Rasa simpati | Bab 08

345 32 5
                                    

Jalanan kota begitu ramai di penuhi oleh kendaraan yang memadati jalan, hari yang mulai menyambut malam tentu membuat kemacetan.

Hening. Baik gemini maupun fourth tidak berniat membuka suara, fourth justru tampak melamun dan menatap keluar jendela yang memperlihatkan kendaraan yang berdesakan disana.
Gemini cukup jenuh dengan keadaan jalan, mencoba mengusir kebosanan ia akhirnya menyetel musik dan sesekali ia melirik ke arah fourth, berharap pria disampingnya itu setidaknya sedikit lebih tenang dengan musik yang ia putar

"Fourth.." gemini mencoba membangunkan fourth yang kelihatan tertidur pulas, ia hendak membawa fourth pulang namun di urungkan niatnya.

Pakaian yang ia kenakan cukup lusuh dan juga berantakan. Jika gemini membawa fourth pulang seperti itu tentu saja prim akan mengira ia telah melakukan hal jahat pada fourth, hal itu membuatnya berakhir membawa pria mungil itu kerumahnya.

"Fourth.. bangun" panggilnya sekali lagi.

Tidak ada respon. Gemini menjadi kesal, ia tarik nafasnya dalam-dalam mencoba untuk tetap sabar, fourth baru saja di timpa kesialan tak mungkin ia akan berlaku kasar pada pria itu, gemini bukanlah manusia tak punya hati. Dengan sigap ia menarik tubuh fourth kearahnya lalu menggendongnya kedalam rumahnya, membiarkan pria mungil itu tertidur diatas kasurnya.

Sejenak gemini memandangi wajah fourth, entahlah.. entah sejak kapan gemini menjadi begitu memperhatikan wajah fourth, wajah pria itu benar-benar manis, bahkan dengan keadaan berantakan sekali pun wajah manisnya tetap saja manis.

"Tak heran jika kau mengencani pria, wajahnya saja seperti wanita.." gemini menggaruk kepalanya yang tak gatal, jujur gemini sedikit kagum dengan wajah indah fourth, namun segera ia tepis pemikirannya

Gemini membawa sebaskom air dan handuk kecil yang ia ambil dari kamar mandinya, mengusap handuk basah itu keseluruhan tubuh fourth. Satu persatu pakaiannya gemini lepas untuk di gantikan dengan pakaian yang lebih bersih, tapi saat gemini hendak mengenakannya tiba-tiba fourth terbangun dan sontak kaget melihat tubuh tanpa busana.

"Kau?.. apa yang coba kau lakukan?" Ucapnya gelagapan dan menarik selimut disana untuk menutupi dirinya

"Jangan salah paham, aku hanya ingin mengganti pakaianmu"

"Aku bisa melakukannya sendiri, kau keluar saja!"

"Kau mengusirku? Dari kamarku?"

"ha?.." fourth sontak melihat sekeliling, ruangan itu masih sama seperti dulu. Ia tahu itu kamar gemini

"Hey.." lambai gemini tepat di depan wajah fourth yang tampak melamun memperhatikan tiap sudut kamarnya.

"Apa ada yang salah dengan kamarku?"

"Bukan.. ah, lupakan! Kenapa kau bawa aku kerumahmu?" Kini fourth menatap tajam gemini

"Jadi kau ingin pulang dengan penampilan berantakan mu? Ini ganti bajumu, aku akan mengantarmu pulang setelah ini." Gemini menyodorkan pakaiannya dan beranjak dari kasurnya

Fourth segera mengambil pakaian itu dan berlari kearah kamar mandi dengan tubuh yang ia lilitkan dengan selimut. Namun belum sampai ia ke depan pintu tiba-tiba ia tersungkur jatuh akibat tak sengaja menginjak ujung selimut yang dia pakai

"Kenapa harus berlari? Apa yang kau takutkan hah?" Gemini hendak menertawainya, tapi melihat dia menggeliat dibalik selimut itu membuat ia heran. Apa dia terikat sendiri oleh selimut itu?

"Sudah biar aku bantu melepasnya." Ucap gemini dengan tangan kekarnya mengangkat tubuh fourth, menggendongnya dan meletakkannya di atas kasur lalu membantu melepaskan dari selimut itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Homophobic loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang