Seblak Maut

24 6 0
                                    


Oke sekarang pengenalan karakter karena kata orang tak kenal maka tak sayang,baekkk

Oke sekarang pengenalan karakter karena kata orang tak kenal maka tak sayang,baekkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1. Rose' aka Park Chaeyoung alias Lastri Marselina.

 Rose' aka Park Chaeyoung alias Lastri Marselina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. Lilis Larasita aka Lalisa Manoban

 Lilis Larasita aka Lalisa Manoban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. Jenia Larasati aka Jenny Ruby Jane alias Jennie Kim

 Jenia Larasati aka Jenny Ruby Jane alias Jennie Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4. Kim Jisoo aka Soraya Larasati

 Kim Jisoo aka Soraya Larasati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5. Jung Hae In aka Diha Atmaja

Another casts we'll see laterrr...

Thank u

Coba pencet tombol bintang 🌟 dengan idung,coba aja dulu...

****




Muak. Semuanya sudah cukup sulit untuk dijalani. Waktu terus berjalan dan gadis itu semakin membenci setiap detiknya. 

"Good Morning, Sir. My name is..."
Ucapan itu beradu satu sama lain. Mereka dengan baik mengatur pelafalan dan kamera.

"KENAPA HARUS BAHASA INGGRIS SIH!" Ketiga gadis itu menatapnya aneh. Rekaman video terhenti.

"Tolol! Kita kan emang harus siap berbahasa Inggris dimana aja,ya gimana lagi" Gadis berambut panjang dengan tampilan fashionable. Dikalungnya tertulis merek Chanel yang tidak terlalu besar,tapi cukup mencuri perhatian.

"Iyaaa,aku tahu tapi kenapa harus tugas video juga. Aku muak baca jurnal tebal berbahasa asing itu semua!"

"Kak Ray,yang penting sekarang kita kerjain aja. Semangat kak!" Gadis berambut pirang pendek mencoba mengatur posisi. Dan gadis berambut pirang lain tapi berbadan ramping itu asyik mengulum permen.

"Aku benci bahasa Inggris dan sekarang aku terjebak. Kita lanjutkan nanti aja,aku mau rebahan"  Raya atau dikenal sebagai Soraya. Seorang mahasiswa menengah jurusan Bahasa Inggris. Entah kemana takdir berpihak yang membuatnya harus menyelesaikan studi di mata pelajaran yang ia benci, Bahasa Inggris.

Dia berebah di lantai. Menutup mata berharap apa yang ia lakukan sekarang hanya mimpi.

"Guys,aku jadi pengen see black deh."

"Tutup mata aja Las,kan mau see black" Lilis menjawab,dia yakin apa yang ia jawab untuk pertanyaan Lastri atau si lemot diantara mereka itu akurat. Mereka sudah seperti anak kembar hanya beda ayah,beda ibu dan benda bangsa tapi sama sama manusia estetik.

"No,tahu kan yang pedes itu see black"

"See black? See kan melihat black itu hitam,nah bener kata Lilis kalo gitu kamu tutup mata aja kalo mau liat kegelapan." Jenia mulai merasa aneh,dia tahu akan ada hal hal konyol tidak terduga dari Lastri kali ini.

"Bukan itu. See black yang bikin ketagihan"

"Seblak? Yaudah ayo. Aku juga mau" Raya sudah tahu maksud Lastri sedari tadi hanya saja ia membiarkan yang lain pusing untuk menebak.Dia mulai  memainkan ponsel untuk melihat beberapa rekomendasi seblak yang akan ia pesan.

"Kita beli online aja ya,biar nggak ribet"

"Jangan,kita beli langsung aja. Biar fresh from the oven" Jenia mengambil kunci mobil dan dompetnya. Lilis setuju mungkin dengan istirahat sebentar layak untuk dilakukan.

"Emang seblak masaknya pake oven?"

Langkah mereka berhenti mendengar pertanyaan konyol lagi yang terlontar dari mulut manis Lastri. Lilis menghela napas panjang.
"Bukan,seblak itu masaknya dipanggang tidak digoreng"

"Bener kata Lilis. Kamu tahu kan kenapa seblak kuahnya merah banget?" Lastri menggeleng polos. Jeni ingin menghentikan dua orang yang berniat mengerjai Lastri,tapi ternyata cukup asyik untuk  dilihat.

"Itu karena kuahnya dari bara api bukan cabe"

"Tapi kok nggak panas banget?"

"Kan ada angin bikin adem,juga senyumnya ayang" Lilis mendukung pernyataan Raya. Mereka terkekeh geli ketika Lastri percaya omong kosong itu.

"Udah udah,ayo berangkat!"

Sesampainya mereka di tempat yang dituju, langkah raya terhenti. Matanya menelaah sekitar,untuk anak Indomie semuanya biasa saja. Deretan meja dan kursi, pelanggan yang banyak juga karyawan yang kewalahan. Disisi lain menurut Raya penting mendapatkan tempat duduk didekat kipas angin saat makan seblak.

Jeni sibuk memesan,Lastri yang tidak henti-hentinya menatap menu dan Lilis membaca beberapa tempelan dinding. Dikepala Raya sekarang sibuk bagaimana cara lulus tanpa skripsi dijurusan yang tidak ia sukai itu.

"Ray,aku mau tanya deh. Kenapa sih kamu bisa masuk bahasa Inggris padahal ngga suka?" Jenia memulai pembicaraan dengan baik kali ini biasanya membicarakan tentang orang dan menggosip.

"Ooh soal itu,aku kepencet pas pemilihan jurusan kuliah dan pas mama lihat yaudah ambil aja. Eeh keterima"

"Kenapa ngga batal aja,pilih kuliah dikampus lain gitu?"Lilis mulai tertarik dengan bahasan mereka.

"Ngga bisa,mama bilang harus dikampus negeri dan dia mau aku lancar bahasa Inggris nanti bisa dapet jodoh bule"

Pelayan datang membawa pesanan mereka. 4 seblak super pedas tersaji didepan mata, sayang nya air minum belum dihidangkan. Raya segera mengambil sendok dan menyeruput kuah merah itu.

"Sabar dulu kali Ray,minumnya belum"

"Aku lapar, stress mikirin kehidupan"Dia dengan cepat mengunyah ceker ayam dengan brutal. Lastri hanya bisa diam walaupun dalam hati dia ingin makan duluan,tapi penting baginya minum terlebih dahulu.Mengunyah ceker pertama masih aman. Kuah merah pedas dan segala kombinasinya membuat Raya seolah bisa melupakan bebannya sejenak,sehingga akhirnya  ia tersedak.

"Eehh,Lo kenapa Ray? "Jeni melihat Raya begitu panik. Raya memberi kode untuk memberinya air putih dan Lilis menepuk-nepuk pundaknya.

"Lastri panggil ambulans cepat!"Lastri menggangguk mantap. Dia berdiri dari kursinya dan,

"AMBULANS!"


Semua mata tertuju pada mereka. Mata Raya mulai mengerjap,dadanya terasa sesak. Dia berusaha mengeluarkan ceker yang menghalangi jalan napasnya sampai terbatuk,tapi sia sia. Kali ini sepertinya ia akan menemui ajal karena makan seblak.

GHOST-INGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang