Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...----------------------------------
BERTEMUJika El di landa dengan kepanikan, maka berbeda dengan Fany. Fany saat ini tengah di landa kegugupan karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan CEO salah satu perusahaan terkenal yang bergerak di bidang permodelan, yang mana perusahaan tersebut akan bekerja sama dengan butik miliknya.
Kerja sama perusahaan permodelan tersebut dengan butik milik Fany merupakan sebuah keuntungan yang besar. Pasalnya, perusahaan yang bekerja sama dengannya itu merupakan perusahaan yang menghasilkan model-model berkualitas dengan jam terbang yang tinggi. Dan jika kerja sama butik miliknya dan perusahaan itu berhasil, maka busana-busana rancangannya akan semakin bertambah terkenal dan nilai jual serta kualitasnya akan semakin tinggi di mata orang-orang ketika di pakai oleh model-model tersebut.
Oleh sebab itu, Fany sedang di landa kegugupan karena dia harus berhadapan langsung dengan CEO perusahaan tersebut untuk mempresentasikan proposal kerja sama mereka.
Suara pintu yang di iringi dengan suara langkah kaki membuat Fany yang sedang duduk di dalam sebuah ruangan bersama dengan asistennya sontak berdiri dari tempat duduk mereka.
Deg!
Jantung Fany seketika berdetak hebat ketika melihat wajah dari salah satu orang yang masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Bu Fany, perkenalkan ini adalah bapak Arvin Prakash. Beliau adalah CEO perusahaan Blue Star ini."
Fany seketika terdiam ketika mendengar ucapan dari seorang laki-laki yang Fany yakini sebagai sekretaris lelaki itu.
"Perkenalkan, saya Arvin Prakash."
Suara berat dan uluran tangan dari lelaki tersebut membuat Fany seketika tersadar. "Saya Tiffany Margareta, pemilik TnM Boutique."
"Silahkan mulai presentasi Anda. Ingat, saya tidak suka berbasi-basi."
Mendengar ucapan yang kelewat datar itu membuat Fany meremas kedua tangannya dan kemudian menganggukan kepalanya.
"TnM Boutique merupakan trend setter dalam dunia fashion yang menjadi urutan pertama di tanah air, terutama di kalangan para wanita. Kejayaan yang di capai oleh TnM Boutique di tanah air sendiri di sebabkan karena busana-busana kami yang memang sangat diminati dan memiliki kualitas yang tinggi di bandingkan dengan butik yang lain."
"Jika perusahaan Blue Star menghasilkan model-model yang berkualitas dengan jam terbang yang tinggi, maka TnM Boutique menghasilkan busana-busana yang tidak dapat di ragukan lagi kualitas dan tampilannya."
"Jika Blue Star dan TnM Boutique bekerja sama, saya yakin kita akan mendapatkan perhatian yang sangat besar dari semua orang. Blue Star dan TnM Boutique merupakan kedua hal yang jika di gabungkan akan membuat semua orang tercengang."
"Bayangkan saja, model-model dari Blue Star dalam setiap kegiatannya menggunakan busana dari TnM Boutique? Semua orang pasti akan memberikan apresiasinya bukan hanya kepada modelnya saja, tetapi juga pada busana yang mereka gunakan."
"TnM Boutique bukanlah butik abal-abal. TnM Boutique sudah di akui oleh semua orang tentang kehebatannya di dunia fashion, khususnya di Indonesia sendiri. Dengan kerja sama ini, saya yakin jika Blue Star dan TnM Boutique akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Jadi, pikirkan dengan baik kerja sama yang saya ajukan kepada perusahaan Blue Star. Blue Star dan TnM Boutique, jika di satukan akan menjadi sangat pas dan tentunya serasi. Terima kasih."
Setelah menyelesaikan presentasinya, Fany kembali duduk di kursinya.
"Presentasi yang sangat menarik."
