🌹Happy Reading 🌹
" Kamu marah?, aku minta maap, tapi itu bukan kemauan aku Ar." jelas Arham.
" Kemauan Mbak Niar, iya, kamu aneh tuan," kesal Arvitha kemudian pergi dari sana.Arvitha terus berjalan menyusuri jalan raya tersebut.
Tin Tin...
Arham membuka sedikit kaca mobilnya, " Yakin gak mau ku antar?," tanya Arham menawarkan.
" Is sapa sih yang ngomong, kagak keliatan wujudnya," rungut Arvitha kesal masih terus berjalan dengan angkuh.
Arham ingin tertawa rasanya, tapi ia takut keadaan semakin keruh.
" Emang gak capek jalan terus?," lanjut Arham menggoda Arvitha.
" Is paan sih hantu, sono lho usah ajak ajak gua," rungut Arvitha semakin kesal.
Arham benar benar tidak bisa menahan tawanya, tentunya tawa nya semakin membuat Arvitha kesal, Arvitha menatapinya penuh rasa kebencian.
Arvitha akhirnya membulatkan tinjunya dan segera mendekati Arham yang masih setia didalam mobilnya.
"Heh Tuan Arham Adryand yang terhormat,Begitu bahagianya kah Anda hari ini,sampai Anda lupa Anda telah merusak semua kebahagiaan saya.,"ucap Arvitha kemudian menendang ban mobil Arham.
"Aw aduuuuuh.."ringis Arvitha kesakitan memegangi kakinya.Mendengar hal itu Arham pun secepatnya keluar dari mobil nya.
"Eh kamu gak papa?," tanya Arham segera membantu Arvitha berdiri.
"Gak papa,gak papa,gak papa gimana?sakit itu,"rengek Arvitha meringis.
Arham pun memapah Arvitha dan mereka pun duduk di pinggiran jalan.Arham segera melepaskan sepatu Arvitha dan memeriksa kaki Arvitha.
" Lagian ada ada aja deh kerjaan kamu, kan jadi sakit sendiri," omel Arham sembari sedikit mengelus kaki Arvitha.
Meski mendapatkan perhatian dari Arham,Arvitha masih saja memanyunkan bibirnya kesal.
" Arvitha....," ucap seseorang yang baru saja menghampiri mereka.Arham seketika mengernyit bingung pasalnya ia tidak mengenal orang ini.
" Eh Mas Rakha ngapain disini?," tanya Arvitha pada orang yang ternyata Rajha tersebut. Tentu saja Arham semakin dibuat bingung siapakah gerangan lelaki yang terlihat sudah akrab dengan Arvitha ini.
" Lah lu sendiri ngapain?, dan dia siapa?," ucap Rakha balik bertanya dan menunjuk Arham yang sedari tadi masih setia menyimak.
" Hehe ditanyain malah balik nanya, hem dia Tuan Arham majikannya Ar,dan tuan, ini Mas Rakha," lanjut Arvitha memperkenalkan keduanya.
Arham pun mengulurkan tangannya, berniat akan berjabat tangan dengan Rakha namun, Rakha malah tak memperdulikan nya.
" Arvitha, mama lu nyuruh lu pulang, tahu gak dari kemaren gua cariin lu," ucap Rakha seraya memegang tangan Arvitha.
" Pulang ya, Tante Safha kangen sama lu," pintanya penuh harap.Namun hal itu tak diindahkan sedikitpun oleh Arvitha ia segera menepis tangan Rakha darinya.
" Hum, baru nyadar dia punya anak," ketus Arvitha kemudian ia memandang lurus kedepan dengan tatapan kosong.
Arham yang tidak tahu menahu tentang keluarga Arvitha dibuat shok mendengar ucapan Arvitha itu."Ar,jangan ngomong gitu,biar gitu Tante Safha tetaplah mama lu,"peringat Rakha seraya menepuk bahu Arvitha.
"Mas gak tahu gimana sakitnya,makanya enteng banget bilang gitu,"jawab Arvitha kini sudah dengan tatapan berbinar.
![](https://img.wattpad.com/cover/341687017-288-k33c8c8.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menitip Benih di Rahim Pembantuku
NouvellesIstri mana yang mau suaminya menduakannya bahkan menjadikan pernikahan nya dalam poligami (memadukannya)berbeda halnya dengan Niar Syafutri yang justru memilihkan calon istri untuk suaminya Arham Adryand karena ia tak kunjung dikaruniai anak saat r...