TIGA

299 23 4
                                    

Jika ada yang lebih indah dari Na Jaemin, mungkin itu senyuman milik mu

_Azura Levansha_

Pukul 10.00 bel sekolah berbunyi, menandakan waktu istirahat sudah tiba. Para siswa bergegas keluar kelas setelah guru mapel pergi. Hal pertama yang dituju adalah kantin, setelah hampir setengah hari belajar, rasanya tubuh kekurangan vitamin.

Sama halnya dengan Zura, gadis itu merasa perutnya sangat lapar. Mengingat tadi pagi Zura tidak sempat sarapan karena tidak mood, selama pelajaran Zura terus merintih kesakitan, perutnya terasa nyeri akibat tidak sarapan. Padahal Zura sudah tahu kalau dirinya mempunyai maag, tetapi Zura tetap tidak peduli. Toh ayahnya juga bodoamat, kan!

Tubuhnya terasa lemas, kepalanya begitu pusing. Meski begitu Zura tetap berusaha untuk pergi ke kantin. Namun, saat Zura hendak mengambil ponsel ditas tiba tiba notifikasi nya kembali terdengar.

Zura mendengus kesal saat melihat pesan yang tertera dilayar beranda. Ia bingung, apa yang sebenarnya Gevran inginkan? Ketos galak itu adalah Gevran! Beberapa hari lalu Gevran meminta Zura menyimpan nomornya dengan alasan hutang.

 Ia bingung, apa yang sebenarnya Gevran inginkan? Ketos galak itu adalah Gevran! Beberapa hari lalu Gevran meminta Zura menyimpan nomornya dengan alasan hutang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian ingat kan hutang Zura pada Gevran? Bilang saja mau modus, pakai acara bohong segala. Pikir Zura begitu.

Dengan rasa malas Zura membalas pesan itu. Ia tidak mau sampai Gevran datang ke kelasnya, karena nanti bisa menjadi masalah. Pasalnya Gevran dikenal sebagai cowok cuek dan tidak pernah berbaur dengan perempuan. Bisa dibilang, Zura adalah perempuan pertama yang berhasil memikat hati Gevran.

Jari Zura mulai mengetik pesan disana, setelah selesai Zura kembali memasukan ponsel kedalam saku. Ia bangkit, lalu mulai melangkah pergi menuju lapangan.

Queen melihat Zura berjalan tergesa-gesa dengan raut wajah kesal. Mau kemana gadis itu? Dengan cepat Queen mengejar Zura, menarik tangan gadis itu membuat sang empu menoleh.

"Mau kemana, Ra?" Tanya Queen menatap Zura.

"Gue ada urusan," jawab Zura pelan.

Melihat kondisi Zura yang pucat Queen semakin dibuat khawatir. "Tapi lo belum makan, Ra. Makan dulu ya, abis itu baru lo selesaiin urusan lo" ujar Queen lembut seraya memegang pundak Zura.

Zura menepis pelan tangan Queen, "gak bisa Queen! Ini urgent" katanya.

"Sepenting apa si, Ra, urusan lo sampai lo rela gak makan? Kesehatan lo lebih penting," celetuk Queen sambil menatap tajam Zura.

Bukan Queen melarang Zura pergi, hanya saja Queen khawatir dengan kondisi Zura pergi dengan keadaan perut kosong bukanlah contoh yang benar.

Mata Zura membulat sempurna, ini kali pertama Queen memarahinya. "Tau apa lo soal gue? Mau gue sehat ataupun sakit itu bukan urusan lo! Kita baru kenal, Queen. Jadi jangan sok paling tau soal keadaan gue!" Sentak Zura membuat Queen tercengo.

REYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang