04

141 15 3
                                        

typo adalah anugerah
_______________________________________________________

Pagi sudah tiba, dua gadis remaja itu masih terlelap di ranjang yang sama sambil berpelukan.

perlahan pintu kamar mereka terbuka menampilkan Lucas dengan dua dayang di belakangnya, itu adalah dayang pribadi Jaemin dan Renjun.

Dayang Kim adalah dayang pribadi Jaemin.

Dayang Wei adalah dayang pribadi Renjun.

"bangunkan mereka lalu suruh mereka ke ruang makan untuk sarapan." ucap Lucas pada dua dayang tersebut lalu pergi meninggalkan paviliun nya.

Dayang Wei dan dayang Kim pun mengerjakan tugas nya mulai dari menyiapkan pakaian sang tuan dan air mandi nya, mereka berdua membagi tugas.

"kau bangunkan, nona Renjun dan putri Jaemin. aku akan menyiapkan pakaian dan aksesoris mereka." ucap dayang Wei lalu pergi menuju peti besar yang berisi pakaian Jaemin dan berjalan paviliun Renjun.

Dayang Kim membangunkan Jaemin dan Renjun selama lima menit lalu memandikan mereka berdua, selesai mandi tidak lama dayang Wei pun datang dengan pakaian dan aksesoris Renjun di tangannya.

Dayang Kim membangunkan Jaemin dan Renjun selama lima menit lalu memandikan mereka berdua, selesai mandi tidak lama dayang Wei pun datang dengan pakaian dan aksesoris Renjun di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aksesoris Jaemin

hanfu yang Jaemin pake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hanfu yang Jaemin pake

hanfu yang Jaemin pake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aksesoris Renjun

hanfu yang di pake Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hanfu yang di pake Renjun.

________________________

Renjun dan Jaemin sudah selesai bersiap lalu keduanya berjalan berdampingan dengan dua dayang mereka di belakang, Renjun dan Jaemin mengobrol di perjalanan menuju ruang makan dengan sangat seru hingga tidak sadar jika sekarang sudah berada di ruang makan.

"kemari, duduk lah kita sarapan bersama." ucap Selir Huang.

Renjun dan Jaemin tersenyum lalu mengangguk, keduanya menarik kursi untuk mereka duduk. sarapan pagi ini berjalan dengan lumayan baik, kenapa lumayan? karna tadi sempat ada cekcok antara Renjun dan istri sah Jendral Huang.

"maaf karena semalam aku tidak bisa menyambut kedatangan anda, Yang Mulia." ucap Jendral Huang.

"tidak apa apa, aku juga datang sangat mendadak dan di malam hari." jawab Jaemin sambil tersenyum.

"kenapa kau mau berteman dengan Renjun,putri? kau bisa berteman dengan putri ku yang jelas jelas mempunyai status yaitu putri dari Jendral Huang." celetuk istri sah Jendral Huang.

Jaemin menatap istri sah Jendral Huang yang memegang tangan nya, Jaemin menarik tangan nya dari genggaman tangan istri sah Jendral Huang.

"ah aku pun tidak tau kenapa.." jawab Jaemin.

Renjun menatap Jaemin yang berada di sampingnya dengan tatapan heran. Nana menyesal telah berteman dengan ku? batin Renjun gelisah, ia memikirkan ucapan Jaemin barusan.

"Kenapa bisa ada manusia seperti dirimu di dunia ini!" Jaemin menggebrak meja makan lalu berdiri.

tangan nya menunjuk wajah istri sah Jendral Huang itu, "ini memang bukan wilayah kerajaan ku tapi aku tidak terima jika sahabat ku di Katai tidak punya status sosial! status Renjun adalah sahabat ku sahabat seorang putri Na Jaemin!!! anak dari seorang Jendral hebat." murka Jaemin.

Jaemin begitu kesal dengan istri sah Ayah teman nya itu, "dan juga, Renjun adalah anak hasil cinta paman Yuta dan bibi Winwin bukan hasil kesalahan masa lalu!"

"Cukup!!!" teriak Jendral Huang.

"selesai kan sarapan kalian." ucap Jendral Huang lalu bangun dari duduknya.

"Lisa beritahu Ibu mu itu agar tidak membuat malu kediaman Huang dengan kelakuannya. dan, Renjun nanti siang datang ke kerajaan Demic untuk membantu tabib Han mengobati para prajurit yang baru pulang dari perang." ucap Jendral Huang.

"tapi ayah.. bagaimana dengan Jaemin?" tanya Renjun sambil melihat Jaemin yang sedang makan dengan tenang.

"Jaemin bisa ikut atau menunggu mu di sini, Ayah pergi dulu." ucap Jendral Huang lalu melengos pergi meninggalkan kediaman Huang.

Renjun menghela nafas lalu menghabiskan sarapannya. sarapan sudah selesai kini Renjun berada di sebuah taman milik kediaman Huang bersama dengan Jaemin yang duduk di samping Renjun.

"aku dengar kak Lucas akan di angkat menjadi Jendral di kerajaan Demic, aku turut senang." ucap Jaemin.

"ya, kak Lucas akan di angkat menjadi Jendral di kerajaan Demic dan aku berharap aku juga bisa menjadi tabib di kerajaan besar itu, tapi aku lebih menginginkan menjadi tabib di kerajaan yang kelak kau menjadi permaisuri nya, Nana-ya." Renjun menatap langit pagi yang hampir siang.

Jaemin menoleh ke arah Renjun lalu memeluknya dari samping, Jaemin menyenderkan kepalanya ke pundak Renjun.

"tapi bagaimana jika aku menjadi seorang selir bukan Permaisuri? apa kau masih mau menjadi tabib di kerajaan itu?" tanya Jaemin.

"apapun derajat mu di kerajaan yang kelak menikahi mu, aku akan menjadi tabib di kerajaan itu. aku ingin selalu menjaga mu." jawab Renjun sambil tersenyum.

"ingin berjalan-jalan di pasar? sebelum aku berangkat menuju Demic." ajak Renjun sambil menatap Jaemin.

Jaemin menegakkan tubuh nya lalu tersenyum, "aku mau, aku juga ingin ikut dengan mu ke kerajaan Demic."

"baiklah, ayo."






Bye bye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bye bye

Amóre & DoménicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang