Prolog

16 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.  .  .

Suara gemericik ombak menyapu indera pendengaran semua orang. Di tengah-tengah keramaian pengunjung di sore hari yang tengah menyaksikan indahnya senja, terduduk seseorang yang sengaja menjauh dari keramaian itu.

Matanya menatap sang surya yang tengah memancarkan keindahannya dengan tatapan kosong nan sayu. Rambut hitam legamnya menari-nari terkena terpaan angin. Helaan nafas kasar keluar dari bibir mungilnya.

Menunduk menatap sebuah gelang yang melingkar indah pada pergelangan tangannya. Sejenak ia teringat akan ucapan orang itu. Kemudian ia tertawa pelan. "Bohong, seharusnya tidak berjalan seperti ini." Katanya.

Dia bilang akan kembali setelah menyelesaikan beberapa misi, juga sesekali akan mengirimkan sebuah surat kepadanya. Tetapi nyatanya berkebalikan.

Tujuh tahun, memang bukan waktu yang sebentar. Selama itu Rosella menunggu sepucuk surat darinya.

"Nona muda, sudah waktunya untuk kembali." Pria bernama Edward, seorang sekretaris yang di tunjuk untuk mendampinginya kemana pun.

Sejuknya angin pantai membuat Rosella semakin hanyut dalam lamunannya sampai tidak merespon perkataan Edward. Memberanikan diri untuk menepuk pundak sang nona agar segera kembali.

"Ada apa? Dan sejak kapan kau berada disitu?" Tanya Rosella sedikit terkejut.

"Nona harus kembali, dan saya sudah berada disini sejak lima menit yang lalu." Ujarnya.

"Jam berapa sekarang?"

"Pukul enam kurang sepuluh menit, nona."

"Baiklah." Bangkit dari duduknya sambil menepuk-nepuk pasir yang mungkin menempel pada celana yang ia kenakan.

Berjalan menuju tempat di mana mobil yang ia gunakan terparkir dengan diikuti Edward yang berjalan di belakangnya. "Jangan bilang kepada Tuan besar kalau aku pergi kesini." Ujar Rosella tanpa berbalik ke belakang.

"Tentu, nona muda."

Langkah kaki yang besar membuat mereka sampai dengan cepat di depan mobil yang dikenakan Rosella.

Edward kemudian membukakan pintu penumpang, Rosella langsung masuk ke dalam mobil tersebut tanpa melempar senyuman kepada sekretaris nya.

Edward hanya menghela nafas pelan, rupanya nona muda sedang tidak dalam mood yang baik. Dengan segera ia menutup pintu mobil tersebut, kemudian ia menyalakan walkie talkie. "Siaga dua, bawa mobilnya dengan kecepatan sedang, yang lain jaga jarak dari mobil utama." Katanya.

Setelah itu Edward memasuki mobil yang tidak jauh dari mobil utama.

"Ada apa dengan nona muda, pak?" Tanya seseorang yang berada di balik kemudi.

"Sudah kubilang jangan memanggilku Pak. Kita ini seumuran, kau ingat."

"Tidak bisa begitu, pak. Karena sekarang kita masih berada di dalam jam kerja." Sanggahnya.

"Terserah kau saja, Luca. Jalankan mobilnya, tapi tetap jaga jarak dengan mobil utama." Ucap Edward sambil melonggarkan ikatan dasinya.

Pria di balik kemudi itu mengangguk, "anda belum menjawab pertanyaan saya, pak." Ucapnya lagi.

"Maaf, aku lupa. Entahlah, Luca. Mungkin nona muda mengingat pria itu lagi, atau kejadian itu. Aku tidak bisa menebak jalan pikirannya," bisiknya pelan, memijat pangkal hidungnya dengan mata yang terpejam.

"Memangnya siapa pria yang sampai membuat nona muda sering menyendiri dan melamun seperti itu?" tanya Luca, matanya masih fokus pada mobil hitam yang melaju tidak jauh di depan mobil yang kemudikan.

"He is our young lady's chosen young man. Killian, John Killian Maverick Gray."

"Lalu dimana John Killian Maverick Gray itu?"

Edward mengangkat kedua bahunya sambil menggelengkan kepala. "Entahlah, tidak ada yang tahu kemana perginya pria itu dan dimana pria itu. Tujuh tahun yang lalu ia pergi untuk menjalankan sebuah misi dan berjanji kepada nona muda bahwa ia akan segera kembali. Tetapi sampai sekarang tidak ada kabar darinya, bahkan sepucuk surat yang ia janjikan kepada nona muda pun tidak pernah datang." Jelasnya.

Setelah perjalanan yang cukup panjang itu, mereka sampai di sebuah rumah mewah ysng langsung di sambut dengan banyaknya bodyguard serta maid yang bekerja disana.

Dengan kasar Rosella membuka pintu mobilnya dan berjalan dengan langkah lebar menuju kamarnya.

"Darimana saja kau, Rosie?" Lantunan suara wanita paruh baya yang terdengar memuakkan di telinga Rosella.

"Bunda pasti sudah tahu jawabannya," ucapnya malas.

"Rosella sekali saja dengarkan bunda-.." dengan segera Rosella mengangkat tangannya seakan menyuruh sang bunda untuk berhenti melontarkan nasehat yang terdengar sama saja di telinganya.

"Cukup. Aku tidak mau mendengar kata-kata itu lagi. Dia pasti kembali, aku percaya padanya." Sanggah Rosella dengan cepat.

"Tapi ini sudah tahun ketujuh sejak kepergiannya. Mungkin dia sudah menikah dengan seseorang atau mungkin dia sudah mati?"

"Bunda! Jangan sampai aku mengeluarkan kata-kata kasar kepada bunda. Karena bagaimanapun bunda adalah orang tua ku," mata Rosella memancarkan kemarahan setelah mendengar ucapan sang bunda.

"Kalaupun dia sudah menikah, dia pasti akan datang padaku dan mengatakannya sendiri. Dan kalau dia mati, aku akan mencari jasadnya. Akan aku pastikan dia kembali, entah itu dalam keadaan hidup atau tidak!" Dengan langkah lebar Rosella berjalan menuju kamarnya.

Di dalam kamar, Rosella mengacak-acak rambutnya kasar. Berjalan menuju meja riasnya, memandang dirinya yang terlihat menyedihkan.

"Tunggu aku, hem? Aku pasti akan kembali pada Rosella-ku yang cantik ini. Aku pergi dulu, ya. Jaga kesehatanmu cantik."

Sial, kilasan memori itu muncul lagi. Melempar apapun yang berada di depannya, Rosella tidak perduli. Entah apa yang terjadi sampai ia menjadi seperti ini hanya karena seorang Killian.

"Dimana janji yang kau berikan kepadaku! Kenapa kau berbohong! Dasar Killian sialan!! Gara-gara kau aku
jadi seperti ini!" Teriakan Rosella memenuhi kamar.

"Baiklah, aku akan mencari mu dan membawamu kehadapanku dengan caraku sendiri. Tunggu dan lihatlah!"

.  .  .

Hai, ketemu lagi!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, ketemu lagi!!!

WHEN THE PARTY'S OVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang