typo adalah anugerah
_______________________________________________________Sesuai yang di ucapkan Renjun tadi, ia pun mengajak Jaemin menuju pasar.
pasar sangat ramai, banyak para budak atau pedagang yang berlalu lalang, Renjun tertarik kepada sebuah toko yang menjual makanan seperti ayam goreng.
Renjun menarik Jaemin menuju toko tersebut, sampai nya di toko Renjun langsung memesan dua ayam goreng.
"Paman aku ingin dua ayam goreng ya," ucap Renjun.
penjual itu mendongak lalu tersenyum, "nona kau datang lagi, baiklah aku akan menyiapkannya."
Renjun memang sering ke toko itu untuk membeli ayam goreng bersama Lucas atau Lisa.
"kamu sering kesini?" tanya Jaemin.
Renjun mengangguk lalu tersenyum, "biasanya aku kesini dengan kak Lucas dan kak Lisa. kamu harus mencoba ayam goreng buatan paman itu, ayam goreng nya sangat enak." jawab Renjun.
Ayam goreng yang sudah di pesan Renjun sudah jadi, Renjun segera membayar nya lalu pergi meninggalkan toko itu dengan Jaemin.
"cobalah.." Renjun menyodorkan sepotong ayam goreng yang satunya pada Jaemin. Jaemin dengan senang hati menerima nya dan memakan nya hingga habis.
selesai memakan ayam goreng keduanya melanjutkan perjalanan menuju sebuah rumah bordil, untuk makan siang sebelum menuju kerajaan Demic.
"rumah bordil?" tanya Jaemin saat berada di depan rumah itu.
Renjun tersenyum lalu mengangguk, "disini ada teman ku juga, aku sering menceritakannya padamu. ayo masuk makan disini sangat enak enak." jawab Renjun lalu menarik Jaemin masuk kedalam rumah bordil.
Ten, permaisuri kerajaan Demic yang begitu di agungi. kini Ten tengah berjalan menuju paviliun milik anak selir nya, yaitu Karina.Ten cukup dekat dengan anak itu, apa yang harus Ten benci dari gadis secantik dan sebaik Karina? dia hanya anak seorang selir bukan berarti dia sebuah kesalahan bukan? Ten masuk kedalam halaman paviliun Karina dan langsung mendapatkan Karina yang tengah menyulam.
Karina yang menyadari kedatangan ratu pun berdiri dari duduknya lalu memberi hormat, "Yang Mulia Permaisuri.. silahkan duduk."
Ten tersenyum melihat senyuman di wajah Karina lalu dirinya mendudukkan diri di kursi depan Karina.
Cukup lama keheningan menemani keduanya hingga akhirnya Ten memecahkan keheningan dengan segenap pertanyaan.
"Karina.." panggil Ten.
"Ada yang, ibu ratu butuhkan?" tanya Karina.
"Tidak. Sebentar lagi hari ulangtahun mu, apa yang kau inginkan?" tanya Ten sambil tersenyum.
Dayang yang menemani Karina datang membawa cemilan.
"aku tidak menginginkan apapun.." jawab Karina membalas senyuman Ten.
"Ibu mu menitipkan mu pada ku, Karina.. aku akan mencarikan calon suami untuk mu di hari ulangtahun mu," Ten menatap wajah damai Karina.
"Aku tidak bisa menolak permintaan Ibu ratu, jikapun aku menolak ibu ratu tetap akan melakukan nya bukan?" Karina mengakhiri ucapannya dengan kekehan.
Ten terdiam, perkataan Karina tidaklah salah.
"Apa kau tau gadis yang sering Jeno ceritakan?" tanya Ten.
"gadis? ah gadis duabelas tahun yang lalu itu?" tanya Karina balik, Ten hanya mengangguk sebagai jawaban.
"aku tidak terlalu tau, tapi yang sering kudengar dia adalah anak Jendral Huang dari Selir Huang" ucap Karina.
"Maksudmu Lisa?" tanya Ten.
Karina berpikir sejenak. Selir Huang hanya memiliki dua anak yaitu Huang Renjun dan Huang Lucas, dia tidak tau jika Lisa adalah anak selir Huang bukan anak istri sah Jendral Huang.
"Re---" belum sempat Karina menyelesaikan ucapannya, seorang prajurit datang memberi kabar jika raja Taeyonh telah kembali dari perburuan nya.
"Yang Mulia Permaisuri.. Yang Mulia Raja telah kembali membawa dua rusa berukuran sedang." lapor sang prajurit.
"Re.. re siapa?"
Tbc
aku kehabisan draf, nanti lagi ya. Maaf kalo aku kesannya kyk ngegantung cerita, karna aku harus naikin mood aku biar alurnya sesuai sama harapan aku.
cerita kali ini gajelas ya?
Vote and komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Amóre & Doménic
Fantasykisah sahabat dan cinta yang rumit. "injun berjanjilah padaku apapun yang terjadi jangan pernah menginjakkan kaki mu ke istana, aku tidak mau sesuatu terjadi padamu." → Na Jaemin. "Nana-ya! bertahanlah!" → Huang Renjun. "aku tidak bisa memilih.." →...