Jennie bersantai di living room dengan TV yang menyalah didepannya. Ini sudah siang, setelah membuka pintu pagi tadi dia tidak mengatakan apapun dan hanya menyuruh orang tersebut masuk.
"Di mana anak itu.?"
Suara seorang pria membuatnya menoleh. Dia tersenyum setelah mendapati Limario yang datang.
"Dia di atas. Dia hanya mengatakan jika dia adikmu, jadi aku mengizinkannya untuk masuk."
"Haisshh.."
Sambil menggerutu, Limario meningalkan Jennie dan menaiki anak tangga. Sesampainya disana dia berbelok kanan untuk menuju kamar adiknya. Ya Adiknya, dia memiliki adik seorang perempuan, walau dia tidak dekat karena kesibukan mereka tapi Limario sangat menyayanginya.
Ceklek..
Pintu terbuka, di dalam kamar Limario melihat seorang gadis yang tengah tertidur nyenyak. Pria itu menghela nafas kasar lalu mendekati ranjang tersebut.
"Li…Lisa..?"
Tidak ada jawaban membuat Limario akhirnya duduk di pinggir ranjang, tangannya menjulur meraih selimut dan sedikit menariknya.
"Lisa, ini Oppa. Hei.."
"Ngghhh.."
Akibat panggilan tersebut, Lisa menggeliat. Sebenarnya dia sangat lelah dan mengantuk tapi karena pria di sampingnya tidak berhenti memanggilnya akhirnya dia memilih untuk bangun.
"Ada apa Oppa.?" Tanyanya malas.
Limario menggelengkan kepalanya, dia tidak habis pikir dengan adiknya yang sudah hampir 2 tahun tidak bertemu dengannya dan hanya bertanya 'ada apa.?'
"Aish, kamu tidak rindu dengan Oppa yang tampan ini."
Sambil merenggangkan otot-otot kecilnya Lisa menguap dan membuka matanya. "Lisa lelah, 4 hari ini Lisa tidak bisa istirahat, Oppa."
Wajahnya memelas membuat Limario gemas padanya. "Tapi Oppa merindukanmu adik kecil. 2 tahun ini kamu sangat sulit untuk di kunjungi. Waktumu habis di rumah sakit." Katanya seraya mencubit gemas hidung Lisa.
Bibir gadis jangkung itu melengkung, dia merasa bersalah dengan apa yang sudah terjadi. "Maafkan Lisa, Lisa terlalu bersemangat menjadi seorang dokter."
Lisa merentangkan tangannya yang membuat Limario memeluknya. "Tidak apa-apa, Oppa bangga karena kamu bisa menjadi dokter. Apapun demi adik kecil Oppa akan Oppa berikan."
"Bagaimana dengan pekerjaan di perusahaan.? Apa menyenangkan.?" Lisa bertanya.
"Menyenangkan atau tidak, bukankah Oppa harus menjalaninya.?"
Lisa terkikik mendengarnya. "Limario Manoban, CEO muda pewaris Manoban Group."
Limario memutar matanya malas, dia berdiri lalu memperbaiki penampilannya. "Sudahlah, aku harus kembali keperusahaan dulu. Aku kesini hanya memastikan jika itu benar-benar kamu yang datang kerumah. Jennie menghubungiku jika seseorang datang dan dia tidak mengenalimu. Aku takut orang asing masuk kerumah dan terjadi sesuatu."
"Jennie.? Siapa dia.? Maid disini.?"
Limario segera menutup mulut Lisa, dia melihat ke arah pintu takut-takut jika Jennie mendengarnya. "Jaga ucapanmu, dia anak sahabat Daddy, tapi orang tuanya sudah meninggal dan Daddy memintahnya untuk tinggal bersama kita disini."
Lisa hanya mengangguk karena melihat dari ekspresi Limario dia berfikir jika gadis itu menyeramkan apalagi dia hanya bertemu sebentar pagi tadi.
".. turunlah, dan ajak dia mengobrol denganmu. Oppa rasa dia akan senang jika memiliki teman dirumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE Story "One Shoot"
Short Story'Oneshoot Compilation' JENLISA x CHAESOO GxG - G!P Jangan tanya kenapa lebih dari 1 part dengan alasan 'bukannya ini Oneshoot.?' Nikmati saja, entah itu Oneshoot, Twoshoot atau Sat Set Shoot.