Fany bisa melihat senyuman kecil dari lelaki yang duduk di depannya itu. Senyum yang di tampilkan laki-laki itu benar-benar mirip dengan senyuman milik anaknya, El. Jelas saja mirip, mereka adalah Ayah dan juga anak.
"Untuk kontrak kerja sama kita, silahkan berkonsultasi dengan sekretaris saya. Saya permisi."
Setelah mengucapkan itu, lelaki yang bernama Arvin tersebut langsung meninggalkan ruangan pertemuan itu.
"Bu Fany, ini adalah kontrak kerja sama kita."
Fany langsung mengalihkan tatapannya kepada lelaki yang merupakan sekretaris dari lelaki tersebut.
"Sebelumnya perkenalkan, nama saya Rey. Saya sekretaris dari bapak Arvin. Mungkin kedepannya kita akan lebih banyak berinteraksi. Dan satu fakta yang bu Fany harus ketahui, dari sekian banyak butik yang ingin bekerja sama dengan perusahaan ini, hanya butik bu Fany saja yang dengan cepat di setujui oleh pak Arvin. Bu Fany memang benar-benar beruntung. Saya jadi mengagumi ibu karena bisa menaklukan bos saya itu" ucap Rey dengan tersenyum.
"Terima kasih, pak Re---"
"Jangan panggil saya bapak, just Rey" potong Rey cepat.
"Ya, terima kasih Rey. Semoga kita bisa menjadi rekan yang baik. Dan perkenalkan yang di sebelah saya ini adalah Gia, dia asisten saya. Kalau begitu kami permisi" ucap Fany tersenyum dan membawa kontrak kerja sama mereka.
*****
Fany yang berpisah dengan asistennya tadi pun berjalan seorang diri di basement menuju parkiran mobilnya.
Fany dapat merasakan jika ada seseorang yang tengah berjalan di belakangnya. Fany yang penasaran itu pun langsung membalikkan badannya kebelakang.
"Astaga!"
Betapa terkejutnya Fany ketika tubuhnya hampir saja bertabrakan dengan dada seseorang.
Fany lalu mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah dari orang tersebut.
Deg!
Jantung Fany kembali berdetak hebat ketika melihat laki-laki yang merupakan ayah kandung El itu berdiri sangat dekat dengan dirinya.
Fany yang ingin melangkahkan kakinya seketika memekik ketika tubuhnya kini sudah berada di dalam dekapan lelaki tersebut.
"P-pak Arvin ..."
"Saya akhirnya menemukan kamu."
Fany yang mendengar itu sontak mengerutkan keningnya. Dia tidak mengerti apa yang di maksud oleh ucapan lelaki tersebut.
"Lepaskan saya! Ini tidak sopan, pak Arvin" sentak Fany.
"Tidak. Saya tidak akan melepaskan kamu lagi" sahut Arvin tegas.
Fany tak kehabisan akal, dia langsung menginjak kaki milik Arvin dengan kencang.
"Akh!"
Pelukan serta tangan Arvin pun terlepas dan Fany langsung berlari menuju mobilnya meninggalkan Arvin yang masih kesakitan karena injakan tersebut, apalagi Fany memakai heels yang lumayan tinggi dan juga runcing.
Fany yang sudah terbebas itu pun seketika bernafas lega. Sedangkan Arvin mengeram marah karena orang yang selama ini dia cari kabur tepat di hadapannya sendiri.
"Kali ini kamu memang bisa dengan mudah kabur. Tapi, lain kali saya tidak akan kecolongan seperti tadi" gumam Arvin yang menatap kepergian mobil milik Fany.
-bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMILIKI ANAK DARI CEO DINGIN (END) || Pindah Ke INNOVEL
Chick-LitJanda? ❌ Pernah menikah? ❌ Tapi, sudah mempunyai anak? Hal inilah yang di alami oleh seorang perempuan bernama Tiffany Margareta. Di usianya yang sudah kepala tiga dan bahkan hampir memasuki kepala empat, perempuan yang kerap di sapa Fany ini sudah...