Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Just want to say thankyou"
-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Turun, gue yang nyetir,"
"Ngga ah, lu kemana-mana nyetir sendiri, kalau sama gue jadi passeger,"
"Gue ngga mau naik," kata gue.
"Cepet naik nanti keburu makin malem,"
"Wonwoo,"
"Iya?"
"Kalau sampe gue baca hello this is Wonwoo agency trus berita tentang lu, gue marah ya," kata gue.
"Ngga akan, cepet naik,"
Jeon Wonwoo adalah seorang artist dari salah satu agency, grupnya terkenal banget. Kita alumni yang sama di sekolah menengah bawah dan atas tapi ngga deket, kita baru deket dan sampe akhirnya sering contactan saat kita udah lulus.
Hubungan kita cuma sebatas gue butuh temen cerita, temen cerita yang ngga judjemental dan mendang-mending, gue dengannya cocok dalam hal ini. Sedangkan Wonwoo butuh gue sebagai orang yang bisa kapan aja dihubungi untuk dia mintai tolong terkait ayah dan adiknya, orang biasa yang bebas kemana dan ngapain aja.
Kita komunikasi juga jarang, cuma kalau masing-masing lagi gabut aja. Ketemuan ngga rutin sih tapi pasti ketemu, kadang dia ke rumah gue kadang gue ke rumah dia ketemu ade sama ayahnya, atau kadang ke apart.
"Yaelah, ngapain jemput gue kalau ke apart lu. Lu suruh kesini juga gue samperin,"
"Sssttt, ngga udah protes mulu. Turun," katanya.
Memang agak riskan kalau kita keluar, tapi gue ngga mikir juga kalau gue bakal dibawa kesini. Unitnya gelap saat gue masuk, tapi tiba-tiba lampu nyala.
"Ih, sebel banget gue," kata gue reflek.
"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun my bestfriend, selamat ulang tahun,"
Gue udah nutup muka gue dari saat lampu menyala, bukan cuman Wonwoo tapi ada Mingyu di sana yang ikut nyanyi.
