Setelah acara pertandingan selesai, Hosea menyuruh aku dan Lucas untuk tinggal di asrama academy. Ukuran kamar ini sangat luas untuk dua orang.
Langit sudah menunjukkan pukul empat pagi. Aku tidak bisa tertidur karena masih terbayang suara urat putus pada saat pertandingan berlangsung.
Aku merenung sebentar.
Wanita hebat itu namanya Ruby, ya. Dia hebat sekali, aku jadi iri padanya.
Asherubia De Gertia menjadi pemenang pertandingan lebih dari puluhan kali. Dari fisiknya saja terlihat bahwa dia berasal dari keluarga kaya raya dan terkenal. Dia juga memiliki banyak fans.
Waktu aku merenung, aku baru menyadari bahwa dari tadi ada yang mengetuk pintu kamar. Aku segera membuka pintu, ternyata Ruby yang mengetuk pintunya.
"Ha-halo Ruby!" Aku sedikit canggung. Ayolah masa di depan senior sikapku jelek begini.
Ruby terdiam sebentar. Tanpa basa-basi ia langsung memberikan dua pasang baju. "Pukul sembilan nanti temui aku di kantin academy." ucapnya singkat dan bergegas pergi.
Aku melambaikan tangan dan kembali menutup pintu. Aku terduduk di lantai saking gemetar saat menemuinya. Aku bergegas mandi dan mengenakan baju yang diberikan Ruby.
"Bukannya ini seragam sekolah ya?" Aku mengenakan baju seragam serta jubah berwarna merah. Aku menatap seragam milik Lucas, berwarna biru.
"LUCAS BANGUN ADA KEBO LAGI NGAMUK!!" Aku menggoyang-goyangkan tubuh Lucas.
Lucas langsung terbangun sambil memegang ranting kayu yang ia dapatkan saat di hutan. "Mana? Maju sini, Kebo!"
Glensie tertawa kecil "hanya bercanda. Cepat mandi, pakai nih seragam. Kita ada urusan pukul sembilan nanti."
Lucas menerima seragam itu penuh hormat, matanya berbinar-binar. "Glensie kamu tau apa artinya ini?" Aku menggeleng. Lucas menarik nafas "INI ARTINYA KITA MENJADI SALAH SATU ANGGOTA ACADEMY."
Mataku ikut berbinar-binar "serius??" Lucas mengangguk.
"Yes!" Aku mengepalkan tangan.
***
Tiba juga pukul sembilan. Sesuai janji, kami menemui Ruby di kantin academy. Sesampainya kami di sana, kami sudah dibuat merinding, tidak kuat untuk melangkah.
Terlihat sembilan pengurus academy sedang mengadakan rapat, ada Hosea dan Ruby di sana. Orang-orang itu menatap kami berdua dengan tatapan seram. Kami tidak akan dibunuh, kan?
Aku dan Lucas berdiskusi siapa yang akan maju duluan.
"Lu dulu yang maju, Glen"
"Kamu aja lah dulu, kamu kan cowok. Harusnya lebih gagah berani!"
"Entahlah Glen, mentalku langsung ciut"
Salah satu dari ketua itu berdiri dari tempat duduk, memukul meja dengan kencang "kalian sedang ngapain? Cepetan duduk!"
Bulu kudukku berdiri sedangkan bulu kuduk Lucas langsung menghilang dari lokasi. Kami berdua berlari dengan cepat ke kursi kosong. Aku duduk di sebelah Ruby sedangkan Lucas duduk di sebelah Hosea.
Salah satu perempuan berdiri, "izinkan saya memperkenalkan diri, nama saya Ema. Saya adalah asisten dari ketua academy ini. Saya mengucapkan selamat untuk Glensie Niara Exyrus dan Lucas Thoman telah terpilih menjadi anggota Academy"
Aku menelan ludah, apa yang aku lakukan sampai-sampai dipilih menjadi anggota dari academy ini.
"Nona Glensie, academy ini sudah berdiri lebih dari 7 abad lamanya. Sudah banyak orang-orang hebat bersekolah di sini. Sejak awal, academy ini dibuat untuk membantu orang-orang di luar sana yang membutuhkan jawaban."
