06

90 12 1
                                    

Kedua bola mata coklat itu tidak berhenti menatap ke penjuru kafetaria, separuh siswa-siswi YG Highschool tengah menyantap makan siangnya, sebagiannya berada dalam barisan -mengantri makanan yang disuguhkan oleh pramusaji sekolah. Tiap meja diisi oleh gerombolan murid-murid bersama teman sepermainannya. Telinganya menangkap suara tawa, seruan, obrolan, dan dentingan sendok logam beradu dengan nampan stainless steel yang membuat suasana kafetaria dipenuhi hiruk-pikuk.

Kelopak matanya berkedip layaknya kamera mengambil gambar untuk disimpan ke dalam memori, memori ingatannya. Bibirnya tanpa sadar terbuka, seolah terpukau menyaksikan pemandangan yang tidak biasa baginya.

Sekolah,
Keramaian,
Teman,
Apa yang ia impikan kini menjadi nyata

Junkyu menoleh kala bahunya bersentuhan dengan pemuda yang baru saja mendudukan tubuhnya di bangku sebelahnya. Dia Park Jeongwoo, teman barunya.

"Kau belum menyantap makananmu?" tanya Jeongwoo kala menaruh nampan berisi makanannya diatas meja.

Junkyu menunduk melihat nampan makanannya yang masih utuh, bahkan sendok-garpunya masih tertelungkup rapih disana. Ia mendongak dan mendapati dua orang pemuda lainnya juga menatapnya seolah mereka mempertanyakan hal yang sama.

"Junkyu-ya, ini pertama kalinya kamu ke kafetaria?" Jaehyuk tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, sedari tadi ia mengamati perilaku Junkyu di depannya sambil menyantap makan siangnya.

Asahi menyenggol bahu Jaehyuk untuk menegurnya "Ya, pertanyaan mu membuat Junkyu terlihat seperti orang aneh, memangnya dia alien yang tidak tahu apa itu kafetaria?"

Junkyu menggaruk tengkuk belakang kepalanya, meringis kaku. Cengirannya itu memperlihatkan barisan gigi putihnya yang rapih. "Tak apa Sahi-ya, Jaehyuk benar, ini pertama kalinya aku melihat kafetaria, ternyata mirip seperti di tv ya"

Tatapan Jaehyuk, Sahi, dan Jeongwoo tampak melembut mendengar jawaban Junkyu. Mereka telah mendengar cerita Junkyu sebelumnya, bahwa selama ini dirinya homeschooling karena pekerjaan orangtuanya yang kerap berpindah-pindah kota dan negara, orang tuanya memutuskan Junkyu untuk belajar dirumah daripada terus berganti-ganti sekolah. Di akhir masa belajarnya, Junkyu menyampaikan satu permintaan dihari ulang tahunnya, yaitu belajar di sekolah umum. Permintaannya itu akhirnya dikabulkan oleh orangtuanya.

Junkyu menyampaikan cerita ini persis seperti yang Jinu arahkan.

"Ayo dimakan, keburu jam istirahat kita berakhir" ajak Jeongwoo yang dituruti oleh Junkyu.

Makan siangnya disantap dengan lahap, sesekali Junkyu menganggukan kepala tanda ia menikmati makannya. Sebenarnya tidak sulit beradaptasi dengan makanan manusia, jenis dan rasanya hampir mirip dengan makanan di Wisconsin, yang berbeda hanya makanan disini lebih mudah dingin, sedangkan di Wisconsin suhu makanan bisa hangat lebih lama meski sudah berjam-jam.

Sama seperti sekumpulan murid-murid lainnya yang ada di kafetaria, mereka menghabiskan makan siangnya sambil membicarakan banyak hal, salah satunya mengenai kegiatan ekskul di sekolahnya.

"Jadi kau tertarik dengan ekskul apa? Mr. Kim bilang sore ini kau harus mendaftarkan namamu di klub ekskul mengingat minggu ini sudah dimulai penilaian" Usai menjelaskan berbagai jenis ekskul yang ada di YG Highschool, Jeongwoo bertanya ekskul apa yang akan dipilih oleh Junkyu.

Bukan tanpa alasan Mr. Kim-wali kelas Junkyu memintanya segera menentukan ekskul pilihannya, kegiatan belajar mengajar sudah dimulai sejak dua minggu yang lalu, batas waktu uji coba pengenalan masing-masing ekskul juga telah berakhir. Seperti yang Jeongwoo sampaikan, minggu ini penilaian ekskul telah dimulai, pulang sekolah nanti Junkyu harus menghadap Mr. Kim terkait penginputan namanya di database sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FREEDOM : cannot be bestowed, it must be achieved. | HARUKYU & JEONGKYU AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang