"Kakak bakal selalu ada buat Azel, jangan takut."
***
Tok tok tok
"Dek! Tolong bukain pintunya dong, kakak males berdiri" suruh Jendral kepada sang adik dengan santainya.
"Dih, biarin aja tuh kaki kesemutan! Jadi orang kok males banget" kata Hazel sinis.
Dengan malas-malasan, dirinya berjalan kearah pintu utama rumahnya.
Harusnya Hazel hari ini bisa berkencan dengan kasurnya karena ini adalah hari minggu.
Tapi sang kakak tiba tiba membangunkannya dengan kasar, katanya motornya dicolong maling, padahal mah akal akalan si Jendral aja biar motornya dicuciin Hazel.
Biadab emang.
Hazel juga main percaya aja lagi sama omong kosong kakaknya itu, ish.
"Siapa sih anjir yang bertamu di pagi buta kek gini" monolog Hazel ke dirinya sendiri.
Dengan segenap jiwa raganya yang malas itu, dia membuka pintu besar rumahnya dengan tatapan datar.
Sedetik kemudian, dirinya melotot seger ketika melihat siapa yang berada di depan rumahnya itu.
"MAMA!" teriak Hazel heboh membuat Jendral yang awalnya memakan kacang tersedak begitu saja saat mendengar teriakan Hazel.
Uhh, keselek gara gara makanan itu adalah yang paling ngeselin.
Dengan buru buru Jendral menutup toples kacang yang awalnya ia makan itu, dengan sedikit berlari dirinya membawa tubuhnya itu untuk melangkah menuju depan rumah.
Alangkah terkejutnya ia melihat sosok figur yang sangat ia rindukan belakangan ini.
"Mama.." lirih Jendral ketika sudah dihadapan sang mami.
Kedua anak itu alias Jendral dan Hazel mulai memeluk mamanya dengan sangat erat, seolah tak ingin lepas seinci pun dari mamanya itu.
"Mamaa, adek kangen" lirih Hazel manja.
"Kakak juga kangen banget sama mama" lirih Jendral tak kalah manja.
Memang keduanya jika sudah bersama sang ortu akan memanggil diri mereka sendiri dengan sebutan Kakak dan Adek.
"Iya, mama juga kangen sama kalian"
"Mama doang nih yang dikangenin? Papa enggak?" tanya pria paruh baya yang ada di samping mama mereka berdua itu.
"Kangen papa juga" ucap Jendral dan Hazel bersamaan.
"Udah sama sama mau kepala dua, masih manja aja kalian ini!" ucap papa dengan mencubit pipi masing masing anaknya.
Lalu mulai mendekap kedua anaknya dengan hangat.
"Yang udah mau kepala dua itu kakak tau! Adek masih 17 tahun!" ucap Hazel sambil mengecurutkan bibirnya.
"Iya iya, emang kakak deh yang udah tua" kata Jendral jengkel dan itu membuat kedua orang tuanya terkekeh kecil.
"Dah yuk, masuk. Masa iya kita daritadi pelukan didepan rumah sih, diliatin tetangga ntar" ucap mama lembut sambil menggandeng kedua anaknya untuk masuk kedalam rumah.
"Loh, ini terus siapa yang angkat koper?" tanya papa sambil sedikit berteriak.
"Papa lah! Mama mau masak buat anak anak mama!" jawab mama dengan santai.
Membuat Jendral dan Hazel tertawa melihat ekspresi sang papa yang mulai kesal.
Mama mulai memasak dengan ditemani kedua anaknya, sesekali Jendral dan Hazel membantu sang mama walau pada akhirnya terkena omelan juga karena yang mereka lakukan itu salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
What About Me? || NCT Dream 00L✓
Teen Fiction─ jendral, hazel dan konflik keluarga mereka yang tak pernah usai. sebuah kisah persaudaraan kakak beradik yang sangat amat tentram. bahkan hampir tidak pernah ada masalah diantara keduanya. hingga akhirnya orang tua mereka mengatakan sebuah fakta y...