Chapter 10 'ALASKAR'

130 19 6
                                    

PEMBACA AKU ORANG NYA BAIK BAIK, MAKANYA SUKA KASIH VOTE AND KOMEN. MAKANYA JANGAN LUPA UNTUK TINGGALKAN JEJAK KALIAN DISINI YAA!.

HAPPY READING


Sepulang dari rumah sakit tadi, kini Laskar langsung kembali kerumahnya. Dengan sebelah tangannya yang membawa paper bag berukuran sedang yang berisi makanan ringan untuk gadis itu.

Ia menatap setiap sudut ruangan kamarnya. Namun ternyata, gadis itu sudah tidak ada di dalam kamarnya, itu berarti gadis sudah kembali pulang ke rumah.

Tanpa menunggu waktu lama lagi, meski waktu sudah malam, ia kembali menuruni tangga, dan menuju rumah gadis itu. Ia ingin memastikan bahwa veliz, benar benar sudah berada di rumahnya.

Sesampai nya di sana gadis itu, Laskar langsung memasuki rumah tersebut yang ternyata tidak terkunci. Sunyi, satu kata yang mendominasi dari rumah tersebut.

"Den Laskar?" Panggil Bi Ratna kepada Laskar, membuat sang empu menoleh seketika.

"Den Laskar mau ketemu non Veliz ya?" Tanya bi Ratna, dengan membawakan nampan yang berisikan makanan.

"Iya bi. Veliz nya ada?"

"A-ada kok den. Tapi, dari siang non Veliz gak keluar kamar. Ini bibi dari kamar non Veliz mau kasih makan malamnya, tapi ternyata non Veliz nya lagi tidur."

Laskar mengangguk mendengarnya.

"Yaudah bi. Biar aku aja yang bawain makanannya. Bibi istirahat aja, ini juga udah malam"

"Yasudah. Ini makanannya ya den. Kalau gitu bibi kebelakang dulu" Ujar bi Ratna, ia memberikan nampan yang berisikan makanan tersebut.

Mendengarnya, Laskar mengangguk kembali. Setelah kepergian bi Ratna, dengan cepat lelaki itu langsung menaiki tangga menuju kamar gadis itu.

Dengan perlahan, Laskar membuka handle pintu tersebut dengan pelan, agar tidak mengganggu sang empu. Setelah berhasil membuka pintu tersebut, ia langsung langsung menatap ke arah kasur yang tengah di tiduri seseorang.

Ia menghampiri gadis itu, lalu menaruh nampan dan paper bag yang ia bawa ke atas meja yang berada di pinggir kasurnya.

Kembali menatap Veliz yang tengah tertidur lelap, dengan mulut yang sedikit terbuka. Namun hal itu tidak mengurangi kecantikan dari gadis itu. Ia merapikan sedikit helaian rambut yang menghalangi wajah cantik sahabatnya itu.

"Vel" Ujar nya, ia berusaha membangun kan Veliz dengan sedikit menepuk pundak nya.

Tidak ada sahutan dari gadis itu. Laskar menghela nafas pelan.

"Vel, bangun dulu. Lo belum makan kan?" Lelaki itu masih berusaha membangun kan Veliz, yang belum ada pergerakan sama sekali dari gadis itu.

"Vel.."

Terusik, itu yang di rasakan Veliz saat pundaknya tengah di goyangkan sedikit keras oleh seseorang

"Ck, apaansi!" Kesal gadis itu, ia mengubah posisinya membelakangi Laskar.

"Makan dulu. Lo baru makan sekali hari ini."

"Gue gak laper" Jawabnya dengan mata yang masih tertutup.

Kesal dengan jawaban Veliz. Lelaki itu menarik kedua lengan Veliz agar mengubah posisinya menjadi duduk.

"Nanti lo sakit, siapa yang repot?"

"Kalau gak mau di repotin sama gue, gak us-"

Seakan tahu kata apa yang akan di lanjutkan oleh Veliz. Laskar langsung memasukan sesendok nasi ke mulut gadis itu. Jika tidak seperti itu, mungkin kesalah pahaman akan segera di mulai.

ALASKAR [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang