Sejak insiden tadi malam, lelaki itu terus mengikuti Jessica. Secara terang-terangan mata rusanya terus memperhatikan apa yang Jessica lakukan. Jessica merasa bingung sekaligus risih, bayangkan saja seseorang yang tadinya bersikap dingin dan cuek padanya kini justru melakukan hal yang sebaliknya. Yoona menghentikan Jessica saat wanita itu akan keluar dengan membawa sebuah plastik berisi sampah.
"Kau mau kemana?"
Jessica mengerutkan keningnya bingung.
"Aku hanya ingin membuang sampah ini." Ucapnya sambil mengangkat barang yang dimaksud."Biar aku saja yang membuangnya."
"Tidak perlu!"
"Kenapa?"
"Aku tidak ingin ada orang yang melihat mu, bukankah kau sendiri yang meminta untuk menyembunyikan hubungan kita?"
"Aah begitu.. baiklah.."
Jessica kembali meneruskan langkah, selangkah lagi keluar dia berbalik. "Sebenarnya ada apa? Tidak biasanya kau seperti hari ini."
"Itu.. Hm.. Ada yang ingin kutanyakan padamu."
"Oh begitu. Tunggu aku, setelah membuang sampah ini aku akan kembali dan kita bisa melanjutkan pembicaraan."
"Baik, aku akan menunggumu."
Di dalam apartemen Yoona merasa gelisah, sudah lebih dari 15 menit Jessica belum kembali. Baru saja Yoona akan menyusul wanita itu, ternyata orang yang ditunggu akhirnya datang. Ekspresi lega tercetak jelas di wajah rupawannya, Jessica mengangkat sebelah alisnya lagi-lagi merasa tidak biasa dengan sikap Yoona.
Wanita bertubuh mungil itu menuju wastafel untuk mencuci tangan, namun dia menyadari Yoona kembali mengikutinya sampai ke dapur.
"Yoona-ya, aku tidak akan kemana-mana. Tunggu saja aku di sofa hm?"
Yoona menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Merasa malu sekaligus bingung juga dengan dirinya sendiri.
Setelah Jessica menyelesaikan urusannya dia segera menghampiri Yoona di sofa. Yoona benar-benar sedang menunggunya tanpa melakukan apapun. Decakan keluar dari mulut mungilnya karena melihat lelaki itu hanya menggunakan kaos dalam putih, seperti biasanya.
Yoona memasang wajah bingung mendengar decakan Jessica."Bisakah kau memakai pakaian yang benar?"
Yoona menyengir memasang raut wajah bodoh yang di mata Jessica terlihat imut.
"Sana pakai baju dulu setelah itu kita baru bicara."
"Memangnya kenapa kalau aku cuma pakai kaos dalam? Setidaknya aku tidak bertelanjang dada." Kedua alisnya terangkat menggoda.
Jessica melotot mendengar kata-kata yang terlontar dari bibir Yoona.
"Pakai.baju.yang.benar!" Perintah Jessica dengan ekspresi mendelik."Baiklah." Ujar Yoona sambil mengerucutkan bibirnya, setelah itu langsung beranjak untuk melaksanakan apa yang Jessica katakan.
"Tunggu aku! Jangan kemana-mana.."
"Um.."
Selepas Yoona pergi dari pandangannya Jessica langsung mengipasi wajahnya yang memerah. Semua tingkah dan ekspresi Yoona membuat jantungnya bekerja berkali-kali lipat lebih keras. Haduh, dasar bucin.
Jessica menumpukan kedua tangan di lutut menunggu Yoona di sampingnya yang sudah berpakaian normal tampak sedang berpikir. Mungkin berpikir sedang mencari kata yang tepat.
"Aku.."
Tepat saat Yoona mulai membuka suara saat itu juga Jessica memuaskan perhatiannya pada Yoona. Melihat Jessica menatap langsung di matanya Yoona merasa gugup.

KAMU SEDANG MEMBACA
She Loves Me, She Hurt Me
FanfictionTidak peduli seberapa buruk dia menyakitimu. Cinta pertama akan selalu menempati posisi spesial di dalam hatimu. Selalu dan selamanya.