Atas nama Ilah yang berkuasa atas diriku, aku mencintaimu.
Yaitu yang biasa kubumikan namanya di dalam ba'diyah serta fardhuku.
Bagiku, sempurna rasanya jika keturunanku memiliki madrasah pertama seperti kamu,
Atas nama Ilah yang berkuasa atas diriku, aku ingin menyempurnakan agamaku bersamamu.
Tapi aku paham posisiku,
Aku adalah yang sedang berdiri di antara magnet yang kedua kutubnya masih belum bertemu,
Posisiku berbahaya,
Sebab jika kedua kutub itu akhirnya bertemu, tentu akan menyakitkan aku yang berada di tengahnya.
Tapi insyaAllah aku ikhlas.
Sebab dalam Q.S Al Isyirah Allah katakan:
Dan hanya kepada Tuhanmu lah sebaiknya kamu berharap.
Jadi, ya sekarang semuanya kuserahkan kepada-Nya.
Tidak menaruh harap lebih,
Toh, jika akhirnya kamu tidak ditakdirkan untukku, itu nggakpapa.
Karena jika dengan mengikhlaskanmu itu bisa membuatmu bahagia;
Itu artinya aku pun menang.