Happy reading gaess!❤️Sorry for typo
No edit cus langsung publish•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Julian bukannya nggak peka atau gimana?
Julian tengah merenung sejenak, memikirkan kesalahan apa yang sudah dibuatnya sampai-sampai Savian mogok ngomong sama dia. Savian cuma mau ngomong sama anak-anak aja, selain itu dia cuma diem dan ngejawab seadanya. Termaksud sama Julian.
"Dek" panggil Julian namun Savian pura-pura sibuk mainin jari-jari baby Ciel yang asik nenen.
Btw, mereka udah pulang ya. Dua Minggu lalu Savian dinyatakan sembuh dan baby cilok pun udah dibolehin pulang sama dokter Chita.
Julian jengkel?
Jangan ditanya lagi, dua hal yang paling dia gak suka adalah digosting dan diabaikan tanpa alasan yang jelas. Julian benci!
Julian beranjak dari sofa kamarnya, ia berjalan cepat ke arah Savian yang terlihat gugup saat Julian tiba dihadapan nya.
"Kamu tau kalau saya paling gak suka diabaikan?"
Glupp...
Rasanya nelen ludah tuh susah banget, Julian udah ngomong pake bahasa formal nya yang jelas-jelas membuat dirinya semakin mendominasi Savian.
"Siniin baby Ciel nya".
Perintah dan gak bisa ditolak, tapi Savian nggak mau ngasih baby Ciel, ia nampak mencari-cari alasan dan Julian tau itu.
"Mas Ciel kan masih..."
"Siniin atau mas ambil paksa?!"
Dengan terpaksa Savian kasih baby Ciel ke Julian setelah mengecup kening si bungsu. Julian bawa baby Ciel buat bobok diranjang bayi, disamping baby Idhan yang bobok pules.
Sekarang giliran Julian yang akan mengintrogasi Savian, nih mawar berduri minta dijinakin memang. Julian berjalan kearah Savian sambil melipat kedua tangannya didepan dada, persis kek dosen killer.
"Kamu gak mau jelasin sesuatu ke saya?"
"..."
"Saya hitung sampai tiga kalau enggak, malam ini saya tidur diruang kerja"
Savian langsung natap Julian dengan tatapan kagetnya, namun mulutnya masih enggan menjawab membuat Julian pengen 'cici bawa popok' apaan tuh? Cari tau sendiri artinya.
"Satu...dua..."
"Hikss...hikss...mas Julian udah gak sayang lagi sama Savian hikss mas Julian jahat!"
Julian mengernyit dong, sejak kapan ada kata tidak sayang dalam kisah cinta dengan Savian?! Heh telur bagong pun tau kalau Julian tuh sayang pake banget sama Savian!
"Apa?! Saya gak sayang ke kamu?! Dari mananya saya gak sayang kamu huh? Dari zaman kita pacaran sampai nikah pun kamu tau kalau saya itu sayang banget sama kamu, Savian Taeyong Altezza!"
"Hikss kalau mas sayang Savian, kenapa mas nyembunyiin rahasia besar ini dari Savi mas!" Savian memekik sakit sambil ngelempar lembar kertas tepat diwajah Julian.
Lembar kertas itu berisi informasi singkat tentang kondisi rahim Savian, sebelum dioperasi dan sesudah. Tuh kertas Savian minta dari dokter Chita waktu dirumah sakit.