Chapter 7 'ALASKAR'

95 39 75
                                    


Hello, enjoy reading, I hope you like the story




Siang ini Laskar tengah sibuk dengan berkas berkas yang berada di hadapan nya. Banyak sekali dokumen juga berkas berkas yang harus ia periksa.

Sesuai permintaan papah nya itu, ia sudah mulai kembali sibuk dengan perusahaan nya.

Hari ini ia izin untuk tidak masuk kuliah. Namun dengan begitu, pihak kampus selalu memaklumi nya, karena lagi pun, ini bukan yang pertama kalinya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu itu membuat Laskar menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.

"Masuk" titah nya

"Permisi tuan" Sapa seorang wanita yang sduah berada di hadapannya.

"Hm"

"Ini ada beberapa dokumen lagi yang harus di tanda tangani tuan." Ujar wanita itu, sembari memberikan berkas yang ia bawa.

"Dan lima belas menit lagi, kita akan mengadakan meeting dengan klien untuk membahas soal kerjasama yang di tawarkan minggu lalu" Lanjut wanita itu.

"Baik. Anda bisa keluar"

Wanita itu mengangguk mengerti, lalu pergi dari hadapan atasannya itu. Ia begitu hapal sikap anak dari pemilik perusahaan ini. Dingin dan tidak banyak bicara.

Setelah kepergian wanita tadi, Laskar melanjutkan tugasnya kembali. Ia terus berkutik dengan laptop, dan berkas berkas nya itu tanpa henti.

Namun, beberapa detik kemudian, suara telepon dari handphone nya itu berbunyi lantang, ia langsung menghentikan aktifitasnya.

Ia mengangkat telepon tersebut, setelah tahu siapa yang menelpon nya.

"Halo" Ujar Lingga, di sebrang sana.

"Hm"

Ya, yang menelpon dirinya adalah Lingga. Sepupunya itu.

"Dimana lo?" Tanya cepat Lingga, seperti sedang ter buru buru.

"Kantor" Jawabnya dingin.

"Mending sekarang lo ke sekolah deh. Pacar lo noh buat ulah. Capek gue!"

Laskar mengerutkan keningnya "Ulah?"

Laskar tahu yang di maksud dengan kata pacar itu adalah Veliz. Karena Lingga selalu menganggap keduanya itu berpacaran, meski mereka sudah menjelaskan nya berkali kali.

"Hm. Sekarang lo cepet ke sini. Dia lagi jadi bahan omongan sekarang" Ujar lingga

"Lo urus dulu. Nanti gue nyusul"

"Cepet! Capek gue sama tingkah nya."

Dengan cepat, Laskar langsung mematikan sambungan telepon itu secara sepihak. Ia memijat pelipisnya yang sedikit terasa pusing.

Padahal hari ini ada jadwal meeting, tapi mungkin ia akan memundurkan waktunya.

Ia akan mengurusi Veliz terlebih dahulu. Ia tak peduli jika akan ada meeting sekarang, yang terpenting saat ini adalah Veliza. Jika tidak langsung di tangani, ia takut jika gadis itu akan bertindak lebih jauh. Karena ini bukan pertama kalinya gadis itu berbuat ulah.



✯✯✯


"Baik. Mungkin hanya sampai sini materi yang ibu sampaikan. Dan untuk tugas-"

Bu Fira menghentikan ucapannya, kala tatapannya langsung terhenti ke arah bangku paling ujung, yang tengah di tiduri oleh seseorang.

Seakan tahu siapa yang tertidur itu. Bi Fira menatap lekat ke arah seseorang itu.

ALASKAR [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang