01

2.1K 110 1
                                    

Bulan baru sekolah baru, itulah yang dirasakan oleh ketiga sahabat ini.
Mereka telah menyelesaikan sekolah jenjang menengah pertama dan sekarang giliran mereka akan masuk pada sekolah jenjang menengah atas.

Saat ini mereka berencana menentukan kira kira sekolah mana yang akan mereka pilih untuk melanjutkan jenjangnya, mereka sangat bimbang sebab pilihan sekolah di kota Seoul ini semuanya bagus dan berkualitas.

Terkadang ada perbedaan pendapat antara ketiga sahabat itu, salah satu mengatakan bahwa sekolah A adalah yang terbaik namun yang lain berkata bahwa sekolah B jauh lebih baik, mengapa bisa begitu? karena ketiga orang ini ingin berada di sekolah yang sama lagi.

"bagaimana kalau Hanyaang? aku dengar mereka punya ekstrakurikuler yang komplit, yang kebanyakan di sekolah lain tidak ada"

"emm, ide bagus siapa tahu ada ekstrakurikuler melukis!" jawab seorang bermata sipit dengan antusias

"bagaimana jaem? apa kau setuju dengan pendapat ku?" tanya pemuda manis bernama Haechan

Si Jaemin yang ditanya, terlihat masih berpikir, namun akhirnya dia setuju dengan pilihan haechan

"oke, aku setuju"

Ketiga sahabat itu berteriak gembira dan saling berpelukan, mereka berdoa semoga saja ketiganya dapat diterima di sekolah yang sama.

Doakan ya teman teman:)


.
.

"baiklah anak anak, besok kita tunggu hasil nya ya semoga saja kalian semua bisa diterima bersamaan"

Itu eomma Haechan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Seo Ten, ia mengantar tiga sahabat itu untuk mendaftar di sekolah baru

Hati mereka sangat tidak tenang, mereka tersenyum dan saling bergandeng tangan erat seakan salah satu dari mereka akan terlepas.

Ten tersenyum melihat kesetiaan mereka, ia teringat sejak masa sekolah dasar mereka bertiga tidak bisa dipisahkan, berangkat dan pulang sekolah selalu bersama dan biasa diantar oleh ayah Jaemin dan biasa dijemput ibu Renjun.

Entah kenapa Ten juga teringat masa masa muda nya bersama ketiga sahabat nya yang sampai sekarang pun masih sering berkumpul bersama tak lain mereka adalah ibu Jaemin dan ibu Renjun, Nakamoto Winwin dan Moon Doyoung.

Anehnya suaminya juga begitu, mereka juga bersahabat dengan para suami sahabatnya, mengingat itu Ten tertawa sendiri.


.
.

Ini sudah satu minggu setelah pendaftaran dan hari ini adalah hari pengumuman dan penentuan siapa yang diterima dan siapa yang tidak.

Segala doa dipanjatkan oleh ketiga orang yang sekarang sedang duduk di ruang tamu rumah Haechan, ya ampun rasanya seperti narapidana yang di interogasi.

Ten, Doy, dan Winwin tiba tiba berlari dari arah dapur dan berteriak, seketika Haechan, Renjun, Jaemin terkejut mengira ada sesuatu yang terjadi pada mereka.

"Eomma ada apaa!!!?"

"iya cepat katakan aku akan memanggil polisi!!"

Para orang tua segera menghentikan aksinya seakan sadar mereka melakukan hal yang membuat anak anaknya panik

"TIDAK TIDAK,,, APA KALIAN TAU??!" teriak menggelegar Doyoung yang memekakan telinga

Anak anak menggeleng serempak, mereka sangat takut

"KALIAN BERTIGA DITERIMA DI HANYAANG!!!"

Ten, Doyoung, dan Winwin berpelukan dan berputar putar seperti anak kecil
Sedangkan di samping mereka ada anak anak 'cengoh yang melongo tidak tau apa apa

"apa barusan mereka bilang kita diterima di Hanyaang?" tanya Jaemin yang menggaruk kepalanya

dan dijawab gedikan bahu oleh dua orang yang masih mematung di sebelah nya.

Ten Doyoung dan Winwin merasa lelah satelah sekitar lima menit berputar putar dan membiarkan anak anak mereka tenggelam dalam per.'cengoh'.an, akhirnya mereka duduk di sofa dengan nafas yang memburu.

"Hei, apa kalian tidak senang??" tanya sicheng yang masih ngos ngosan

"kami masih syok dan tidak mengerti" jawab Renjun diikuti anggukan teman temannya

Ten mendengus kesal, jadi lima menit dia berputar putar tadi mereka tidak paham? huh membuang tenaga saja!

"kalian diterima di HANYAANG" Doyoung sengaja menekan kata Hanyaang pada kalimatnya

Sedetik kemudian gantian anak anak mereka yang berputar putar, apakah berputar putar adalah sebuah tradisi mereka?



Bau gosong mengalihkan kegiatan mereka

"ASTAGA TELUR GORENG NYA!!!!" seketika Ten Doyoung dan Winwin lari tunggang langgang ke arah dapur.

ketiga anak anak yang baru saja berhenti berputar menatap datar ibu nya itu.

TBC
Jangan Lupa Vote:)

Love In Hanyaang ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang