Hai readers
Selamat malam
Belum tidur hmm?
Mikirin apa hayo sampai g bisa tidur?Kalian kalau ada unek" boleh keluar in aja disini siapa tau aku bisa bantu 😊
Jangan dipendem sendiri yaa, kasian pikirannya
Jaga kesehatan juga, jangan sampai sakit 📌
Okey langsung saja
🪶 Happy reading!!
Suasana di kelas IPA 1 sangat hening, dikarenakan diadakannya ulangan dadakan dari guru yang membuat seisi kelas tersebut harus memutar otak dalam dalam.Berbeda dengan kelas IPS 1 yang berada tak jauh ruang kelas IPA 1
"Dubbraakk"
"DIEM LO BRENGSEK!!"
"Buggghh!!!
"Buggghhh!!!"Arrggghhhhh!!"
Suara keributan dari dalam kelas membuat anak IPA 1 tidak bisa berkonsentrasi
"Maaf bu, saya tidak bisa mengerjakan kalau brisik begini!" Ujar seorang siswa
"Okey ibu coba cek dulu ya, kalian tetap disini, kerjaan tugas dengan baik!!"
Tepat pada saat guru membuka pintu, lewat sekumpulan anak ips yang menggotong siswa dengan banyak luka di wajah serta tubuhnya, darah tak henti hentinya mengalir dari tubuhnya yang membuat cairan berwarna merah itu berceceran di mana mana
"Heh ada apaan tuh"
"Heboh kali..
"Kayaknya ada yang berantem tadi"
"Arrghh darahnya cok"
"Parah parah, dah pada belajar jadi psiketupat aja"
Kelas yang tadinya hening seketika berubah menjadi tegang.
Banyak pasang mata yang melihat kejadian tersebut ikut merasakan sakit nya
Tidak kalah heboh siswa yang sedang mengerjakan ulangan tersebut pun ikut melihat dari jendela kelas.
"Ada apa lagi itu" ujar Vano lemas.
Arhan memutar pulpen yang berada di tangan nya "Biasa paling juga-
"Eh eh cokkk" putus Rayhan yang tiba-tiba masuk ke kelas mereka.
"Lu ngapain ke sini?"
"G-gw a-ada kabar buruk hhhhhffff"
"Tenang dulu ngomong pelan-pelan ada apa" ujar Arhan sambil mengelus punggung Rayhan.
"Kalian denger kan keributan tadi?"tanya Rayhan ngos-ngosan.
"Hmm ya emang ada apa?" Tanya Arhan penasaran.
"Tadi kan jamkos .Lo tau si Devan yang mau masuk ke geng kita? Nah dia tadi bela Avar di depan Zayyan, masalahnya gini, Zayyan berusaha buat jelek jelek in nama Avar di depan seisi kelas, nah gw sama Aksa g terima dong, apa lagi Devan, darahnya dah mendidih nah langsung tuh tanpa takut maut si eee siapa tadiiii...-
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO (Completed ✓)
Ficção AdolescenteDitemani sinar senja yang lama kelamaan hilang ditelan samudra, seorang anak kecil berusia 4 tahun menangis dipinggiran pantai. Suara tangisnya seolah menyatu dengan riuhnya angin dan ombak laut sambil memandang dunia dengan langkah tanpa arah ELVAN...