POV : GEMINI
"Hei, apa kau tau gemini? Pacarmu. prim, Dia sedang dekat dengan murid baru yang pindah bulan lalu!!"
"Jangan menggangguku. Aku sedang dalam game!"
Plakkk
"Heii!!"
Prom tiba-tiba memukul kepala ku dengan keras, dia ini takkan pernah membiarkan ku menikmati jam istirahat ku. Dengan hati yang kesal aku meletakkan ponsel ku lalu menghadap sang lawan bicara dengan tatapan sinis
"Apa mau mu?"
"Aku sedang memperingatkan mu! Bagaimana mana jika nanti murid pindahan itu merebut kekasih mu?"
"Aku yakin prim tidak akan mengkhianati ku. Lagi pula pria mana yang bisa bersaing dengan ku? Aku ini luar biasa tampan. Bahkan prim tidak akan mungkin mendapatkan orang sepertiku di dunia ini, aku bersumpah"
"Kurasa kau harus mengurangi sifat narsis mu itu. Kau bisa mengatakan hal ini karena kau belum lihat wajah murid baru itu"
"Tenang. Aku jamin wajahnya tak lebih tampan dari ku"
.
.
.
"Yaa.. dia memang tampan tapi..-"
"Dia luar biasa tampan dan manis" potong prom
Gemini memutar bola matanya malas, dia tidak menyangka bahwa pria 'saingan-nya' itu benar-benar tampan, namun ada satu hal yang dapat dia lihat dari wajahnya, dia memiliki aura yang cantik. Tunggu? Apa? Apa mungkin mata ku salah melihat atau hanya aku yang tidak pandai menilai wajah seseorang.
"Hei gem, lihat dia duduk dengan siapa?"
Gemini mengedarkan pandangannya melihat pria saingannya itu dari atas lantai dua yang menghadap lapangan sekolah dengan kantin yang cukup dekat di gedung sekolah bersebelahan dengan lapangan tersebut. Dia memandang pria itu berjalan di kantin membawa nampan makanan yang cukup banyak berjalan menuju sebuah meja yang di duduki oleh seorang gadis. Gemini menyipitkan matanya mencoba melihat gadis yang duduk bersama pria itu dari kejauhan, ah. Tunggu.. bukankah itu...PRIM??
"Kekasih mu mungkin akan mengganti posisi mu. Ahahaha"
"Diam kau!" Ucapnya dengan penuh tekanan
Gemini segera turun dengan berlari, menghampiri kedua orang yang sedang duduk dengan santai di kantin sekolah. Melihat kedekatan mereka berdua membuat gemini merasa kalah saing oleh sosok pria yang kini duduk di samping kekasihnya itu
"Prim!!"
"Aw.. gem, kau disini?" Prim segera berdiri mendapati gemini yang menghampirinya makan siang di kantin.
"Sedang berkencan dengan pria barumu?"
"Gem?...apa maksudmu?"
"Maaf menyela. Kamu mungkin salah paham disini, nona prim dan aku tidak seperti yang kamu kira" pria itu berdiri membela diri.
"Ah gem. Aku rasa kau salah paham. Ini fourth, dia sahabat lamaku. Aku rasa kau juga mengenal dia."
Gemini berusaha berfikir keras. Seingat dirinya dia tak pernah bertemu dengan pria yang ada dihadapannya itu
"Kita pernah bertemu?" Tanya gemini
"Jika kamu tidak ingat. Tak perlu memaksa, mari mulai dari awal saja. Aku fourth, pelayan pribadi nona prim"
"Hei fourth, kau tak perlu mengatakan hal itu. Di sekolah kau itu sahabat ku. Jangan merendahkan dirimu sendiri"
"Tidak apa-apa. Aku berkata seperti itu agar tuan gemini tidak perlu berfikir terlalu jauh tentang kita" jawab fourth
"Ah..oke oke, sekarang aku paham. Maaf karena salah paham dengan mu" gemini membuka suara
.
.
POV : FOURTH
Bel pulang telah berbunyi, siswa mulai berhamburan keluar dari dalam kelas. Di tengah keramaian orang yang memenuhi lorong kelas, fourth berusaha mencari keberadaan prim. Ia mendapati prim yang tengah datang kearah dirinya sambil menggandeng seorang pria. Siapa lagi jika bukan gemini
Fourth menghela nafas panjang, dia merasa gemini telah melempar tatapan sinis kepada dirinya. Ah..pria ini pasti belum sepenuhnya percaya padaku
"Nona, mari pulang. Ayah sudah menunggu"
"Hmm..aku ingin pulang bersama gemini hari ini. Apa boleh?"
"Ayah ingin kita pulang sama"
"Hei! Kau hanya pelayan. Mengapa tidak menurut saja?" Gemini menyela
"Gemm!! Jangan tinggikan nada mu pada fourth!"
"Tapi prim, dia-"
"Lupakan. Aku akan pulang denganmu hari ini. soalnya ayah, aku akan bicara saat pulang nanti"
"Baik nona. Jangan pulang terlalu lama okeh?"
"Amannn"
Prim segera menarik gemini menjauh. Sedang gemini? Ya.. tatapan sinis nya masih ia buat kearah ku. Apa dia akan melihat ku seperti itu hingga lehernya patah? Sungguh jengkel
POV : GEMINI
Pukul 18.00
Prim sudah pulang lebih awal hari ini. Biasanya di jam segini dia tidak akan pulang. Huh... semenjak pria itu datang, waktu ku jadi lebih sedikit bersama primTapi jika di ingat-ingat lagi, wajahnya seperti tidak asing. Apa benar yang dikatakan prim? Bahwa ia sudah mengenal fourth? Tapi sejak kapan? Aku tak ingat?
Ribuan pertanyaan mulai berbisik di dalam kepalaku, hei...ini membuat ku frustasi. Sampai akhirnya aku mendengar notifikasi dari ponsel ku.
Seseorang telah mengirim pesan padakuProm
Bro. Aku punya berita terbaru yang mungkin akan mengagetkan muBerita apa?
Fourth. Pria yang bersama prim itu. Dia....
Dia kenapa? Jangan mengetik setengah cerita. ai sat.
Heeh..kau penasaran ya?
Lupakan. Kau bajingan
DIA GAY.
FOURTH SEORANG HOMOSEKSUAL!!HAHHH???
Catatan penulis
Disini fourth manggil ayah prim itu sebagai ayah karena fourth sudah jadi kakak angkat prim. Tapi dia tetap jadi pelayan pribadi prim di hadapan publik. Hanya keluarga besar prim yang tau kalau fourth sudah diangkat sama ayah prim di usia 17 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Homophobic lover
RomanceSeorang pelayan pria yang bekerja untuk gadis kaya raya memiliki rumor, dikatakan bahwa pria tersebut adalah seorang yang berpura-pura homoseksual agar dapat mendekati nona muda sang pewaris tunggal. Sang kekasih nona tersebut tak tinggal diam mende...