Bagian Sembilan: Luka Kebenaran
*****
SUDAH beberapa pekan berlalu, tetapi perihal teman masa sekolahnya itu masih saja menghantui pikiran Shani. Gracia. Benar-benar cewek itu. Masalahnya, isi kepalanya yang penuh akan Gracia itu mempengaruhi kinerjanya pula.
“Cut! Cut!” potong sang sutradara, nadanya terlihat kesal. “Aduh, Shan, lo lagi kenapa, sih? Daritadi masa take ulang terus, udah berapa kali coba? Ayo, dong, serius dikit!”
Menyadari atmosfer di kacau balau, Shani dengan segala kesadaran diri berkata, “Sorry, Bang.”
“Yang cape di sini bukan cuma lo, oke?” balas sang sutradara yang masih terlihat sangat kesal. “Break dulu 20 menit, setelah itu gue gamau liat ada kesalahan sampai take ulang berkali-kali kaya gini!”
Keputusan final yang diucapkan sang sutradara itu membuat proses syuting dihentikan sementara. Shani mengembuskan napas frustasi, sedangkan Arya—lawan mainnya, menepuk pundak si cewek jangkung itu dua kali sebagai penanda semangat.
Kali ini, Shani sedang melakukan take adegan romantis bersama Arya. Entah kenapa sulit sekali dia berperan sebagai perempuan yang tengah jatuh hati, pikirannya penuh akan Gracia ketika kata "cinta" tercipta. Tidak! Bukan berarti Shani mencintai Gracia, cewek berlesung pipi itu tentu akan menampiknya keras-keras bila ada yang berpikiran demikian. Dia hanya teringat oleh perbuatan konyol Gracia di masa lampau untuk menyatakan cinta padanya, sudah sebatas itu, tidak lebih. Ditambah rasa kasihan dan sedikit penyesalan setelah melihat nasib penggemarnya yang kini terlihat menyedihkan.
Duduk di kursi, Shani meraih gawainya yang tergeletak tak jauh dari sana. Dibukanya aplikasi WhatsApp yang kemudian menampakkan berbagai macam pesan dari banyaknya kontak. Bukan rahasia umum bagi orang terdekatnya kalau Shani adalah playgirl, gebetannya banyak dimana-mana. Tentu hanya untuk bermain-main, mengisi kekosongan waktunya di kala senggang. Shani tidak pernah benar-benar serius menanggapi para gebetannya itu, baik itu perempuan maupun laki-laki.
*****Hari Sabtu dan Minggu sepertinya memang sudah tidak ada artinya lagi bagi seorang Shani, karena semua hari sama saja, harus bekerja. Apalagi Shani adalah pemeran tokoh utama dari sinetron populer, tentu hampir tiap hari di harus take adegan demi mengejar tayang yang setiap hari ada. Memang menjengkelkan, mentang-mentang sinetronnya melambung tinggi jadi seenaknya saja mengubah jadwal tayang—menjadi setiap hari demi rating. Namun, sebenarnya di balik kekesalannya itu, Shani tentu senang-senang saja, karena itu kan sama saja dengan upahnya yang naik dengan makin banyaknya episode yang ada.
Untungnya, di hari Minggu yang tenang ini, jadwal syutingnya tak sampai sore, sebab tanggal merah penanda libur nasional di kalender itu tak bisa diganggu gugat, untung saja sang sutradara masih sedikit waras dan hanya meminta take setengah hari saja. Menghabiskan sisa waktu hari ini, Shani memutuskan untuk pergi sendirian, me time. Kesibukan dunia sinetron membuatnya jarang menikmati momen untuk dirinya sendiri dan hari libur seperti ini terasa seperti keajaiban kecil. Dia menutupi pakaiannya dengan mengenakan sweater oversized berwarna biru, masker wajah dan kacamata hitam pun tak lupa ia kenakan untuk menyembunyikan identitasnya. Tidak ada sorotan kamera, tidak ada penggemar yang berteriak memanggil namanya, hanya dirinya dan angin yang tenang yang nyata terasa.
Namun, meskipun udara taman terasa segar, pikirannya tidak bisa tenang. Bayangan Gracia terus menghantui, seperti bayang-bayang yang enggan pergi. Setiap langkahnya terasa berat, seolah ada sesuatu yang tertinggal di belakang ..., sesuatu yang belum selesai. Shani mencoba mengusir pikiran itu dengan berjalan lebih jauh, menyesap minuman kopi dingin kesukaannya, bahkan membaca di bangku taman. Tapi semuanya sia-sia. Gracia tetap ada di sana, di kepalanya ..., di batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gregain [end]
RomanceShani dipertemukan kembali dengan Gracia, orang yang dulu tergila-gila padanya, dengan keadaan yang sudah berbeda. Banyak rahasia yang terungkap setelah pertemuan kembali itu. WARNING! Cerita gxg. Sumber cover nyolong di pinterest