Chapter 5 'ALASKAR'

165 96 78
                                    


Hello, enjoy reading, I hope you like the story





Ruangan yang berisikan dua orang itu tampaknya sangat serius dengan perbincangannya. Namun tak lama mereka langsung mengalihkan etensi tatapannya ke arah pintu utama.

Pintu utama yang terbuka lebar itu, langsung menampilkan dua orang remaja yang tengah saling menggenggam kan tangannya satu sama lain, seraya berjalan masuk ke dalam.

Hal itu sontak membuat Reno beranjak dari duduknya dan menghampiri mereka dengan tatapan tajamnya.

Veliz, spontan langsung melepaskan genggaman itu dengan Andra, ketika matanya langsung bertemu dengan orang yang sangat ia rindukan.

Namun tatapan yang di berikan pria itu adalah tatapan tajam ke arahnya, lebih tepatnya ke arah Andra yang berada di sampingnya.

Reno, berjalan gagah ke arah dua remaja itu, tanpa memutuskan tatapan nya. Veliz menatap sejenak ke arah Andra yang hanya diam, dengan respon yang biasa saja.

Tidak dengan dirinya yang sangat terkejut, dengan keberadaan papa nya. Ia pikir papanya belum pulang ke rumah, oleh karena itu ia berani membawa Andra ke rumah ini.

"Papah" Ujar gadis itu sangat pelan.

"Masuk kedalam!" Titah Reno, kepada putrinya.

Veliz diam, sungguh ia sedikit takut dengan tatapan Papah nya yang sekarang .

"Papa kapan pulang?" Veliz berusaha mengalihkan pembicaraannya.

"Masuk ke dalam Veliza!"

"Engga Pa, Veliz-"

"Sayang. Dengarkan apa kata Papah!"

"Tap-"

"Sejak kapan kamu membantah ucapan papah? Dan siapa yang mengizinkan kamu membawa laki laki lain ke rumah ini?" Tegas Reno kepada Veliz.

"Maaf ini. Ini salah saya, jarang salah kan Veliz" Ujar Andra membela Veliz.

"Pergi dari rumah saya sekarang Andra! Jangan sekali kali kamu menginjakan kaki di rumah ini lagi. Saya tidak mau Putri saya celaka kembali, karena adanya kamu!" Reno, pria itu menunjuk ke arah Andra, dengan nada suara yang tinggi.

Sebetulnya, Reno juga sangat di buat terkejut dengan kehadiran Andra disini. Pantas saja, minggu minggu ini dirinya jarang melihat Andra berada di kantor nya, mungkin ini alasannya, Andra sedang berada di Indonesia.

Andra tidak bekerja di perusahaan Reno. Andra hanya membatu rekannya saja yang bekerja sebagai bawahannya di sana.

"Maaf om. Saya kesini bukan bermaksud-"

"Saya tidak mau dengar alasan kamu. Sekarang pergilah, sebelum kesabaran saya habis. Saya tidak mau jika putri saya bergaul dengan orang seperti mu. Karena menurut saya, kamu sama saja seperti-"

"PAPAH!" Sudah cukup, Veliz sudah tidak kuat jika harus mendengar hal itu kembali. Ingatan ingatan itu terus meneror isi kepalanya, jika ia terus mendengar kan nya.

"Pah! Aku udah bilang, itu semua bukan salah Andra. Bukan dia yang salah Pah, jangan bawa bawa orang lain ke dalam masalah ini. Andra ngga tau apa apa, dia juga udah pernah jelasin semuanya ke papah, tapi kenapa papah ngga pernah percaya?"

"Pah, Veliz mohon jangan kaya gini. Veliz ngga mau ke-"

"Veliza. Papa bilang kamu masuk ke dalam. Bersihkan badan kamu dan istirahat! Biar ini urusan papah" Ujar pria itu sangat lembut. Ia baru saja pulang kembali ke rumah, jadi ia tidak ingin membuat keributan dengan putrinya.

ALASKAR [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang