"Siapa kamu.? Kenapa selalu hadir dimimpiku.?"
"Bukan aku, tapi kamulah yang selalu datang kesini"
Krriiiinngggg.. ⏰️⏰️
Alarm dari jam weker membuat seorang gadis tersentak dari tidurnya, dengan rasa malas dia meraih jam tersebut lalu menghentikannya. Setelah alarm berhenti dia kembali tertidur namun 5 menit alarmnya kembali berbunyi.
"Haisshh.. kenapa kau sangat berisik, kau menganggu tidurku."
Dia menggerutu seolah jam weker itu akan mendengarnya padahal dirinya sendirilah yang mengatur alarmnya.
"Huffhh.. lagi..?"
Dia berguman seraya mengusap wajahnya, gadis yang selalu hadir di mimpinya membuatnya bertanya-tanya. Setelah merasa nyawanya terkumpul, gadis itu bangun dan beralih kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
___________
"Untuk tugas minggu depan, saya akan memberikan kebebasan untuk melukis apapun yang kalian inginkan. Jadi mari akhiri pertemuan hari ini dan sampai bertemu minggu depan."
Semuanya bersorak karena kelas mereka telah selesai. Seorng gadis yang ikut tersenyum membereskan buku-bukunya kedalam tasnya.
"Apa yang akan kau lukis, Lisa.?"
Gadis bernama Lisa tersebut mendongak, dia melihat teman sekelasnya telah berdiri disamping kursinya.
"Aku tidak tahu, aku belum memiliki ide. Bagaimana denganmu.?"
"Sama, aku juga belum memiliki ide. Kurasa aku butuh keluar untuk menangkap sesuatu yang berbeda."
"Itu bagus, lagian ini bebas jadi kau bisa melukis apapun, Miyeon."
Miyeon tersenyum mendengar ucapan Lisa. "Apa kau ingin keluar bersamaku.?"
Lisa mengangkat alisnya seolah berfikir. "Aku tidak tahu, aku akan menghubungimu jika aku punya waktu."
Miyeon mengangguk lemah. "Baiklah jika begitu, sampai bertemu lagi Lisa."
Lisa hanya menagngguk menanggapi dan menatap punggung Miyeon meninggalkan kelas Seni mereka.
***
Disebuah taman area kampus, terlihat seorang gadis yang sedang sibuk mengayungkan tangannya di sebuah kertas. Dia yang tak lain adalah Lisa atau Lalisa Manoban. Suara-suara di sekitarnya bukanlah hal yang membuat fokusnya terganggu, dia terus fokus mengayungkan tangannya dengan sebuah pena yang ada di jemarinya.
"Kau melukis apa.?"
Pertanyaan itu, pertanyaan yang sedari tadi dia dengar namun Lisa mengabaikannya. Dia hanya menatap coretan hitam keabu-abuan di kertasnya.
".. Sejak tadi kau mengabaikan pertanyaanku, Nalalisa. Apa lukisanmu lebih penting dari pertanyaanku.?" Gadis disampingnya mengerang kesal karena merasa diabaikan oleh sahabatnya.
"Kau sudah tahu bagaimana aku, tapi kau selalu saja menggangguku." Jawabnya kesal.
"Aku hanya bertanya, bukan menganggumu. Lagian kau hanya fokus pada kertasmu tanpa menatap objek yang kau lukis."
"Objeknya ada dimataku, jadi aku tidak perlu menatap siapapun lagi, Chaeng."
Chaeng, atau biasa di panggil Rosé memutar matanya malas. Dia ingin memukul kepala sahabatnya tapi dia terlalu lapar untuk melakukam hal tersebut hingga dia hanya menikmati makanannya.
Srekkk..
"Woww.. Mata yang indah, siapa dia.?"
Seorang gadis pemilik bibir hati menarik kertas Lisa begitu saja, gadis itu melihat lukisan Lisa dimana hanya sebelah mata yang menjadi objek lukisan sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE Story "One Shoot"
Short Story'Oneshoot Compilation' JENLISA x CHAESOO GxG - G!P Jangan tanya kenapa lebih dari 1 part dengan alasan 'bukannya ini Oneshoot.?' Nikmati saja, entah itu Oneshoot, Twoshoot atau Sat Set Shoot.