Naumi🏵️

755 52 5
                                    

Naumi dan sera berpisah ketika waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore

Entah kesialan apa tiba-tiba di tengah jalan hujan turun dengan dras membasahi bumi

Naumi yang masih jauh dari rumah terpaksa berhenti dan berlindung dari hujan bersama dengan beberapa pengendara lainya

"cuma gue yang di sini sendiri" batin naumi ketika melihat orang orang memiliki teman atau pacar

"apes banget dah kenapa hujun turun tiba-tiba gini" gumam naumi pelan

Tak sengaja mata nuami melihat ke arah sesosok laki-laki tampan yang tengah melihat hujan

"kayaknya dia sama ke gue terjebak di sini sendiri" gumam naumi

Drrt

Drrt

Dengan perasaan malas nuami mengangkat telpon dari kakaknya siapa lsgi kalau bukan rayya

[lo di mana ko belum pulang] tanya rayya dari seberang telpon terdengar sekali jika rayya tengah mengkhawatirkan naumi

"gue ke jebak hujan jadi bernaung dulu sama pengendara lain" jawab naumi

[oh ya udah tapi kalau hujannya sampe malam lo pulang aja gak peduli hujan] ucap rayya

"iya" jawab naumi

Hanya sesingkat itu saja pembicaraan nuami dan juga rayya

Naumi langsung mematikan telpon setelah mendengar suara petir menyambar dengan nyarinya

"tahu gini gue gak bakal pergi" ucap naumi menyesali keputusannya untuk bertemu sera di sore hari seperti ini tanpa melihat ramalan cuaca

"woi" panggil seseorang membuat naumi menoleh

"lo masih sehat kan ko bicara sendiri dari tadi" sambungnya

Naumi hanya mendengus lalu melihat kembali ke depan tak peduli dengan orang di sampingnya

"sombong amat mentang-mentang cantik" ucap orang itu kepada temanya

Naumi yang mendengar itu langsung menoleh

"gue gak sombong tapi gue males bicara dan kita gak kenal jadi jangan sok akrab" ucap naumi sarkas membuat orang itu terdiam

Naumi memilih untuk menjauhi keduanya saking kesal ya

"loh naumi" ucap seseorang sambil menepuk bahu naumi

"eh beneran naumi gue kira bukan" ucap laura setelah naumi menoleh ke arahnya

"lah laura lo ko bisa di sini"tanya naumi

" ya bisa lah orang ini rumah gue"ucap luara

Memang benar naumi tengah berada di depan sebuah rumah sederhana

"si anjir kalau tahu ini rumah lo gue lebih baik masuk dari pada di sini" kesal naumi membuat laura terkekeh

"ya udah ayok masuk" ajak laura sambil melangkah masuk

Naumi mengangguk lalu mengikuti laura

"lo duduk di sini dulu gue bikinin teh buat lo" ucap laura sambil menunjuk sofa lalu pergi ke arah dapur

Nuami menurut dan duduk di sofa mata naumi melihat sekeliling rumah laura tak terlalu besar namun lengkap

"nih teh ya" ucap laura meletakkan nampan berisi dua gelas teh dan juga piring berisi cemilan

"kayaknya hujannya lama deh lebih baik lo nginep di sini mumpung cuma gue aja di rumah" tawar luara penuh harap

Naumi langsung tertarik dengan tawaran laura apa lagi hujan terlihat sangat deras dan pastinya akan sangat lama berhenti

"emang orang tua lo ke mana" tanya naumi penasaran sebelum menerima tawaran laura

"oh itu orang tua gue lagi ke luar kota ada kerjaan" ucap laura sambil menatap naumi penuh harap

"oh ya udah gue mau" ucap naumi membuat laura bersorak heboh

"yes" ucap laura semangat

Lies come trueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang