part.1.

22 9 0
                                    

Seberapa pun usaha gue, kalo lawan nya orang dalem ya percuma.
- renjana atmadewa

Happy reading

"Kami persilahkan, kepada siswa siswi kami yang terpanggil mohon untuk maju kedepan."

Suara dari speaker itu semakin membuat para murid panas dingin, apa lagi jika murid itu sudah berusaha semaksimal mungkin untuk sampai di titik ini.

"Dari kelas 11 IPA 1, peringkat ketiga di raih oleh ELINO NUGROHO. ayo nak maju kedepan."

Suasana semakin ramai, apa kah tahun ini akan sama dengan tahun lalu?
Dimana si cantik akan menjadi nomor satu
Atau si cantik lainnya yang menggantikan.

"Dan peringkat kedua di raih oleh, RENJANA ATMADEWA," ucap guru itu sambil bertepuk tangan sebagai apresiasi kepada murid nya yang selalu membanggakan walaupun selalu peringkat kedua.

Sebenarnya renjana itu siswi terpintar di angkatan nya, tapi dia selalu peringkat kedua seharusnya kan dia peringkat satu, Ada yang tau kenapa?

"Pasti kalian tau, tahun ini siapa yang akan peringkat kesatu," ucapan guru di depan membuat semakin tak terkendali.

"Kayanya sih, tu orang lagi."

"Nah kan, bener."

"Padahal waktu kelas 10 dia itu engga pinter-pinter amat."

"Kan itu dulu, engga usah nyebarin yang engga bener deh."

Pro dan kontra.

Ucapan dari beberapa siswa terdengar sampai ke telinga yang sedang di bicarakan
dan dia hanya tersenyum manis.

Jika menyindir lebih baik di depan
Dari pada di belakang seperti tak punya mental!

"Tania Adipati," ucapan guru di depan semakin membuat suasana tak terkendali

"Kan bener, apa gua bilang."

"Kapanya, gua peringkat satu."

"Dih, ketiga aja lu engga mampu.''

"Iya sih."

----

Tania itu cantik
Tapi lebih cantik renjana
Tania memiliki segalanya, kekayaan, keluarga dan kepopuleran.
Sedangkan renjana? Apa kah hanya kecantikan yang di milikinya?
Tidak juga.

Renjana kaya
Renjana termasuk siswi populer
Renjana juga memiliki keluarga.
Ya keluarga, lebih tepatnya keluarga setan berkedok Cemara.

Keributan itu berhenti saat Tania berdiri di samping renjana.

"Apa kabar renjana, gimana keadaan Lo saat itu," bisik Tania sembari tersenyum manis seolah-olah dia gadis baik.

"Akan baik, kalo manusia sampah ke Lo hilang dari muka bumi ini."

Tania menatap renjana dengan sinis, tapi tak sampai lima detik dia sudah merubah nya menjadi tersenyum manis, Gadis pinter bukan.

"Ohya, gue kasih tau untuk kesekian kalinya mau Lo berusaha sekeras apapun. gua yang akan selalu jadi nomor satu, inget itu!"

Renjana hanya terkekeh menanggapi hal itu. "Dan Lo, bangga jadi nomor satu? dengan cara orang dalem. Kalo gue sih malu ya," ucap renjana sembari berjalan keluar setelah menerima piagam nya.

lagi pula untuk apa lama-lama berdekatan dengan Tania yang hanya bisa mengandalkan orang dalam.

"Sial dia tau."

-o0o-

"APA KAMU TIDAK BISA MENGALAHKAN ANAK ADIPATI ITU HAH, ATAU KAMU YANG TERLALU BODOH," bentakan seorang pria menggema Di dalam rumah itu

"Angkat kepala kamu renjana, dan tatap mata saya," ucap pria itu dengan tenang berusaha tidak menyakiti renjana.

"Maaf pih, renjana janji bakal berusaha lagi," ungkap renjana dengan mimik wajah sesedih mungkin.

Dia alan atmadewa ayah dari renjana atmadewa

"Halah, janji janji anak sialan seperti kamu mana bisa di percaya," sahut wanita yang dari tadi mendengar kan percakapan ayah dan anak itu.

"Diam Karina, lebih baik kamu masuk kamar saja," ucap Alan sembari menunjuk ke arah pintu kamar mereka.

Tanpa mereka tau sedari tadi ada yang tersenyum manis melihat itu semua,
Keluarga Cemara yang sesungguhnya itu keluarga ini bukan.

"Dan kamu renjana, masuk kamar. 10 menit lagi guru yang papih sewa akan datang," ucap Alan mutlak

"Iya pih."

"Ck, wanita sialan itu menghancurkan segalanya." Ucap seseorang dengan sinis

TBC

Halo semua ini cerita pertama saya tolong maklum.

Jangan lupa vote dan komen ya

Bay..

Garajana [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang