Bagian Keenam

801 100 6
                                    

AKHIR pekan biasanya digunakan para mahasiswa untuk bersantai, yah biasanya mahasiswa kupu-kupu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKHIR pekan biasanya digunakan para mahasiswa untuk bersantai, yah biasanya mahasiswa kupu-kupu. Lain halnya dengan Jeon Jeongguk yang sibuk dengan berbagai kegiatan. Begitu pula dengan Taehyung. Tidak UKM nya, himpunan, organisasi yang mereka geluti sama-sama memiliki kegiatan untuk dikerjakan.

Jadi jangan harap ada waktu untuk digunakan berkencan. Tempat wisata yang Mingyu berikan sebagai saran untuk digunakan melepas penat bahkan terabaikan dengan sempurna. Jeongguk melupakannya karena sibuk dengan kegiatan sebagai mahasiswa aktif. Apalagi Jeongguk tidak hanya di tingkat fakultas, begitu pula dengan Taehyung.

Maka ketika malam hampir terlalu larut, Taehyung terkejut menemukan seseorang tengah berdiri di depan pintu unit apartemennya. Menenteng tas ransel yang terlihat berat dengan paper bag cokelat di sebelah tangan.

"Mobil gue tiba-tiba mogok di supermarket deket apart lo."

Atas alasan demikian, Jeongguk berakhir duduk di sofa yang sama dengan tempo hari. Menatap layar TV yang menyala meski perhatiannya jelas ada pada si pemilik tempat. Terlihat sibuk di dapur, memanaskan makanan yang Jeongguk bawa dan diberikan sebagai buah tangan.

Eh, jadi mogoknya benar atau karangan?

"Gue emang baru beres rapat, beli makan buat makan malem, tiba-tiba mobilnya mati." Katanya begitu ketika Taehyung mempertanyakan makanan yang Jeongguk berikan kepadanya. Jadi jangan berburuk sangka lagi.

Tapi kebetulan, Taehyung juga belum makan. Terlalu malas bergerak ke dapur dan kebingungan memilih menu makan malam. Bahkan sebuah kebetulan yang sangat 'ajaib' saat Jeongguk membawa makanan yang akhirnya Taehyung putuskan untuk menjadi menu makan malamnya.

Nasi goreng kimchi. Yang Taehyung permasalahkan dalam obrolan onlinenya dengan saudaranya. Awalnya sekedar bertanya rekomendasi makanan, kemudian menolak ketika diberi usulan dan berakhir memutuskan sendiri. Menjadi konflik ringan yang terlalu umum terjadi di kehidupan banyak orang dengan saudara sendiri.

"Buat lo satu, Taehyung." Jeongguk jelas terkejut ketika dua kotak nasi goreng yang dia bawa telah dijadikan dalam satu piring. Dari awal, Jeongguk sudah memberikan satu kotak untuk Taehyung.

"Nggak papa Gguk, gue juga udah order makanan kok." Bohong sekali. Bukan sudah tapi baru akan order.

Namun dalam pikiran Taehyung, Jeongguk seseorang dengan tubuh tinggi dan besar. Pasti porsi makannya juga menyesuaikan dengan ukuran tubuhnya. Lagipula, Jeongguk terkendala dalam menuju rumahnya, jadi memang sejak awal pasti membeli makanan dengan takaran porsi untuk dirinya sendiri. Alias dua kotak sendiri.

"Artinya lo belum makan?" Taehyung mengangguk. "Makan dulu, buat ganjel." Itu adalah momen paling canggung ketika Jeongguk mengarahkan sendoknya kearah Taehyung.

Mereka terjebak dalam hening. Membiarkan suara TV menjadi pengisi. Taehyung ragu untuk menerima tetapi terlau jahat untuk menolak.

"Makan Taehyung." Sama sekali tidak memaksa, suara Jeongguk terlalu lembut untuk kesan memerintah.

XOXO [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang