Namanya Jihan. Brionara Jihan.
Bocah perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Gadis kecil yang terkadang masih suka merengek, sering menangis, banyak memendam perasaan. Ia pendiam, namun akan menjadi sosok terbuka jika sudah bertemu dengan sosok yang cocok dengannya. Ia bahkan tak terlalu terbuka meskipun dengan keluarganya sendiri. Gadis yang sedikit sulit berinteraksi.
Pagi itu, Jihan sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah, rencananya ingin pergi bersama ayah, namun sayang sekali, ayahnya tergesa-gesa, jadi ia akan berjalan kaki saja.
"Ji. Ayah berangkat, katakan pada Ibu, ya?" ujar sang ayah setelah menyelesaikan sarapannya, pria itu mengecup kening sang putri. Si bocah mengangguk patuh.
"Iya, Ayah, hati-hati, jangan pulang larut-larut, Yah." Jihan meraih punggung tangan ayahnya untuk dikecup.
"Tentu. Jihan belajarlah dengan baik, ya. Ayah berangkat. Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam." Jihan lalu menghabiskan sarapannya. Tak lama, bunda menghampiri, sambil membawa botol air Jihan.
"Ji? Ayah sudah berangkat?" tanya bunda.
"Sudah, Bu. Ayah menyuruh Jihan mengatakannya pada Ibu." Ibunya mengangguk, setelahnya memasukkan botol minum kedalam ransel Jihan.
"Ya, sudah, habiskan sarapanmu. Ibu akan mengantarmu sampai depan, panggillah Kak Arka."
"Siap, Bu!"
"Kak? Kak Arkana nanti kalau sudah lulus SD, mau sekolah di mana?" tanya Jihan, tangannya sibuk menggandeng tangan kiri Arka, si bocah tetangga yang umurnya lebih tua tiga tahun dari Jihan.
"Eum, sepertinya di SMP sini saja, Ji," jawab anak lelaki itu. Jihan mengangguk-angguk saja. Sambil memontang-mantingkan genggaman tangan mereka. Arka juga tak protes.
"Jihan pikir akan ikut dengan Kakaknya Kak Arkana yang jauuuh itu." Arka terkekeh, sebelah tangannya tiba-tiba menguyel pipi Jihan gemas, bibir gadis itu jadi manyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hakuna Matata
SpiritualApa boleh, gadis kecil seperti Jihan mempunyai harapan yang tinggi jangkauan? Si lugu itu punya banyak impian, terlepas dari banyaknya kisah menyedihkan. Bullying? Hinaan? Cemoohan? Diskriminasi? Dan apalah itu semacamnya. Semua sudah Jihan temui s...