Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 siang tapi remaja berumur 18 Tahun kini masih tertidur lelap di atas kasur empuknya. Hari ini dia libur karena ada rapat penting di sekolah. Alarmnya berbunyi dan saat itu juga dia terbangun dengan wajah yang kusut dan rambut yang berantakan.
Lyora menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menatap sekelilingnya yang sudah rapi dan juga sedang di bersihkan oleh pelayan.
"Nona sudah bangun?"
"Belum, ini saya masih tidur," jawab Lyora kesal. Pelayan tadi terkekeh dan segera menghampiri Lyora, merapikan rambutnya yang berantakan. Sungguh mulia sekali hidupnya.
"Tante, om Bryan dimana? biasanya saat aku belum bangun dan bangun melibihi jam 8 dia sudah mengoceh di depan pintu, layaknya burung beo yang sedang membangunkan majikannya," pelayan wanita itu terkekeh mendengar ucapan Lyora.
"Dia tadi sudah mengoceh tapi nona saja yang tidak dengar,"
"Oh begitu ya? oke deh,"
"Tuan Bryan sedang ada di kantor, jika Nona ingin pergi kesana mari saya antar,"
"Tidak usah deh, aku mau berenang saja di atas. Kalian boleh ikut kalau mau," Tawar Lyora dan di angguki oleh ketiga pelayan wanita yang sedang membersihkan kamarnya.
"Dengan syarat harus makan dulu, tidak ada penolakan,"
"Suapin." Ketiga pelayan itu menggeleng melihat tingkah laku Lyora yang sangat manja itu. Wajar jika dia manja, pasalnya waktu dulu dia tak pernah mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orangtuanya. Lyora kini sudah selesai dengan acara makannya dan dia juga sudah memakai baju renang dengan gambar Doraemon.
Lyora kini sangat menikmati semilir angin dan air dingin kolam renang, karena dia merasa gabut dan bosan jadi dia akan mengerjai salah satu eh bukan salah satu tapi semua anak buahnya yang ada disana. Lyora mencipratkan air itu ke semua anak buahnya, dia tertawa ketika melihat wajah sebal semuanya.
"Hahahah, maaf aku hanya bercanda,"
"Ayo bantu aku naik." Dan saat mereka membantu Lyora naik, Lyora menarik tangan keduanya dan alhasil kedua anak buahnya jatuh di kolam renang itu. Lyora tertawa sangat keras, kedua anak buahnya tadi saling menatap dan mendekat kearah Lyora. Lyora semakin tertawa ketika gelitikan yang di buat keduanya.
"Hahaha sudah perut ku sakit, maaf kan aku,"
"Jangan di ulangi lagi, oke Nona jahil?"
"Oke!"
Kini Lyora sudah selesai mandi dan sudah memakai pakaian santainya. Dia turun ke lantai dua untuk menonton televisi, dia penasaran dengan semuanya yang ada disana jadi biarkan saja dia berputar-putar mengelilingi seluruh apartment barunya itu.
"Ini televisi atau bioskop gede amat," Gumamnya menatap kagum kearah depan. Lyora langsung berlari kearah sofa besar dan menyalakan nya, menjadi film kartun favorit nya.
"Om tolong ambilin snack dan minuman dong," Printah Lyora.
"Jus buah mau?"
"Ndk mau,"
"Jus buah naga."
"OKE MAU!" Dari dulu dia sangat suka sekali dengan buah naga. Tak lama ada suara yang mendekat kearahnya, Lyora pikir itu anak buahnya yang tadi. Tapi kenapa sangat cepat sekali? Lyora menoleh kebelakang dan terdapat Bryan yang sedang berjalan ke arahnya sambil memegang jasnya. Terlihat sangat tampan dan gagah dengan kemeja putih.
"Sudah makan?" Lyora mengangguk dan masih fokus kedepan dengan memeluk boneka beruang coklat. Bryan merasa aneh dengan Lyora, biasanya ketika dia pulang dari luar Lyora akan selalu antusias menanyainya dengan pertanyaannya yang tak bermanfaat tapi sekarang?

KAMU SEDANG MEMBACA
Lyora Dan Kehidupannya (END)
Teen FictionSEBELUM BACA ATAU SESUDAH BACA DI UTAMAKAN VOTE DULU, ATAU GK FOLLOW DULU BARU BACA, OKE? THANKS FROM AUTHOR. "Yah tapi itu punya ku, kenapa di ambil?" sebal anak perempuan dengan rambut yang di kuncir dua, Lyora Andalyca Putri. "Kamu harus berbagi...