Maafin para cilok ya bunda

1.3K 153 6
                                    


Happy reading gaess!❤️

Sorry for typo
No edit cus langsung publish

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

PRANGGG!!

Suara kaleng jatuh terdengar dari arah dapur.

Terlihat asap putih tipis berterbangan disekitar dapur dan juga dua gumpalan putih tengah bermain-main disitu?

Bayik cilok kini sudah tumbah jadi balita berumur dua tahun, dan dua gumpalan putih itu adalah baby cilok.

"Hihihi idan kya tuyul"

"Ciel uga kya tuyul"

"Ita bedua milip tuyul ya"

Celoteh ala balita pun terdengar disertai cekikikan yang imut, Faidhan dan Ciel adalah pelaku utama dari penumpahan sekaleng tepung yang baru saja dipindahkan oleh Savian.

Ngomongin Savian, si bunda lagi kedepan buat ngecek paket yang datang dan kesalahannya dia ninggalin kaleng tepung yang tak tertutup diatas meja yang cukup rendah.

"Ciel ayo main kebelakang" Faidhan menarik kembarannya buat main kebelakang rumah.

"Ndak mawu, Ciel macih penen ain alju"

"Dibelakang ada kelan ail, kita ain ujan-ujanan lebih enak dalipada ain alju"

"Ujan-ujanan?" Binar Ciel yang langsung manut mengikuti Faidhan kebelakang rumah.

Meninggalkan dapur yang sudah menjadi kapal pecah karena tepung berhamburan kemana-mana dan juga jejak kaki putih kecil yang mengarah kearah belakang rumah.

Cut cit...cut cit~

Suara sendal balita, pun terdengar samar dari arah pintu dapur menuju belakang rumah.

Savian yang baru saja meletakkan paket diruang keluarga pun terkejut saat melihat keadaan dapurnya, benar-benar kotor.

"Astagfirullah ini dapur udah serasa jadi wahana salju" ringis Savian.

BRUAKK!!

Dan karena keadaan lantai yang licin terkena tepung, Savian pun terpeleset hingga membuat dentuman kecil. Seperti gempa berskala kecil.

"FAIDHANNNN! CIELLLLLL!!!!!!!"

Yang dipanggil namanya pun serasa tidak bersalah, sibuk dengan membuat hujan mainan yang keluar dari pancuran.

Selang yang biasa digunakan Savian buat nyiramin tanaman pun menjadi sasaran duo cilok kematian ini.

"Yeee ujannn~"

"Ciel cini biar idan belcihin lambutnya"

"Bialin aja, Idan buat agi aja ail ujan nya"

JULIAN FAMILY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang