Happy reading gaess!❤️Sorry for typo
No edit cus langsung publish•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Pagi-pagi happy?
Oh no bagi Savian pagi-pagi itu encok.
Gimana gak encok kalau gumpalan cilok udah bergerak brutal membuat Savian menangis karena merasakan sakit pada pinggangnya.
Kebiasaan baby cilok kalau belum di sapa sama panda nya ya bergerak kesana kemari, sampai rasanya kaki-kaki kecil baby cilok nemplok di perut Savian.
Walaupun Savian hadapi dengan menangis tapi Savian tetap bahagia, Savian cuma meringis gak ngeluh sakit, ngeluh cuma di hati gak sampai terucap karena itu akan menyakiti hati gumpalan cilok yang belum brojol.
Kecuali kalau baby cilok udah nakal banget gak bisa di atur mana geraknya udah brutal banget, disitulah Savian nangis sambil mohon sama baby cilok agar berhenti bergerak. Kalau kata Savian mah khilaf.
Savian pun pergi keluar ke halaman rumahnya, jalan-jalan sebentar sambil menghirup udara segar. Yang nanya kemana mas suami pergi?
Mas Julian masih nganter kak Mahendra ke taman kanak-kanak kalau si Jordan lagi sarapan sama bi Asih, maid kepercayaan keluar Dhananjaya yang udah lama mengabdi pada keluarga Dhananjaya.
Apalagi bi Asih orang yang sudah mengurus Julian sejak Julian men-jamet, sampai sekarang jadi bapak bi Asih masih tetap setia.
Jalan kesana kemari berharap rasa sakitnya ilang, tapi kok malah menjadi. Sampai akhirnya Savian duduk sejenak di halaman. Dan beberapa menit kemudian Julian dateng sambil menenteng kresek putih.
"Hikss mas~"
"Loh dek! Kamu kok duduk disini sih" panik Julian sambil menggendong Savian ala pengantin dan membawanya duduk di kursi.
Savian tetap menangis sambil memegangi perutnya, membuat Julian paham. Julian mengelus perut buncitnya Savian.
"Baby cilok ini masih pagi loh, masa bunda dibikin sakit sih gak kasian bunda hmm" Julian dengan suara beratnya berkata halus pada baby cilok.
Yawlah mas Julian romantis banget deh.
"Hikss masih sakit mas~"
"Gimana kalau makan bubur dulu, nih mas udah beliin bubur ayam favorit kamu dek. Habis itu kita ke rumah sakit sapa tau baby cilok launching hari ini!" Girang Julian.
"Hikss enggak mas~ aku gak mud buat makan hikss ini udah sakit banget rasanya arghh"
"Oke kalau gitu kita ke rumah sakit sekarang"
Julian dengan cekatan langsung membawa Savian menuju mobilnya yang masih ada didepan rumah, dan mengatakan pada bi Asih buat nyusul ke rumah sakit sambil membawa perlengkapan yang sudah lama disiapkan.
Sepuluh menit kemudian Bi Asih sudah ready, dan siap menyusul ke rumah sakit bersama dengan Jeno yang kegirangan sendiri.
-Di rumah sakit-
Gak tau kenapa pas cium aroma obat-obatan, rasa sakit di perut Savian tadi terasa mereda. Bahkan kini Savian udah baringan di ranjang ruangan VIP yang sudah dipesan oleh Julian.
Julian duduk disamping Savian sambil terus genggam tangan Savian, moment yang sama persis seperti lahirnya kak Mahen.
Ugh jadi nostalgia.