2. Hutan yang Tak Boleh Dimasuki

156 21 3
                                    

Keesokan harinya, Malik terkejang-kejang oleh alarm baru di handphone-nya.

"TEH TARIK TIGAAAAA!!!!!!" Begitulah, suaranya.

"WOII!!! SIAPA ITU?!!"

Ia buru-buru mematikan alarm Handphone-nya yang entah mengapa malah jadi teriakan abang Saleh. Juga berusaha menenangkan dirinya hingga ia dapat mengumpulkan nyawanya secara tenang.

Ekhem, jadi, kasur di bawahnya ini, telah kosong. Meninggalkan selimut yang belum dilipat dan masih berantakan. Artinya kedua bocil itu mungkin sudah kabur. Dan YANG PALING PASTI, DUA BOCAH ITULAH YANG MENGUBAH SUARA ALARMNYA!!!

Beberapa menit Malik berusaha mencerna apa yang terjadi. Hingga ia keluar dari kamar sambil membawa sapu.

"Eh, Malik. Tumben banget kamu bangun pagi-pagi," sapa ibunya yang sedang menaruh piring-piring berisi makanan di meja makan.

"Ah, iya. Pegang sapu lagi, mau bersihin rumah?" terang ibu Nevin dengan polosnya.

"Dimana Nevin dan Marvel?" Malik bertanya dengan suara yang tertekan seperti sedang menahan keamarahan yang sangat-sangat besar.

"Mereka tadi main di luar."

Malik berjalan dengan kaki yang sengaja diinjak keras-keras ke keramik lantai. Ibunya sempat bingung melihat anaknya, tetapi ia mencoba untuk lebih fokus dengan pekerjaannya.

Ia tahu siapa yang pantas menerima pukulan sapunya!

Ia melihat Nevin dan Marvel yang sedang duduk di bukit bersama. Diam-diam Malik berjalan, sambil memegang erat sapunya. Ia langsung terkekeh tidak sabaran ketika sudah dekat dengan Nevin dan Marvel. Malik mengambil posisi seperti seorang yang ingin memukul bola golf-nya.

Dengan cepat, Malik mengarahkan sapunya ke kepala mereka, dan ya, kepala mereka terputus dengan beberapa jerami yang keluar dari leher.

Malik terkejut sekaligus bingung.

Orang yang ia kira Nevin dan Marvel ternyata adalah orang-orangan sawah yang sengaja dibentuk.

Lalu dimana mereka?

"BOOMMM!!!"

"AAKK!!" Tak sengaja sekali Malik mengeluarkan suara 'jantannya'.

Nevin dan Marvel refleks tertawa bersama. Malik benar-benar malu sekaligus marah dengan mereka.

"Kalian yang ngubah alarm gua ya?!"

"Yaiyalah, siapa lagi?"

"Gak terima gua, Vel! Pas Malik jambak rambut kita!!"

"Hufftt... Kira-kira, kita perlu balas dendam, nih?"

"WOIYA DONG, VELL!! GUA GAK BISA DIGINIIN POKOKNYA!" seru Nevin dengan semangat membara. "Tapi kayak gimana ya??"

Mereka berdua telah sampai di kamar Malik, yang sekaligus juga kamar mereka. Dan Marvel melihat ponsel Malik yang bergelatakan di nakas. Membuat dirinya punya ide cemerlang.

"Terus, kalian bisa buka hape gua kayak gimana? Kan ada password-nya."

"Lu kayak gak tahu aja, kita itu gimana, Lik."

Wah, ngeri juga ni dua bocil. Bisa jebol password hapenya. Ckckck...

Plak!

Malik tak melupakan tujuan awalnya, ya soalnya tujuan Malik nyari mereka buat mukul mereka lah! Mana ada mau dengerin penjelasan!

Marvel lah yang terkena pukulan mautnya. "Aduh! Ampun, bang!"

"KABUR, VEL! KABURR!! SEBELUM DIPUKUL LAGI!"

Di Hutan Terlarang [YTMC] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang