HJS - What are we?

28 2 0
                                    

Joshua letter form Seventeen Cafe

"I'm not afraid because I have Carat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I'm not afraid because I have Carat"

-

Hong Jisoo atau orang lebih kenal dia dengan nama Joshua Hong adalah orang yang ngga bakal lu expect sifat aslinya kalau diliat dari penampilannya yang very sweet itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hong Jisoo atau orang lebih kenal dia dengan nama Joshua Hong adalah orang yang ngga bakal lu expect sifat aslinya kalau diliat dari penampilannya yang very sweet itu.

Mungkin orang akan bilang gue ngarang kalau gue bilang Joshua itu orangnya aneh yang kaya kalau pake baju cuma sebelah doang atau main shower masih pake baju, tapi bener kok semuanya itu kejadian karena gue adalah saksi hidupnya.

Keanehannya yang lain adalah dia tiba-tiba udah di lobby gue padahal ngechat 10 menit yang lalu bilang kalau dia mau makan steak, nyari di mana gue juga ngga tau karena jam makan malem juga udah lewat dan warung kaki 5 juga ngga ada yang jual steak.

"Nyari steak di mana?," tanya gue.

"Ngga tau," jawabnya.

"Enteng banget tuh mulut," kata gue sedikit ngomel.

"Ya orang udah pada tutup," jawabnya sadar akan perbuatannya.

"Ya lagian siapa yang ngide makan steak?," tanya gue.

"Gue," kemudian dia nyengir ke arah gue.

"Restoran yang di hotel gitu ada kali ya?" katanya kemudian.

"Shua, that too expensive, yang bener-bener aja deh. Makan sate misalnya, kan sama-sama dipanggang juga," kata gue.

"Did I ask you to pay?," sanggahnya.

"No, but .." Walaupun gue punya uang tapi gue agak ngga rela aja karena harganya bisa 2 kali lipat dari resto steak biasanya.

"Ssttt, I didn't hear anything," katanya kemudian mobil ini melaju gitu aja sampai akhirnya kita sampai di restoran yang ada di sebuah hotel.

"Ada nih, restonya masih buka. Bisa pesen steak," kata gue nyamperin dia yang masih nunggu di mobil kemudian dia langsung turun dan ngasih mobilnya ke vallet.

-

"Shua, Mama sehat?"

"Sehat, Papa juga. Gue nih yang ngga sehat,"

"Bisa ngga sih kalau ngomong tuh di rem, pertanyaan gue belum sampe sana kan?" dan dia cuma ketawa.

"Lu okay kan?" tanyanya.

"I am okay," kata gue. "Something happen to you?" lanjut gue dan dia mengangguk.

"ngga yang kaya wah sih masalahnya cuma cape aja kaya kepikiran terus gitu, gue juga ngga biasanya kaya gini perasaan," katanya.

"Why? Your work?," tanya gue.

"No, my mom," jawabnya.

"Mama kenapa? kata lu dia sehat," kata gue lagi untun memastikan.

"Iya bukan itu, mama lagi nanya trus," katanya.

"Nanya soal?," tanya gue.

"Istri," gue yang liat dia ngomongnya sambil lemes malah bikin gue ketawa.

"Enak lu ketawa! Mentang-mentang ngga ada yang push lu masalah beginian," katanya.

"Mau adu nasib nih?," kata gue.

"Ngga lah, udah diem," katanya karena dia ngga mau denger gue cerita soal kedua orang tua gue yang keliatan cuma transferannya doang tapi ngga ada wujudnya.

Mereka bercerai dan gue sekarang ngga tau mereka di mana, tapi rutin kirim uang setiap bulan. Dengan begitu gue tau kalau mereka masih hidup.

Ngga lama makanan kita dateng dan kita masing-masing sibuk sama makanan.

-

"Ade lu di apart ngga?," tanyanya saat kita udah jalan pulang.

"Di apart," jawab gue.

"Yes, gue nginep dong," katanya yang lebih kaya pernyataan bukan pertanyaan.

"Lu aneh banget deh," kata gue.

"Oke thank you," katanya.

"Gue ngga bilang IYA ya Joshua?," kata gue masih ngga terima dengan ucapan makasihnya barusan.

"Hah?," dia pura-pura nggaa denger.

"Terserah deh," kata gue dan dia cuma nyengir.

"What's your plan?," katanya tiba-tiba.

"I think about move to another country, for my master and prepare for my brother to go to university,"

"Where?," tanyanya

"Canada," jawab gue.

"Why?," tanyanya lagi.

"Canada is a good place for my brother to study,"

"For you?"

"I don't mind it,"

"I'll go with you," katanya.

"Nooo, you will never married if you follow me," kata gue meledeknya.

"I'm not afraid of that because i have you," katanya.

Gue diam sejenak.

"Kalau gue bukan gue, mungkin gue bakal tanya ke lu 'what are we?' Shua" kata gue dan hanya dibalas senyuman oleh dia.

-
Joshua IGS update!

-Joshua IGS update!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
With you - Seventeen LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang