bimbang.

1.6K 133 2
                                    

sehabis acara baikan dan adegan ciuman itu yang lebih tepatnya ciuman pertama bagi keduanya, sekarang mereka berdua makin sering bersama. bahkan kaina sering sekali mengeluh karna taehyung, pacarnya, itu jarang sekali memiliki waktu bersamanya.

"ayo lah tae, hanya sebentar. aku hanya ingin memintamu untuk menemaniku membeli sepatu. kau tau bukan kalau sepatuku yang kemarin sudah rusak" ujar kaina sambil natap taehyung yang sedang sibuk mainin hapenya.

"aku ga bisa kaina. hari ini aku harus mengantar jungkook ke makam orang tuanya" jawab taehyung sambil meletakkan hapenya dan menatap kaina serius.

kaina berdecak dengan menampilkan raut yang ingin menangis, "jungkook lagi, jungkook lagi! kenapa kau selalu mengutamakan jungkook yang hanya sahabatmu itu dibanding aku yang pacarmu ini tae??"

taehyung yang melihat mata kaina tiba tiba memalingkan wajahnya.

jika boleh jujur, taehyung merasa bersalah dan kasian karna kaina jarang memiliki waktu bersamanya.

tapi apa boleh buat? setiap kaina meminta pergi bersamanya maka kejadian kemarin, dimana jungkook menjauhinya dan berkata akan pergi dari hidupnya jika dia lebih mengutamakan kaina, membuat dirinya bimbang dan ketakutan.

dirinya ketakutan. takut kehilangan jungkook nya. sosok sahabat yang dia sayangi sejak kecil.

"kaina, kau bisa pergi bersama temanmu. aku mohon jangan memaksaku. aku harus pergi dengan jungkook sore ini, dan tidak memiliki waktu untuk mengantarmu"

kaina berdiri dari duduknya dan menatap taehyung dengan pandangan benci, "kau keterlaluan tae! jika kau dewasa, harusnya kau dengan tegas menekankan jungkook agar tidak selalu mengandalkanmu. dia sudah besar. dia sudah dapat membedakan mana yang baik dan buruk. harusnya kau tidak terlalu memanjakannya seperti sekarang" lalu setelah mengucapkan itu kaina pergi.

untung kantin sepi, jadi dirinya dan kaina tidak menjadi pusat perhatian.

taehyung sendiri terdiam seribu bahasa. dia tidak mengelak bahwa memang jungkook sangat bergantung padanya dan dirinya selalu memanjakannya sejak kecil. karna memang itu kenyataannya.

menghela nafas sejenak lalu memilih pagi dari area kantin.

sedangkan disisi lain, tepatnya di sudut ruangan yang tidak terlihat oleh kaina dan taehyung, seseorang menatap pasangan itu dengan pandangan yang sulit di artikan, lalu menatap hapenya dan mengirimkan pesan untuk orang yang menyuruhnya.

                            ─prioritas─

"tae ada apa dengamu? apa kau memiliki masalah? ceritalah padaku" jungkook yang baru saja memasuki mobil bertanya kepada taehyung.

taehyung menoleh dan tersenyum sekilas, "tidak. aku hanya sedang memikirkan sesuatu, tapi itu tidak penting untuk dipikirkan" jelasnya dengan hati hati, agar jungkook dapat mempercayainya.

jungkook yang mendengarnya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya, "baiklah jika itu tidak terlalu penting untuk di diberitahukan"

lalu taehyung pun mulai menjalankan mobilnya dengan santai.

"kau membawa apa di tasmu?" tanya taehyung memulai percakapan.

"ahh ini salad buah. aku membuatkannya untuk mu sebelum berangkat tadi. mau ku suapi sekarang?" jungkook menjawab dengan mulai membuka tas yang dia bawa.

"boleh, tolong suapi aku"

lalu setelah itu, jungkook mulai menyuapinya dengan telaten tanpa menganggu taehyung yang sedang menyetir.

jika orang lain melihat, mungkin saja mereka mengira kalo taehyung dan jungkook adalah pasangan yang romantis.

tapi sayangnya, di balik pandangan indah ini terdapat cinta sepihak.

iya cinta sepihak. karna disini hanya jungkook lah yang mencintai taehyung.

sedangkan taehyung hanya menganggap jungkook sahabat nya saja.

jungkook terkekeh miris jika memikirkannya.

apa yang salah dengannya? sampai tidak dapat membuat taehyung mencintainya.

lama berfikir dan menyuapi taehyung dengan salad buah, jungkook tidak sadar bahwa mereka sekarang sudah sampai di pemakanan kedua orang tuanya.