"Jawaban apa?" Kataku kebingungan.
Ema berdeham singkat "Academy ini selalu memilih anggota dengan latar belakangnya. Kalau ada yang menarik perhatian kami pasti akan langsung terpilih." Ucap Ema sambil membenarkan kerah kemejanya.
Aku mengangguk menandakan bahwa aku memahaminya.
"Intinya, selamat datang di Magiclandia Academy" seru Ema. Seluruh pengurus academy memberikan tepuk tangan. "Kalau ada yang ingin ditanyakan langsung saja ke ruang ketua."
Tidak lama setelah sesi sungkeman, semua pengurus academy akhirnya pergi. Aku menghela nafas lega.
"Selamat datang di Orka, Glensie" seru Hosea menjulurkan tangannya. Aku membalas juluran tangannya itu.
"Lah kok warna seragamku beda sendiri? Kamu dari mana Ruby??" Lucas menarik kerah Ruby, membuat dia sedikit tercekik.
Dengan sigap aku menjewer telinga Lucas. "Tidak sopan!" Lucas meringis kesakitan.
"Warna jubahmu biru jadi kamu berada di Cluise" jawab Hosea. "Kalau Ruby ada di Cortana. Isi dari asrama Cortana orang kaya semua loh"
"Aku juga orang kaya kok!" Ucap Lucas tidak terima.
"Kaya apa?" Tanya Glensie
"Kaya monyet"
***
Aku bersenandung di bawah rindangnya pohon, angin sepoi-sepoi menabrak wajahku. Cuaca hari ini berawan. Aku sudah menelusuri seluruh academy selama lima jam.
Lucas, sejak awal dia sibuk memamerkan seragam barunya ke seluruh warga desa. Aku bisa membayangkan wajah bodohnya saat memamerkan baju itu sambil berkata
"LIAT NIH GUA KEPILIH JADI ANGGOTA ACADEMY. LO SEMUA HARUS TUNDUK SAMA GUA, HAHAHHAHAHA"
Aku tertawa geli. Kini aku sudah di depan kandang ayam. Lucas Thoman, dia tipe orang yang tidak pernah berpikir dua kali. Dia juga tipe orang pemberani. Bahkan, dia pernah free style waktu lagi mengendarai motor.
Kebetulan di moment itu, aku berada di sebelahnya, lagi mengendarai sepeda. Aku ingat jelas, ada bapak-bapak yang lagi membawa mobil, marah-marah ke Lucas karena aksinya.
"Nggawa motor sing bener, bocah" (bawa motor yang bener, bocah) logat khas jawanya masih membekas dipikiranku.
"Oh iya pak hehe siap" Lucas langsung membetulkan posisinya seperti orang normal membawa motor. Na'as, Lucas tergelincir dari motornya.
Kebetulan juga aku lagi di belakang dia. jadi, kita berdua sama-sama terjatuh. Kondisiku aman, hanya sobek dibagian tangan karena terseret lumayan jauh.
Kondisi Lucas gimana? Lucas aman, tidak ada lecet sedikitpun. Setelah kejadian itu, Lucas sibuk memarahi aspal tempat ia terjatuh.
"Duar" Lucas mengejutkanku dari belakang. Aku langsung kabur terbirit-birit sampai-sampai kesandung ayam yang lagi melintas.
"Apa sih?"
"Gpp hehe, iseng aja"
"Sudah cukup pamernya?"
"Belum sih, aku belum pamer ke seisi academy. Sudah dulu ya, aku mau lanjut pamerin bajuku dulu" ucap Lucas sembari bergaya sok kece.
Chapter 2
To be continued
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glensie And The Entermite
Fantasy[CERITA INI 100% BERASAL DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI. TIDAK MENGAMBIL KARYA ORANG LAIN ATAUPUN MENJIPLAKNYA. TIDAK DISENGAJA BILA ADA KESAMAAN NAMA, LOKASI, TEMPAT, DLL] Glensie, seorang penyair muda asal Indonesia. Dia dikeluarkan dari pekerjaann...