5.

246 40 8
                                    

Warning : ooc, typo,
Bahasa tidak baku

X

Karena ia kehilangan kartu bank dan kartu identitasnya, Hinata hanya bisa pergi ke bank dan menahan sementara rekening miliknya.

Ia perlu mendapatkan kartu identitas baru sebelum bisa membuat laporan kehilangan kartu bank tersebut.

Karena dirinya adalah yatim piatu, sangat merepotkan juga untuk meminta keterangan kehilangan kartu identitas nya.

Setelah bolak-balik antara biro Kependudukan dan catatan sipil ke kantor polisi beberapa kali, berlarut-larut selama beberapa hari sebelum akhirnya ia bisa menerima kartu identitas sementara.

Adapun semua biaya yang dibutuhkan, Hinata harus meminjamnya dari Kurenai.

Setiap kali sebelum ia pergi, Hinata akan memastikan dengannya berulang kali bahwa dia akan kembali, tetapi Kurenai selalu tertawa dan melambaikan tangan.

Hinata benar-benar tidak bisa membayar kepercayaan yang wanita itu miliki kepadanya, dan hanya bisa berharap bahwa ia akan segera menerima kartu bank baru, menarik sejumlah uang dan mengembalikannya kepadanya.

Tentang rumah yang Hinata tempati sementara, itu adalah rumah dari wanita bisu itu.

Wanita bisu itu memberikan tempat tidurnya, dan dia sendiri tidur di gudang sebelah. Tempat itu adalah tempat untuk menyimpan barang, dan kondisinya sangat buruk, dengan tumpukan karung goni ditumpuk di samping dinding.

Bagaimana mungkin Hinata membiarkan pemilik rumah tidur di tempat seperti itu?

Sejak Hinata bangun, ia meminta wanita bisu itu bertukar kamar dengannya.

Pada awalnya, wanita bisu itu menolak, tetapi dengan pergantian antara membujuk dan memarahi, wanita bisu itu akhirnya dengan enggan pindah kembali.

Sebenarnya, Hinata selalu merasa sedikit tidak yakin mengapa wanita bisu itu begitu baik kepada nya.

Suatu hari ketika dia mengobrol santai dengan Kurenai, dan kebetulan membicarakan topik ini.

Kurenai menghela nafas.

" Wanita itu sebenarnya memiliki seorang putri, dan dia selalu menyimpan foto anak perempuannya.. Aku tidak begitu tau tentang detailnya, tetapi kudengar anak itu meninggal karena suatu kecelakaan… "

Kurenai berhenti.

" Jika tidak terjadi hal itu, dia mungkin seumuran dengan mu "

Tercerahkan, Hinata mengangguk.

Wanita bisu itu ternyata berempati kepadanya.

Mungkin ia kebetulan muncul di saat yang tepat, atau mungkin dirinya terlihat sedikit mirip dengan anaknya. Bagaimanapun, sesuatu tentang nya mungkin telah memicu ingatannya tentang anaknya, jadi dia mengalihkan semua perasaannya terhadap putri nya kepadanya

Hinata merasa sedikit lega, namun kecewa.

Tapi tidak masalah, selama bisa mendapatkan uangnya dengan cepat, dirinya bisa membayar hutangnya kepada Kurenai dan wanita bisu itu, dan ia bisa pergi tanpa rasa khawatir.

Unreasonable PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang