Kehilangan

1.4K 103 3
                                    

Di sebuah kamar yang terlihat sangat luas itu terdapat seorang yang masih tertidur dengan pulas.

Tak lama kemudian seseorang membuka pintu kamar itu dan duduk di pinggir kasur tempat pemuda yang masih asik dalam mimpinya.

"Wake up baby," ujar seseorang itu dengan menepuk pelan pipi pemuda itu.

"Dek, bangun yuk," ucapnya lagi dengan sedikit keras membuat pemuda itu menggeliat tak nyaman.

"Bentar lagi ma, 5 jam lagi ya," lanturnya yang masih menutup matanya dan memeluk bantal guling.

"Huh," desah seorang itu yang tak habis pikir dengan adek kesayangannya ini.

Seorang itu bernama lengkap SAMUDRA IVANDER, adalah seorang yang memiliki kesabaran setipis tisu di belah dua.

Dengan tak sabarnya ia tiba-tiba menggendong adeknya ala koala membuat sang empu terkejut.

Bagaimana tidak terkejut, saat lagi enak-enaknya tertidur dan bermimpi bermesraan dengan janda bohay tiba-tiba tubuhnya di buat melayang.

Hal itu berhasil membuat sang empu menatap tajam ke arah Samudra yang sudah mengganggu tidurnya, tapi tatapan itu bukannya terlihat menyeramkan melainkan terlihat menggemaskan.

Samudra yang melihat itu pun terkekeh kecil dan mengecup wajah adeknya dengan gemas.

"Hahaha stop bang geli hehehe," kekeh Varo yang merasa geli dengan kecupan yang di layangkan oleh Samudra.

ALVARO IVANDER, adalah seorang yang memiliki jiwa fakboy, manja, nakal dan menggemaskan.

"Lucunya adek Abang ini," ucap Samudra dengan tersenyum gemas.

Samudra pun membawa Varo ke kamar mandi dan menurunkan Varo tepat di depan pintu kamar mandi.

"Mandilah, setelah itu turun ke bawah," pintanya dan pergi meninggalkan adeknya yang mendengus sebal.

"Huh, padahal lagi enak-enaknya mesraan sama janda," sebalnya dan memasuki kamar mandi tersebut.

×××

Saat ini Varo bersama keluarganya berada di meja makan, Varo menatap binar makanan yang terlihat lezat itu.

"Sayang, mau makan yang mana?" tanya Lila, yaitu ibu dari kedua anak ini.

KALILA IVANDER, adalah seorang ibu yang bersifat tangguh, tegas, lembut, baik dan sayang kepada kedua anaknya ini.

"Hmm, ayam goreng ma," jawab Varo dengan semangat.

Sangat jarang sekali menu kali ini adalah ayam goreng, karena biasanya hanya ada sayur yang akan di makan setiap harinya.

"Baiklah sayang," ujar Lila dan memberikan sepotong ayam goreng itu ke piring Varo.

Di meja makan ini hanya ada tiga orang yaitu, Lila, Samudra dan Varo.

Sedangkan kepala keluarga ini yaitu bernama lengkap ANDRA IVANDER, Andra sudah meninggal 10 tahun yang lalu meninggalkan istri beserta kedua anaknya.

Sejak saat meninggalnya Andra, Lila pun berubah menjadi lebih kuat dan tegas, ini semua demi menghidupi kedua anaknya dan menjadi sosok ayah untuk keduanya, seperti mencari nafkah dengan cara yang halal.

Mereka menempati rumah yang terlihat minimalis sederhana ini namun nyaman untuk di tempati.

Keluarga ini bukanlah keluarga yang berada namun, sangat sederhana dan ekonomi yang mencukupi.

Tranmigrasi AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang