selalu menjadi pertama.

1.7K 127 13
                                    

"kau? kenapa kau ada disini?" ujar jungkook saat melihat atensi kaina ada di depan rumahnya dengan taehyung disisinya.

"hay jungkook, iya tadi aku minta ikut waktu tau taehyung bilang mau kerumah bunda kim, gapapa kan?"

jungkook memutar matanya malas, apa-apaan dengan kaina ini? sok'an ngomong pake 'bunda kim' lagi. padahal ketemu aja belum. apalagi sama taehyung, kenapa juga pria itu ngizinin pacarnya ikut. kan jungkook kira bakal berdua doang.

"lo udah disini. kalo gua bilang gaboleh emang lo mau pergi?" ujar jungkook dengan sinisannya, lalu memilih masuk duluan ke dalam mobil taehyung dan memilih duluan duduk di kursi depan samping penumpang.

kaina sendiri mengepalkan tangannya erat, merasa kesal dengan tingkah sahabat dari pacarnya itu.

sedangkan taehyung, pria itu hanya diam memperhatikan. tidak mau memperburuk keadaan dan mood jungkook. terlebih dirinya tidak mengabari jungkook bahwa kaina mau ikut dengan mereka.

taehyung dan kaina pun akhirnya berjalan ke arah mobil ingin masuk. dan saat taehyung sudah masuk ke dalam mobil, kaina malah buat drama baru lagi.

"eum jungkook..? bisakah kau duduk di belakang dan aku di depan?" pinta kaina dengan senyumannya.

jungkook melirik ke arah kaina sekilas, abis itu madep lagi ke depan natap jalanan, "gabisa. lo harusnya tuh bersyukur udah gua ijinin ikut bareng kita. kan padahal lo tau sendiri, kalo lo tu ga di ajak sama sekali. jangan ngelunjak gitu dong"

mata kaina memanas mendengarnya.

kenapa disini seolah-olah jungkook lah pacar taehyung si? mana pacarnya itu cuman diem doang gaada bela dia sama sekali.

kaina melirik ke arah taehyung lalu menatap memohon minta bantuan.

"taee~ aku ingin duduk di depan" pinta kaina dengan nada yang di buat selucu mungkin.

taehyung yang mendengarnya menghela nafas, berfikir kapan jalannya jika selalu ada ribut antara pacar dan sahabatnya itu.

"kaina, tolong jangan mempersulit, kau mengalah lah kepada jungkook kali ini, kau duduk di belakang ya?" jelas taehyung setengah meminta permohonan ke kaina agar mengerti.

jungkook yang mendengar itu tersenyum kemenangan, melirik ke arah kaina dengan kekehannya.

"kau dengar? jangan mempersulit. jadi lebih baik kau segera duduk di belakang atau tidak usah ikut sama sekali" suruh jungkook.

kaina mendengus, berjalan ke arah kursi belakang lalu duduk di kursi dengan perasaan kesalnya.

dan di rasa semua sudah selesai, taehyung pun mulai menjalankan mobilnya dengan lajuannya yang sedang.

"kau bawa sesuatu?" tanya taehyung dengan menolehkan kepalanya ke arah jungkook saat ada lampu merah.

jungkook mengangguk lucu, "heum.. saat berbelanja aku melihat baju yang menurut ku pas dan cocok untuk bunda" ujar jungkook dengan memeluk tas kecilnya yang terisi baju itu.

saat mendengar itu, taehyung terkekeh gemas. lalu memilih mengusap rambut halus milik jungkook.

"cuman buat bunda?"

"no no, aku juga beliin sesuatu buat elin ko" ujar jungkook dengan menunjukkan tas kecil lainnya.

kalo kalian tanya elin siapa, elin itu sepupu taehyung yang di rawat bunda kim. orang tua elin itu udah meninggal sejak taehyung masuk kuliah, jadilah di rawat bunda kim. taehyung sendiri juga udah nganggep elin jadi adiknya.

"kapan belanja? ko ga bilang" tanya taehyung penasaran.

"kemarin, waktu sehabis di anterin kamu tae" balas jungkook yang langsung diangguki paham oleh taehyung.

[END] PRIORITAS | TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang