Happy Reading
Ya, Aya balik lagi setelah setahun malas melanjutkan cerita ini, hehe. So, aya juga mengganti nama aya menjadi Oca. Jadi, salam kenal semua! Semoga suka yaa ...
oOo
"Selamat ulang tahun Eun ..."
"Happy Birthday, Swettie!"
"Selamat hari brojol, Noyaa kembaran Neosa!!"
"Pi Besdey nak bungsu,"
"Happy birthday to you!" ♪
Suara berisik terdengar saat aku menuruni anak tangga, aku memandang kesal ke arah sana. Disana berdiri 3 kakak lelakiku dengan hadiah dan Cake ulang tahun di tangan mereka, hari ini tepat 15 tahun usiaku. Jarang-jarang aku merayakannya karena aku begitu tidak disukai.
"Berisik, masih pagi!" Ketusku saat tiba di hadapan mereka, sedangkan mereka hanya memandangku sambil tertawa kecil.
"Menyebalkan," pikirku.
"Pagi? Ini sudah jam 11 siang dan kamu menganggap ini pagi?" Tanya Narren - kakak pertamaku dengan raut wajah bingung.
"Dasar, kebo!" Celetuk Neosa - kembaran ku yang beda beberapa bulan, kami tidak begitu akrab.
"Nae - Euna sudah bangun? Kemari makan siang dulu," ucapan bi sumi art di rumahku terpotong, ia tersenyum saat melihat ku berdiri si hadapan kakak lelakiku. Aku berjalan dengan malas ke arahnya.
"Sudah mandi?" Tanya nya saat aku sudah berada di sampingnya, aku hanya menggeleng sebagai jawaban, toh itu tidak terlalu penting.
"Selamat ulang tahun, Euna."
"Makasih, bik," jawabku singkat lalu melihat ke arah meja makan, disana terdapat cake kecil dengan tulisan "Euna day".
Sebenarnya aku tidak terlalu peduli dengan hari ulang tahun ku, karena biasanya rumah akan selalu sepi, dan aku akan merayakannya dengan tidur di kasurku dengan nyaman dan tenang.
"Tiup lilinnya, Euna, jangan lupa buat permintaan!" Suruh bi sumi sambil memperhatikan aku yang memandang sendu ke arah cake tersebut,
"Eun, cepat tiup lilinnya, lalu sebutkan permintaan." Suruh Noeza - kakak kedua yang tiba-tiba berdiri di hadapan ku, aku memandang nya sebentar lalu kembali fokus ke cake tersebut.
Hari ini terasa seperti biasanya, tidak ada sedikitpun kebahagiaan yang mampir di dalam hati dan pikiran ku, semuanya terasa kosong dan hampa. Aku merasa ada yang kurang tapi dihadapan ku semuanya tanpa sempurna.
Lilin didepanku mulai bergoyang pelan kekiri dan kekanan, aku memandang mereka bergantian, angin terasa bertiup pelan mengenai wajahku.
"Semoga tahun depan ngerayain ulang tahun bareng ayah!" Batinku. Aku menutup mata sambil meniup lilin didepan itu.
Huuu ...
Lilin di hadapanku mati, saat aku membuka matanya perlahan. Semua kelihatan buram, apa yang terjadi? Kenapa? Pandanganku? Siapa? Dunia serasa bergoyang, pandangan semakin buram dan ...
"Lihat siapa yang sedang berulang tahun, wah, apakah kau senang dengan perayaan yang ada? Atau perayaan itu kurang memuaskan?" Suara itu lagi-lagi muncul, menghantui pikirin ku, aku takut.
"Kekeke, ayo ikut aku."
oOo
Aku terbangun dari tidur, nafas ku tersengal-sengal, jam di sebrang kasur menunjukkan pukul 02.42 malam. Sunyi memasuki kepalaku, aku menggerakkan selalu tubuhku, kaku. Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak bisa bersuara? Kenapa tubuhku tidak bisa bergerak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhlamvu Olubi
Mystère / ThrillerUhlamvu Olubi nya bernama Senjakala, tokoh yang memengaruhi kehidupannya Sang tokoh utama setelah ulang tahunnya yang ke 15 tahun. Ia adalah wujud dari mimpi yang tidak selesai. Kebalikan Senjakala adalah Sandyakala. Mereka adalah tokoh fiksi yang...