"Hmm..mphh..hah..." Fourth menarik paksa ciumannya dan mencoba mengatur aliran nafasnya "kenapa kau melakukan ini?" Suara fourth terdengar sendu seperti sedang menahan sesuatu, mendorong dada mark untuk membangun jarak diantara mereka
"Aku ingin memperbaiki segalanya" sang lawan bicara angkat suara
"Tidak. Kau tidak dapat memperbaiki apapun! Kau hanya mengambil keuntungan lagi. Berapa kali pun kau mengatakan kata maaf, aku takkan memaafkan mu." Fourth mulai berdiri dan merapikan kemeja putihnya, ia hendak keluar namun tangannya di tarik mark yang dengan sigap memeluk fourth dalam dekapannya
"Tak bisakah kamu berikan aku kesempatan kembali?" Mark menghela nafas lembut "aku merindukan mu" suaranya semakin halus
Fourth sedikit tersentak saat mark menariknya untuk berpelukan dan suaranya itu... Itu adalah hal yang paling fourth rindukan. Tidak! Aku tidak akan kalah lagi dengan perasaan ini, kali terakhir dia mengedepankan perasaannya tapi malah berakhir jadi barang mainan pria itu
"Sudah cukup?" Ucap fourth
"Maksudnya?"
"Sudah cukup drama yang kau buat ini? Aku ingin segera pulang sekarang. tidak ada waktu melayani permainan mu!" Fourth berusaha bersikap dingin, hatinya takut luluh jika terlalu lama di dekat mark
Mark melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu fourth, menatap wajah fourth dalam-dalam. Ia hendak membujuk fourth kembali tapi institusinya mengatakan bahwa sekarang bukan waktu yang tepat untuk merayunya, sikap fourth saat ini sangat berbanding terbalik dengan fourth yang dia kenal, tak ingin membuat fourth semakin kesal akhirnya mark menyerah untuk hari ini. Ini mungkin sia-sia, ciuman tadi bahkan belum dapat meluluhkan hatinya
"Kalau begitu, mari aku antar pulang"
Mark menggenggam tangan fourth dengan lembut seakan berusaha membujuknya untuk pulang bersamaFourth melepaskan untaian tangan mereka dan mundur selangkah, "tidak. Aku akan pulang dengan prim" fourth buru-buru keluar dari bilik itu
Prim tengah minum dan memakan makanan yang telah di sediakan di pesta itu, ia mencoba akrab dengan orang-orang yang tengah bertegur sapa dengannya, berharap dapat menjalin hubungan baik. ditengah obrolannya dengan seseorang, Ia melihat fourth yang sedang berjalan kearahnya
"Aw fourth, gimana-"
"Ayo pulang" fourth buru-buru menarik pergelangan tangan prim
"Ada apa? Pesta bahkan belum selesai." Prim menarik tangannya kembali dan berhenti sejenak "oh ya, bagaimana dengan phi mark? Apa yang dia katakan?" Prim mendadak antusias
"Buruk. Entah kenapa kau meninggalkanku disana! Ah-" emosi fourth memuncak namun dia segera sadar bahwa ia telah meninggikan suaranya pada prim. "Sebaiknya tidak usah dibahas nona, mari kita pulang, naa ..." Suara fourth terdengar lebih halus
Prim langsung menurut dan mengikuti perkataan fourth. Ia merasa tidak enak pada fourth, apalagi melihat ekspresi fourth yang tampaknya tersulut emosi dengan tatapan kosong dari sorot matanya. apakah terjadi sesuatu yang tidak ia ketahui antara mark dan fourth? Sebelumnya mark menghampiri prim beberapa jam lalu saat di lantai dansa, ia ingat bahwa mark adalah kekasih fourth saat di jerman. Walau tak banyak ia ketahui tentang hubungan mereka namun prim begitu senang saat bertemu mark di pesta itu berharap dapat akrab dengan kekasih kakaknya itu. sejujurnya itu adalah kali pertama ia melihat mark secara langsung. Biasanya dia hanya melihat mark melalui akun sosial medianya karena penasaran dengan penampilan sang 'calon' kakak iparnya masa itu. prim berhalusinasi berlebihan tentang hubungan mereka
Prim sangat antusias mengajak mark untuk mengobrol bersama dan bertanya seperti apa kisah cinta mereka disana. dia bertanya banyak hal, namun mark hanya mengatakan bahwa ia dengan fourth sedang mengalami pertengkaran yang membuat fourth meninggalkan hamburg, mark memohon pada prim untuk membuat pertemuan dengan fourth secara privat di bilik belakang pesta yang sudah dia persiapkan untuk melakukan permintaan maaf disana secara empat mata, namun dari yang prim lihat, fourth justru tampak kesal. Apa ia salah telah meninggalkan fourth berdua bersama mark? Sebenarnya sebesar apa pertengkaran yang mereka punya? Prim bertanya-tanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Homophobic lover
RomanceSeorang pelayan pria yang bekerja untuk gadis kaya raya memiliki rumor, dikatakan bahwa pria tersebut adalah seorang yang berpura-pura homoseksual agar dapat mendekati nona muda sang pewaris tunggal. Sang kekasih nona tersebut tak tinggal diam mende...