PERJALANAN yang sedikit panjang berlalu begitu saja. Terasa memakan waktu terlalu banyak karena suasana mobil hanya diisi hening. Taehyung tidak banyak bersuara, seperti biasanya Jeongguk harus mengumpan dengan pertanyaan. Tetapi entah mengapa, malam ini umpan yang Jeongguk berikan tidak ditanggapi seperti biasanya.
Tiap kali Jeongguk ajukan pertanyaan untuk sekedar menjadi bahan obrolan, Taehyung akan menjawab dengan singkat dan membunuh topik tersebut. Ini aneh, atau memang Taehyung sedang dalam mood yang buruk karena kelelahan. Bahkan ketika mereka sampai di salah satu tempat makan untuk membeli makanan, Taehyung masih dalam mode yang sama.
Pada akhirnya Jeongguk menentukan makanan yang akan dibeli untuk pemuda manis tersebut. Dibawa pulang karena Taehyung terlihat sudah sangat lelah. Ujaran kata "terima kasih" diberikan ketika Jeongguk kembali ke mobil dengan dua kantong berisi makanan.
"Nanti langsung dimakan biar masih hangat." Taehyung memberi anggukan sebelum kembali memejamkan matanya.
Jeongguk pun kembali sibuk mengendarai. Sesekali mencuri waktu untuk melirik kearah Taehyung. Lantas ketika lampu lalu lintas berubah merah, Jeongguk beranikan diri untuk sentuh puncak kepala Taehyung. Mengusapnya halus entah karena apa. Rambut Taehyung lembut, adalah yang Jeongguk rasakan ketika telapak tangannya menyentuh puncak kepala yang lebih kecil.
Taehyung tampaknya tidak keberatan. Terbukti dari bagaimana pemuda tersebut masih terlihat tenang. "Habis makan langsung istirahat ya." Sekali lagi Jeongguk memberikan wejangan. Kali ini Taehyung menoleh, menatap manik arang Jeongguk yang terfokus padanya.
"Jeongguk." Namanya disebut. Jeongguk memberikan tanggapan berupa manik yang sedikit membulat dengan kedua alis sedikit terangkat.
"Hm?" Respon Jeongguk terbalas hening. Alhasil membuat Jeongguk bertanya-tanya di dalam kepalanya.
TIN!
Suara klakson membuat mereka tersadar dari selaman kedalam sepasang netra indah masing-masingnya. Jeongguk melajukan mobilnya perlahan karena rambu telah berubah hijau. Kembali hening, Jeongguk tidak pernah tau rasanya akan seburuk ini didiami.
"Kenapa, ada yang sakit?" Ini pertanyaan spontan. Jeongguk merasa khawatir bahkan ketika Taehyung hanya menyebut namanya.
Sedang Taehyung sendiri kembali bisu. Terlihat membuang wajah dengan memandangi pemandangan di sebelahnya melalui jendela mobil. Entahlah, bahkan Taehyung kesulitan menemukan jawaban atas panggilannya tadi.
Jadi dibiarkan pertanyaan Jeongguk tidak terjawab, Taehyung memilih memejamkan mata. Lelah, sungguh hari ini termasuk hari berat lainnya karena banyak tugas yang diberikan serta tambahan kegiatan yang mulai Taehyung sesali untuk ikuti.
Bagaimana dengan Jeongguk? Memilih sama untuk diam. Jeongguk tidak ingin mengganggu ketika menemukan Taehyung menyembunyikan netra indahnya dibalik kelopak mata yang ditumbuhi bulu mata lentik.
KAMU SEDANG MEMBACA
XOXO [KV]
FanfictionJeon Jeongguk bertanya-tanya akan tingkah salah satu kekasihnya yang terlalu cuek. ©queen_na1