Unreasonable Pain

3.

Warning : ooc, typo,
Bahasa tidak baku.

X

Hinata sering mendengar orang berkata bahwa betapapun sulitnya hidup, kita harus terus berjalan di jalan itu.

Lalu, bagaimana seharusnya seseorang melanjutkan hidup ketika haknya untuk bertahan hidup dicabut ?

Hinata telah berpikir bahwa dia akan kehilangan pekerjaan nya, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa hal itu akan terjadi dengan cara yang buruk.

Bos Hinata menatap Hinata dengan wajah pucat pasi "

" Pagi ini, semua orang di perusahaan menerima foto ini di kotak masuk email. Hinata, saya tidak ingin mendiskriminasi kehidupan pribadi mu, tetapi saya tidak dapat menerima bahwa reputasi perusahaan telah dirusak oleh anda ”

Hinata melihat foto itu di kotak masuk bos nya, tanpa ekspresi.

Didalam foto tersebut, sepasang krang sedang berpelukan dan berciuman. foto diambil dari kejauhan, wajah mereka sedikit buram.

Namun, orang yang menghadap kamera pasti dirinya, atau setidaknya, 70 sampai 80 persen mirip dengannya.

Jika Hinata tidak seratus persen yakin sampai sekarang, selain Sasuke, ​​​​dirinya bahkan tidak pernah menyentuh tangan pria lain, Hinata hampir percaya bahwa ini adalah sejarah kotor dirinya sendiri.

Ada juga pesan yang terlampir di foto itu, intinya bukan hanya saya penjikat menjijikan, Hinata juga dikatakan tanpa malu-malu merayu suami orang lain.

Hinata hampir tertawa terbahak-bahak.

Hinata sebenarnya telah diberi label klise yang biasanya muncul sebuah drama televisi!

Pada saat ini, secara mengejutkan hinata tidak merasa marah atau tersinggung.

Sebenarnya, Hinata sangat ingin bertanya kepada mereka, orang seperti dirinya, dengan kekuatan apa dia bisa merayu orang lain ?

Bahkan jika Hinata membersihkan diri dan berbaring di tempat tidur seseorang, mereka mungkin akan mencemooh nya karena tidak cukup menarik.

Menarik diri dari pikiran nya, Hinata berkata.

" Saya mengerti, saya akan menyerahkan surat pengunduran diri saya "

Manajer itu menggosok bagian tengah alisnya, melambai kepada dengan tidak sabar.

Ketika sampai di pintu, Hinata berhenti, berbalik dan memberi hormat kepada bos nya.

" Terima kasih atas semua perhatian yang telah anda berikan kepada saya sejauh ini "

Kemudian, tanpa menunggu tanggapannya, membuka pintu dan pergi.

Sebenarnya, Hinata merasa cukup sedih tentang hal itu. Bagaimanapun, ini adalah perusahaan tempat nya menghabiskan waktu selama 3 tahun, sejak ia lulus dari universitas.

Berkeliling dengan bos nya untuk bekerja sangat melelahkan dan sulit, tetapi Hinata akui, ia belajar banyak hal.

Hinata selalu berpikir bahwa jika dirinya terus bekerja keras seperti ini, hidup mungkin akan berubah menjadi lebih baik.