"jungkook hey? kenapa melamun. ayo turun, kita sudah sampai" ujar taehyung sembari menepuk pelan paha jungkook.

jungkook tersadar. menganggukkan kepalanya dan turun dari mobil.

disini jungkook sekarang. di hadapan batu nisan kedua orang tuanya, lalu mengusapnya pelan.

"bunda papa.. bagaimana kabar kalian? aku merindukan kalian berdua. walaupun aku dan kalian tidak memiliki banyak waktu bersama tapi aku ingin sekali bersama kalian. di rumah besar yang kalian tinggalkan untuk ku, membuat aku merasa kesepian. aku tidak suka itu. jungkook tidak suka kesunyian itu bunda..." jungkook terisak pelan.

semua yang di katakannya memang benar kenyataan tanpa ada drama apapun.

dirinya kesepian. dirinya ditinggalkan kedua orang tuanya sejak umur 2 tahun. dirinya merindukan sosok papa dan bunda di kehidupannya.

walaupun orang tua taehyung sering memperhatikan dan memberinya kasih sayang yang berlimpah, tapi itu semua tetap beda rasanya.

terlebih sekarang taehyung pertama kali memiliki kekasih. jungkook jadi semakin takut kehilangan taehyung dan juga takut merasa kesepian jika kehilangan sosok yang dia sayangi dan cintai itu.

sehingga membuat dirinya menjadi sosok yang egois untuk mempertahankan posisi nya di kehidupan taehyung.

sahabat yang dirinya cintai.

larut dalam kesedihan, taehyung di belakang mendengar semua ucapan jungkook. membuat dirinya semakin bingung, terlebih ucapan kaina tentang jungkook tergiang di otaknya.

memilih melupakannya sejenak, lalu mendekati jungkook dan menarik pemuda manis itu ke dalam pelukannya.

"sudah, jangan menangis. jika kau menangis terus, papa dan bunda disana akan sedih" berucap lembut, sembari menghapus air mata yang berjatuhan di pipi yang persis seperti pipi bayi.

mengecup sekilas kening jungkook, lalu menatap mata itu, "masuklah lebih dulu ke dalam mobil. aku akan menyusul" pinta taehyung.

jungkook mengangguk dan mulai berjalan ke arah mobil untuk duduk di sana lebih dulu. kebiasaan sedari lama. jungkook akan selesai dan masuk lebih dulu ke dalam mobil, sedangkan taehyung masuk akhiran.

taehyung menatap batu nisan itu dengan dalam, "aku tidak tau harus berucap apa. tapi aku ingin mengatakan kalau aku sangat menyangi jungkook, anak kalian. aku tidak tau apakah rasa sayangku kepadanya sudah cukup atau masih kurang, sampai-sampai membuat jungkook tetap merasa kesepian di dunia ini. papa bunda... tolong bantu aku bagaimana caranya agar membuat jungkook tidak merasa kesepian lagi. bahkan sekarang aku sudah memiliki kekasih, sehingga membuatku semakin bingung. tolong bantu aku kali ini" ujar taehyung lirih. kemudian dirinya pun memanjatkan bebepa doa. saat selesai dirinya pun langsung pergi ke dalam mobil agar jungkook tidak menunggunya lama.

tapi saat masuk dirinya terkekeh mendapati ac dalam mobil sudah menyala dan jungkook tertidur di sebelahnya.

taehyung pun dengan perlahan memundurkan kursi yang diduduki jungkook ke belakang, lalu meletakkan tubuh itu agar bersandar nyaman dan menyelimutinya dengan jaket yang dirinya bawa.

menatap wajah jungkook kemudian membuat dirinya kagum dan sadar bahwa sahabatnya selama ini sangatlah cantik bagaikan dewi.

mengecup sekilas bibir kecil itu lalu mengelus pipinya dengan lembut, "aku menyayangimu. tetaplah di sisiku"

tbc.

jangan lupa vote/comment❤️

selamat membaca ya sayang🥰❤️

[END] PRIORITAS | TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang