pintu.

Suara dari luar pagar rumah, membuat Bella menghentikan tangisnya, perlahan kakinya mengarah menuju jendela kamar yang menjadi pelataran untuk dapat melihat apa yang sedang terjadi di luar.

Matanya membulat saat melihat salah satu anak Cruel dan sopir taksi beradu suara, yang pada akhirnya sopir tersebut memilih mengalah dan segera angkat kaki dari rumah Bella.

"Ternyata kakak udah ngrencanain semua ini??" Tanyanya kesal, jarinya meremas kuat tirai jendela kamar guna mengekspresikan perasaan nya saat ini.

Setelah terkunci di dalam kamar selama sehari penuh tanpa boleh keluar, Bella  merasa kalau perlakuan Zayyan padanya sudah melewati batas, walaupun makan dan juga keperluan lainnya telah tersedia, hatinya hanya ingin pergi menemui pemuda yang ia tolong kemarin.

"Zannn!!!, BUKA PINTUNYA!!GW MAU KELUAR, KENAPA SI LO SELALU IKUT CAMPUR MASALAH GW HAHH!!!" Teriak Bella dengan suara lantang.

Dari lantai bawah ruang tamu terlihat pemuda yang tengah tersenyum kecil mendengar suara Bella, matanya mengarah pada pintu kamar yang tidak dibuka selama hampir satu hari itu.

"Itu adalah hukuman buat cewe yang keras kepala kayak lo Bel!!!" Gumam Zayyan lirih, lalu tangannya meraih gelas yang berada di atas meja ruang tamunya.

Zayyan meminum isi di dalam gelas tersebut hingga habis tak tersisa, beberapa saat kemudian, matanya memerah, lirikannya tertuju pada kunci pintu kamar Bella.

Ia berniat mengecek adiknya, yang pasalnya sedari tadi tak lagi mendengar suara gadis tersebut.

Pintu kamar Bella akhirnya terbuka, Zayyan memasuki ruangan tersebut dengan tatapan tajam, matanya hanya menyorot ke arah gadis yang sedang sibuk bermain hp di sofa kamar tanpa peduli akan kehadirannya.

"Chat siapa!!?" Seru Zayyan yang langsung mengambil paksa benda tersebut dari tangan kembarannya.

Tanpa bersuara, Bella hanya pasrah akan hp yang telah diambil alih oleh Zayyan.

"LO MASIH AJA BERHUBUNGAN SAMA ANAK AVAR HMM??!!, JAWAB BELLA!!" Seru Zayyan dengan suara beratnya.

"KAK, LO DAH NGELARANG GW PERGI, DAN SEKARANG LO JUGA G NGEBOLEHIN GW BUAT LAKUIN APA YANG GW MAU?!!!" Jawab Bella dengan mata yang berkaca-kaca.

"GW BILANG ENGGAK, YA ENGGAK SAYANGG!!!" Ujar Zayyan berusaha merendahkan nada bicaranya.

"TAPI KENAPA KAK?, DARI DULU LO G KASIH PENJELASAN YANG JELAS SOAL INI!!!" seru Bella dengan suara yang hampir hilang.

"LO UDAH BERANI SAMA KAKAK HMM!!!
DARI DULU SIAPA YANG ADA DI SAMPING LO, JAGAIN LO HH!!!" Teriak Zayyan, emosinya telah membakar habis kesabarannya, sambil membanting tubuh Bella di kasur, Zayyan berusaha untuk tidak berbuat di luar batas  dengan adiknya. Namun ia telah dikendalikan oleh nafsu dan juga minuman yang baru saja diminumnya.

Zayyan menatap kelam gadis yang berada di hadapannya tersebut, tangan kekarnya mendekap erat tubuh kecil Bella di ranjang, hati dan pikirannya berperang dengan hebat, sebenarnya dalam hati tidak mau melihat adiknya menangis, tapi pikirannya berbeda pendapat, karena keras kepala adiknya lah yang membuat kesabaran Zayyan habis.

"KAK?,, KAKAK MAU NGAPAIN!!!?" Tanya Bella lirih, bibirnya seakan berat untuk bersuara.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Zayyan mengunci tubuh Bella dengan kuat, tangannya bergerak menuju pipi kanan gadis itu,, "daripada lo deket sama anak haram itu, mending gw haramin sekalian lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Zayyan mengunci tubuh Bella dengan kuat, tangannya bergerak menuju pipi kanan gadis itu,, "daripada lo deket sama anak haram itu, mending gw haramin sekalian lo...!" Bisik nya bagai bisikan jahanam.

"KAK!!!,  GILA LO!!!?" Teriak Bella panik.

"KAK!!! SADAR GW INI ADEK LO SENDIRI!!!!" Serunya sambil mengeluarkan cairan bening dari matanya.

Jarak antara tubuh Zayyan dan Bella telah menghilang, kini tinggal suara isak tangis dan juga kekhawatiran yang merasuki hati Bella.

'Ya Tuhan, tolong Bella...Bella mohon jauhin Bella dari segala kejahatan yang mengincar ku , tolong sadarkan kakak...' do'a dari hati kecil Bella berharap dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.

Bella terbayang-bayang akan Vano yang masih bisa bertahan ditengah cobaan yang menimpanya.

Batin Bella memanggil-manggil nama Vano,
Jarinya mulai bergantian bergerak,
hati kecilnya menyebut Asma Allah,

Jarak Zayyan yang semakin lama semakin melampaui batas, membuat jantung Bella berdegup kencang, napasnya memburu, tubuhnya kian melemah. Bella hanya bisa memejamkan matanya dan mulai berdoa.

"KAAKKK!!!....."

*****

*Next part 19*
*Thank you my dear*
*See you*

ELVANO (Completed ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang